Masuk Ekspresi Budaya Tradisional, Ini Fakta Tradisi Mandi Besimbur Khas Bangka Belitung
Mandi Besimbur merupakan ritual adat mandi yang dilakukan oleh kedua mempelai yang baru saja melangsungkan pernikahan.
Mandi Besimbur merupakan ritual adat mandi yang dilakukan oleh kedua mempelai yang baru saja melangsungkan pernikahan.
Masuk Ekspresi Budaya Tradisional, Ini Fakta Tradisi Mandi Besimbur Khas Bangka Belitung
Mandi Besimbur merupakan salah satu tradisi yang kini telah termasuk dalam pencatatan inventarisasi Kekayaan Intelektual Komunal (KIK) Ekspresi Budaya Tradisinoal (EBT).
Dengan masuknya Mandi Besimbur dalam KIK, tradisi yang satu ini bisa lestari dan terlindungi secara hukum. Mandi Besimbur merupakan upacara dalam dengan klasifikasi terbuka, sakral, dan dipegang teguh oleh masyarakat setempat.
Penasaran apa itu Mandi Besimbur? Simak rangkumannya yang dihimpun dari kikomunal-indonesia.dgip.go.id berikut ini.
-
Kapan nama surat kabar Benih Merdeka diubah? Akhirnya pada tahun 1920, ia mengubah nama menjadi "Mardeka".
-
Bagaimana Suwardi memulai budidaya belut? Waktu itu Suwardi tak punya lahan lain selain lahan rumahnya. Maka dari itu ia memulai beternak belut menggunakan gentong plastik.
-
Kenapa Emping Beras begitu istimewa di Bangka Belitung? Tak heran jika kuliner yang satu ini begitu legendaris di masyarakat Bangka Belitung.
-
Kenapa Suwardi memulai budidaya belut? Pada awalnya, Suwardi ingin memiliki usaha sampingan karena banyak tetangganya yang memiliki usaha sampingan selain pekerjaan tetapnya. Kebanyakan dari mereka punya usaha sampingan sebagai peternak.
-
Kapan Suwardi memulai budidaya belut? Ia sudah menjalankan usaha itu sejak 3 tahun lalu.
-
Bagaimana pernyataan tersebut dibantah? Seorang dokter kulit di negara bagian Maryland, AS yang berspesialisasi dalam terapi cahaya untuk penyakit kulit membantah klaim kacamata hitam yang dikaitkan dengan kanker."Apakah kacamata hitam yang menghalangi sinar UV bersifat melindungi? Ya. Apakah ada bukti bahwa memakai kacamata hitam berbahaya bagi kesehatan mata atau kulit? Tidak," dikutip dari AFP.
Apa Itu Mandi Besimbur
Mandi Besimbur merupakan ritual adat mandi yang dilakukan oleh kedua pengantin yang baru saja melangsungkan pernikahan. Ritual ini semakin sering dilakukan oleh masyarakat Kepulauan Pongok sejak tahun 1940-an.
Mandi Besimbur juga sebagai mandi massal dengan tujuan mempererat tali persaudaraan antara kedua belah pihak mempelai dengan masyarakat yang turut ikut mandi bersama-sama dan saling mengguyur dengan air.
Perpaduan Antar Suku Budaya
Adat perkawinan dalam Mandi Besimbur ternyata tidak murni lahir dari nenek moyang masyarakat Bangka Belitung, melainkan mengandung perpaduan 5 suku yang ada di Pulau Pongok yakni Betawi, Bone, Kalimantan, Padang, dan Palembang.
Tak berbeda dengan adat istiadat perkawinan orang Melayu Kuno, adat pernikahan ini dilaksanakan selama 14 hari, mulai dari 7 hari sebelum akad nikah dan 7 hari sesudah akad nikah.
Pelaksanaan Mandi Besimbur
Tahap-tahap pelaksanaan Mandi Besimbur cukup mirip dengan tradisi "Siraman" dalam adat pernikahan di Jawa. Hanya saja, Mandi Besimbur tak hanya melibatkan dua mempelai pengantin, namun masyarakat sekitar juga bisa ikut dalam siraman tersebut.
- Mengenal Tradisi Melepas Merpati di Pernikahan Adat Sunda, Ingatkan Pengantin untuk Siap Hidup Berumah Tangga
- Sebagai Bentuk Penghormatan Terhadap Leluhur, Ini Fakta Tradisi Mangai Binu dari Nias
- Manafo, Tradisi Menginang Ala Masyarakat Nias yang Penuh Makna
- Unik, Ini Nama-Nama Hari Sendiri dalam Bahasa Sunda yang Jarang Diketahui
Saat giliran orang tua dan kerabat dekat, Mak Inang juga menyiramkan air kepada orang yang sedang memandikan kedua mempelai. Di saat bersamaan, masyarakat yang hadir juga melaksanakan hal serupa sampai saling kejar-kejaran.