Mappalette Bola, Prosesi Gotong Royong Memindahkan Rumah Ala Masyarakat Suku Bugis
Berbeda dari orang-orang ketika proses pindah tempat tinggal, Suku Bugis di Sulawesi Selatan ini membuktikan cara memindahkan rumah yang sesungguhnya.
Berbicara soal pindah rumah tentu pada umumnya akan membawa seluruh barang-barang menuju tempat tinggal yang baru. Akan tetapi, cara tersebut sepertinya biasa saja dan Suku Bugis di Sulawesi Selatan pun melakukan cara pindah rumah yang berbeda.
Dalam Suku Bugis, prosesi pindah rumah tersebut dikenal dengan sebutan Mappalette Bola. Memindahkan rumah ini dilakukan dengan cara mengangkat bangunan rumah secara gotong royong dan melibatkan banyak orang.
-
Kenapa orang Indonesia punya tradisi unik saat pindah rumah? Percaya Nggak Percaya Pindah rumah di Indonesia nggak bisa dilakukan dengan sembarangan karena banyak hal unik yang masih dijalankan. Tujuannya adalah buat mendatangkan keberuntungan dan hal baik untuk si pemilik rumah selama menempati rumah baru tersebut.
-
Bagaimana keragaman budaya di Indonesia menciptakan mozaik budaya yang unik? Dengan lebih dari 300 suku dan berbagai bahasa daerah, keberagaman ini menciptakan mozaik budaya yang unik.
-
Kenapa tempat mandi warga Baduy tradisional dan unik? Tempat ini masih tradisional dan menyatu dengan alam. Warga Baduy di pedalaman Lebak, Banten memiliki tempat mandi khas yang masih dirawat.
-
Apa yang unik dari rumah di Purwakarta ini? Sebuah rumah di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, terbilang unik dan berbeda. Bangunan tempat tinggal itu berdiri di samping tempat pemakaman umum (TPU) Sirnaraga di wilayah tersebut.
-
Kenapa tradisi Perang Topat di Lombok dianggap unik? Konon tradisi ini merupakan simbol kerukunan antar umat Hindu dan Islam yang hidup berdampingan di Lombok.
-
Dimana Kampung Adat Urug yang memiliki tradisi menumbuk padi ini berada? Kampung Urug di Desa Kiara Pandak, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, mejadi salah satu permukiman adat yang tersisa di wilayah Jawa Barat.
Bagi masyarakat Suku Bugis, kegiatan ini akan dilakukan jika salah satu pemilik rumah ingin pindah dan menjual rumahnya tapi tidak dengan tanahnya. Rumah yang dijual pun ternyata adalah rumah adat panggung yang terbuat dari kayu khas Sulawesi Selatan.
Penasaran dengan proses Mappalette Bola dari Suku Bugis? Simak rangkuman informasinya yang dihimpun merdeka.com dari berbagai sumber berikut ini.
Dilakukan Kaum Laki-laki
Dalam prosesi Mappalette Bola ini tentu ada tahap-tahap serta aturan yang harus diperhatikan. Salah satunya, prosesi ini hanya boleh dilakukan oleh kaum laki-laki. Sementara perempuan bertugas memasak untuk dihidangkan pada warga yang mengangkat rumah tersebut.
Berbagai jenis makanan pun hadir, kurang lebih seperti kerja bakti yang sering kita lihat sehari-hari di kampung halaman. Ada jajanan Suku Bugis, seperti Kue Bandang, Baronggo, Suwella, beserta teh hangat dan kopi untuk menemani hidangan-hidangan lainnya.
Proses pertama sebelum melakukan Mappalette Bola yaitu doa serta menentukan irama langkah kaki.
- Sejarah dan Keunikan Jam Gadang Bukittinggi, Kebanggaan Masyarakat Sumbar Jadi Saksi Bisu Sejarah Indonesia
- Potret Kehidupan di Probolinggo pada Zaman Kerajaan, Perbatasan Dua Kerajaan Besar yang Jadi Lokasi Perang Saudara
- Diputusin Gara-Gara Rumah Kayak Gubuk, Cewek ini Tunjukkan Isi Sebenarnya Auto Bikin Syok
- Uniknya Rumah Batak Karo Siwaluh Jabu, Berbahan Kayu dan Bikin Penghuninya Tak Kepanasan
Sebelum Mappalette Bola, langkah pertama adalah berdoa dan menentukan irama langkah kaki yang dipimpin oleh Ketua Adat. Langkah ini krusial karena ketepatan irama langkah kaki menentukan keberhasilan mengangkat rumah secara bersama-sama.
Proses Pemindahan
Menurut indonesia.go.id, sebelum melakukan Mappalette Bola, semua perabotan harus dikeluarkan dari rumah untuk mencegah kerusakan. Rumah panggung juga dipasangi bambu pada tiang-tiangnya untuk memudahkan proses pengangkatan.
Perlu diketahui, kerangka rumah ini biasanya menggunakan tiang dan balok yang dirangkai tanpa menggunakan paku. Serta bentuk bangunan persegi empat yang dibuat memanjang ke arah belakang.
Mappalette Bola melibatkan hampir ratusan warga. Mappalette Bola ini memiliki beberapa tipe pemindahan rumah. Apabila lokasi pindahnya tidak jauh, maka rumah tersebut hanya di dorong saja dengan memasan roda di bawah rumah. Namun jika lokasinya jauh, maka seluruh warga akan bergotong royong mengangkat rumah tersebut.
Setelah setahun menempati lokasi rumah baru, suku Bugis akan melakukan upacara Maccera Bola yakni kegiatan untuk menolak bala dengan cara menyapukan darah ayam pada tiang-tiang rumah.
Tradisi Penuh Makna
Dilansir dari warisanbudaya.kemdikbud.go.id, fungsi dari tradisi Mappalette Bola atau bisa disebut Marakka' ini untuk memperkuat rasa solidaritas khususnya dalam kehidupan bermasyarakat. Lalu menumbuhkan rasa gotong royong sekaligus semangat untuk melestarikan budaya warisan nenek moyang tersebut.