Sejarah di Balik Berdirinya Tugu Abel Tasman di Gunung Marapi Sumbar, Sosoknya Tewas saat Pendakian
Tugu ini dibuat untuk seorang pendaki asal Kota Padang bernama Abel Tasman yang tewas karena terjebak erupsi.
Tugu ini dibuat untuk seorang pendaki asal Kota Padang bernama Abel Tasman yang tewas karena terjebak erupsi.
Sejarah di Balik Berdirinya Tugu Abel Tasman di Gunung Marapi Sumbar, Sosoknya Tewas saat Pendakian
Pasca erupsi Gunung Marapi pada 3 Desember 2023 lalu, ramai diperbincangkan soal asal-usul Tugu Abel Tasman yang berada dekat dengan puncak Merpati. Pasalnya, salah satu korban erupsi berhasil ditemukan berada tak jauh dari Tugu Abel Tasman.
Lantas, banyak sekali masyarakat yang menyoroti Tugu Abel Tasman dan menjadi viral di media sosial. Bagi sebagian pendaki asal Sumatra, pastinya sudah tidak asing dengan tugu tersebut.
- Menilik Sejarah Janjang Saribu, Tembok Besar Indonesia di Pegunungan Bukit Barisan
- Benteng Anoi Itam, Bangunan Sejarah Peninggalan Tentara Jepang di Kota Sabang
- Mengenal Ulu Ambek, Seni Pertunjukan Bela Diri Khas Pesisir Barat Minangkabau
- Mengenal Tasripin, si Tuan Tanah Asal Semarang di Era Hindia Belanda
Konon, di balik berdirinya tugu yang menghadap ke puncak Merpati itu ada cerita tragis yang dialami oleh sekelompok pendaki. Mereka bernasib serupa dengan para korban pendaki yang ditemukan di dekat tugu tersebut.
Lantas, seperti apa cerita di balik berdirinya Tugu Abel Tasman? Simak ulasannya yang dihimpun merdeka.com dari beberapa sumber berikut ini.
Mengenang Sosok Pendaki
Mengutip dari Liputan6.com, Tugu Abel Tasman menjadi tanda untuk jalur naik dan turun menuju puncak Merpati di Gunung Marapi. Pembangunan tugu ini ternyata didedikasikan untuk seorang pendaki asal Kota Padang bernama Abel Tasman yang tewas karena terjebak erupsi.
Erupsi itu terjadi pada Minggu, 5 Juli 1992. Saat itu Abel Tasman bersama 14 temannya mendaki Gunung Marapi tepat sesudah dirinya menyelesaikan pendidikan di SMA 6 Padang dan tergabung dengan komunitas JIPALA.
Tiba-Tiba Erupsi
Ketika Abel Tasman bersama belasan temannya itu mendaki Gunung Marapi, semua berjalan mulus. Tetapi, tiba-tiba gunung tersebut mengeluarkan suara gemuruh dan meletus.
Saat kejadian, ternyata Abel Tasman bersama seorang temannya bernama Sulastri sudah mencapai puncak. Sementara teman-teman lainnya masih proses mendaki tepat di belakang mereka.
Erupsi yang mengeluarkan abu vulkanik dan bebatuan panas itu menghujani mereka dan berusaha menyelamatkan diri. Namun sayang, Abel Tasman terkena batu besar di kepalanya dan langsung tewas di tempat.
Pembangunan Tugu
Pasca erupsi, jasad Abel Tasman akhirnya ditemukan oleh petugas dan berhasil di evakuasi pada 6 Juli 1992. Untuk mengenang kejadian tersebut, para pendaki berinisiatif mendirikan tugu setelah dua tahun tewasnya Abel Tasman di puncak Merpati.
Pada 5 Juli 1994, 30 pendaki melakukan pendakian menuju puncak Merpati dan membangun tugu untuk mengenang sosok Abel Tasman yang tewas ketika erupsi.
Namun berdirinya tugu ini bukanlah posisi asli ketika Abel Tasman tewas. Posisi tugu ini dipilih karena puncak Marapi tempat Abel Tasman tewas tidak bisa digali dan bisa menyebabkan longsor.
Maka dari itu, tugu ini berdiri dengan posisi menyerong menghadap puncak Merpati. Sebagai tanda atau simbol bahwa Abel Tasman tengah menghadap ke puncak Merpati.