Fakta Suku Haloban di Aceh Singkil, Konon Lahir dari 5 Asimiliasi Suku
Salah satu suku yang mendiami Provinsi Aceh ini kehidupannya jarang disorot media namun mereka sudah bersentuhan langsung dengan dunia luar daerahnya.
Salah satu suku yang mendiami Provinsi Aceh ini kehidupannya jarang disorot media namun mereka sudah bersentuhan langsung dengan dunia luar daerahnya.
Fakta Suku Haloban di Aceh Singkil, Konon Lahir dari 5 Asimiliasi Suku
Indonesia terkenal dengan keanekaragaman suku dan etnis yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Setiap suku tentu memiliki ciri khas tersendiri sekaligus tidak lepas dari sejarah kehidupannya yang panjang. Di Kabupaten Aceh Singkil tepatnya di Kecamatan Pulau Banyak Barat, terdapat sebuah kelompok suku yang keberadaannya cukup jarang terkespos oleh media yaitu Suku Haloban. (Foto: Wikipedia) Meski mereka hidup di wilayah kepulauan, namun mereka bukanlah suku terasing dari kehidupan. Mereka sudah bersentuhan dengan dunia luar sejak adanya Kerajaan Haloban pada abad ke-18 silam. Status mereka pun dicap sebagai suku minoritas.
Lebih dari itu, masih ada sederet fakta lainnya tentang Suku Haloban di Pulau Banyak ini. Penasaran? Simak rangkuman informasinya yang dihimpun merdeka.com dari berbagai sumber berikut.
Lahir dari Asimilasi 5 Suku
Dikutip dari situs kebudayaan.kemdikbud.go.id, asal-usul suku ini konon lahir dari asimilasi 5 suku yang berbeda, yaitu Minangkabau, Nias, Simeulue, Batak, dan juga Mandailing.
Dari kelima suku ini telah sepakat untuk mendirikan sebuah kerajaan yang berdaulat dan meminta seorang bangsawan dari Pagaruyung untuk dijadikan sebagai raja. Sejarah ini terus disampaikan dalam tradisi lisan yang sampai sekarang masih berlangsung.
-
Apa itu Suku Piliang? Suku ini merupakan salah satu marga etnis Minangkabau yang masih berkerabat dengan Suku Koto yang membentuk Adat Katumanggungan.
-
Mengapa Suku Piliang memiliki banyak sub-suku? Mengutip beberapa sumber, Suku Piliang memiliki beberapa sub-suku yang cukup beragam dan tersebar di beberapa wilayah di Sumatra Barat, di antaranya:
-
Dimana Suku Piliang berada? Suku Piliang memiliki beberapa sub-suku yang cukup beragam dan tersebar di beberapa wilayah di Sumatra Barat, di antaranya:
-
Dimana contoh asimilasi di Indonesia terjadi? Musik dangdut yang ada di Indonesia sebagai bentuk peleburan budaya musik India dan musik Melayu menjadi satu.
-
Bagaimana cara asimilasi terjadi di Indonesia? Proses asimilasi atau peleburan budaya terjadi karena terdapat individu atau kelompok dengan latar belakang berbeda yang hidup di satu lingkungan atau daerah sama. Dengan begitu, masyarakat yang tinggal di daerah tersebut akan berusaha melebur menjadi satu.
-
Bagaimana sistem adat Suku Piliang? Diketahui sistem ini dibentuk langsung oleh Datuk Ketumanggungan.
Nama Haloban
Nama Haloban sendiri diambil dari nama sebuah kayu yaitu Kayu Alaban. Jenis kayu yang satu ini memang cukup banyak hidup di wilayah tersebut. Hal ini berangkat dari kebiasaan orang di masa lampau yang menamai sebuah daerah dari apa yang ditemukan di sana.
Menggunakan Dua Bahasa
Dalam berkomunikasi, Suku Haloban menggunakan dua bahasa yang berbeda yaitu bahasa Jamee atau bahasa pesisir sebagai bahasa pasar dan juga bahasa Haloban yang digunakan ketika berbicara dengan masyarakat setempat.
Tak hanya itum, beberapa dari mereka juga ada yang menguasai berbagai bahasa daerah seperti bahasa Aceh, bahasa Batak, hingga bahasa Nias untuk memudahkan mereka ketika berdagang ke luar daerahnya.
Memiliki Mata Pencaharian Tetap
Seperti yang sudah dijelaskan, Suku Haloban memang tidak tertutup dengan dunia luar. Maka dari itu, banyak masyarakat asli yang sudah memiliki pekerjaan tetap dan tergolong formal.
Untuk kehidupan daerahnya sendiri, mayoritas masih bermata pencaharian sebagai nelayan dengan alat-alatnya yang sederhana. Namun, tak sedikit dari mereka yang merantau dan memiliki pekerjaan formal.
Begitu juga dengan sisi pendidikan dan teknologi. Mereka sudah tidak asing dan kurang lebih sama seperti kehidupan masyarakat kebanyakan.