Ayi Ayo Onam, Tradisi Penuh Makna Masyarakat Kampar yang Kental dengan Nuansa Islam
Kegiatan ini rutin dilakukan setelah Idulfitri tepatnya pada 8 Syawal.
Kegiatan ini rutin dilakukan setelah Idulfitri tepatnya pada 8 Syawal.
Ayi Ayo Onam, Tradisi Penuh Makna Masyarakat Kampar yang Kental dengan Nuansa Islam
Hampir Setiap masyarakat di Indonesia memiliki perayaan atau tradisi yang biasanya dilaksanakan tiap setahun sekali. Kegiatan yang sudah diwariskan secara turun-temurun itu menjadi momen yang ditunggu-tunggu.
Di Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, masyarakat sekitar selalu mengadakan sebuah acara yang paling ditunggu-tunggu setiap setahun sekali yaitu Ayi Ayo Onam. Kegiatan ini rutin dilakukan setelah Idulfitri tepatnya pada 8 Syawal. (Foto: mediacenter.kamparkab.go.id)
-
Apa yang unik dari tradisi menyambut malam takbiran di Cirebon? Uniknya Cara Warga Cirebon Sambut Malam Takbiran, Arak Patung Raksasa Berhiaskan Lampu dan Bendera Tradisi ini menarik, karena karakter yang diarak merupakan hewan raksasa dan diiringi lampion serta obor bersama gema takbir Ada banyak cara yang dilakukan masyarakat untuk merayakan malam kemenangan.
-
Apa tradisi unik yang dijalankan oleh masyarakat Islam Kejawen Bonokeling di Banyumas ketika Lebaran? Tradisi itu dinamakan Bada Riaya. Tradisi itu dilaksanakan setelah mereka melaksanakan ibadah puasa selama satu bulan.
-
Kapan tradisi mudik Lebaran menjadi momen unik? Salah satunya dilakukan oleh pemudik yang membonceng boneka besar, alih-alih pasangan. Ada-ada saja ya!
-
Apa tradisi unik yang dilakukan di Masjid Al-Mahmudiyah Suro saat bulan Ramadan? Mengutip dari kanal Liputan6.com, masjid tertua di Palembang ini memiliki sebuah tradisi yang dilaksanakan ketika bulan puasa tiba, yaitu berbagi Bubur Suro gratis kepada masyarakat.
-
Kenapa Kue Asidah di Riau bentuknya unik? Namun lain halnya dengan kue Asidah yang memiliki bentuk unik dan lebih beragam. Hal ini dikarenakan bentuk kue tersebut disesuaikan dengan selera dan keinginan dari pembuatnya.
-
Apa tradisi unik Masjid Saka Tunggal Banyumas di bulan Ramadan? Masjid Saka Tunggal merupakan salah satu masjid tua di Banyumas. Masjid itu konon sudah dibangun pada tahun 1288 Masehi. Namun ada versi lain yang menyebutkan kalau masjid itu berdiri pada tahun 1522 Masehi. Terlepas dari sejarahnya, masjid ini punya tradisi unik, terutama saat Bulan Ramadan. Salah satunya adalah tradisi mematikan lampu saat zikir setelah melaksanakan Salat Tarawih. Pada momen itu, lampu masjid dimatikan selama lima menit, setelah itu kembali dinyalakan.
Pelaksanaan Ayi Ayo Onam ini begitu kental dengan nuansa Islam. Selain itu, melalui kegiatan ini banyak hal positif dalam kehidupan yang bisa kita petik. Lebih dari itu, tradisi ini juga menjadi opsi untuk tujuan wisata religi.
Kegiatan Sakral
Dihimpun dari berbagai sumber, tradisi Ayi Ayo Onam ini merupakan momen yang paling ditunggu dan salah satu kegiatan sakral masyarakat Kampar. Biasanya, perayaan ini akan diadakan dengan penuh kemeriahan.
Selama Ayi Ayo Onam ini turut dilaksanakan beberapa rangkaian acara lainnya yang masih dekat dan kental dengan unsur Islam.
Saking sakralnya dan ditunggu-tunggu, masyarakat yang hidup merantau rela kembali ke kampung halamannya untuk bisa hadir dan ikut dalam acara Ayi Ayo Onam ini.
Ziarah Kubur dan Makan Bajambau
Tradisi Ayi Ayo Onam ini tidak sekadar perayaan biasa. Di dalam acara ini terdapat beberapa rangkaian kegiatan lainnya yaitu melakukan ziarah kubur yang biasa dilakukan oleh masyarakat muslim pada umumnya.
Dalam kegiatan ziarah kubur ini masyarakat akan mendatangi kompleks makam kemudian mendoakan anggota keluarga yang sudah tiada sekaligus memperkuat iman tentang adanya kematian.
Kemudian, perayaan ini terdapat kegiatan lainnya yaitu makan Bajambau. Aktivitas ini begitu kental dengan nuansa kebersamaan dan rasa kekeluargaan yang erat.
Mengandung Makna yang Positif
Setiap tradisi di masyarakat tentu memberikan sebuah pesan atau makna yang positif terutama bagi kehidupan kita di masa yang akan datang. Begitu juga dengan kegiatan Ayi Ayo Onam.
Dalam setiap proses kegiatan ini tidak ada unsur paksaan dari manapun. Sehingga memicu adanya rasa kebersamaan yang erat antar masyarakat. Selain itu, dengan adanya tradisi tersebut juga membangun serta mempererat tali persaudaraan.
Maka dari itu masyarakat Kabupaten Kampar masih terus melakukan tradisi Ayi Ayo Onam ini setiap tahunnya. Di samping mempererat tali silaturahmi dan persaudaraan, tradisi juga bagian dari melestarikan budaya lokal di tengah gencarnya teknologi modern.
Berita Terpopuler
PP Muhammadiyah Temui Jokowi, Sampaikan Terima Kasih dan Penghargaan
VIDEO: Kata-Kata Spontan Prabowo Terkejut Ibu Iriana Nimbrung Ikut Foto Bareng di IKN
Resmikan Kantor FIBA di Indonesia, Jokowi Harap Lahirkan Banyak Atlet Berprestasi
Jokowi Tegaskan Bukan Ekspor Pasir Laut yang Dibuka, Tapi Sedimen
Jokowi Minta Masalah Kadin Diselesaikan di Internal: Jangan Bola Panasnya Disorong ke Saya
