Kisah Pasukan Elit Alfa 29, Tim Pencabut Nyawa Kelompok Teroris dalam Operasi Tinombala
Tim Alfa 29, pasukan pencabut nyawa pemimpin kelompok teroris MIT bernama Santoso dalam Operasi Tinombala.
Tim Alfa 29 merupakan sebuah pasukan elit yang diterjunkan dalam menumpas kelompok teroris di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah.
Kisah Pasukan Elit Alfa 29, Tim Pencabut Nyawa Kelompok Teroris dalam Operasi Tinombala
Nama pasukan Alfa 29 dulu dielu-elukan karena berhasil menyergap salah satu kelompok terorisme yang bernama Abu Wardah alias Santoso.
Dalam memburu Abu Wardah, nama operasi militer ini dikenal dengan nama Operasi Tinombala dan mulai beroperasi tahun 2016 silam.
Operasi ini dimenangkan oleh pasukan Alfa 29 yang berhasil menembak mati Abu Wardah alias Santoso yang sudah masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).
Misi Menumpas Teroris
Melansir dari tniad.mil.id, Tim Alfa 29 merupakan kumpulan prajurit TNI Angkatan Darat yang berasal dari Yonif 515/Raider Kostrad. Dantim Alfa 29 adalah seorang Bintara Sersan Dua bernama Firman Wahyudi dengan 9 orang anggotra Tamtama.
Dalam proses Operasi Tinombala, Tim Alfa 29 diterjunkan di hutan lebat tepatnya di daerah Tambarana, Poso Pesisir Utara, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah.
Misi Tim Alfa 29 ini hanyalah satu: menemukan jejak kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur sekaligus pemimpinnya yang bernama Abu Wardah alias Santoso dalam keadaan hidup atau mati.
Lewati Medan Sulit
Selama Operasi Tinombala berlangsung, Tim Alfa 29 harus menyusuri medan yang tidak mudah. Mereka harus menempuh jarak berkilo-kilo meter selama kurang lebih 13 hari.
Mereka harus menempuh jarak 11 kilometer yang memakan waktu perjalanan selama 3 hari untuk mencapai tempat persembunyian Santoso.
Wilayah ini cukup dikenal dengan medan yang begitu berat dan sulit, hampir sekelilingnya diselimuti oleh hutan-hutan lebat.
Tim Alfa 29 ini tim penutup yang ditempatkan di sepanjang jalur yang menjadi rute pelarian para anggota MIT dari kejaran pasukan satgas Tinombala.
Diduga kuat mereka ini terpencar dari masing-masing anggota karena dua tim sebelum Alfa 29 melakukan perburuan.
Momen Penyerbuan
Kondisi anggota MIT yang terpencar, Tim Alfa 29 yang menjadi tim penutup justru menemukan dan mencium jejak salah satu anggota.
Tepat pada tanggal 18 Juli 2016, tim Alfa 29 sedang berpatroli lalu menemukan orang tak dikenal sedang mengambil sayur dan ubi.
Tak pakai lama, pasukan langsung menyergap orang tak dikenal itu dan tembakan akhirnya dilontarkan yang berasal dari Tim Alfa.
Selang setengah jam setelahnya, tim Alfa 29 menemukan dua orang tewas akibat baku tembak itu.
Melansir dari beberapa sumber, dua orang yang tewas dalam baku tembak itu salah satunya adalah sang pemimpin MIT, Abu Wardah alias Santoso.
Di TKP tim Alfa 29 berhasil menemukan satu senjata M-16, selongsong amunisi, dan amunisi aktif.