Fenomena Ombak Bono, Air Sungai Kampar Unik yang Punya Gelombang Tinggi hingga 5 Meter, Tempat Selancar Favorit Meski Tak di Laut
Apa jadinya jika olahraga selancar dilakukan di sungai? Begitulah yang terjadi di Sungai Kampar yang dikenal dengan fenomena ombak air yang cukup besar.
Apa jadinya jika olahraga selancar dilakukan di sungai? Begitulah yang terjadi di Sungai Kampar yang dikenal dengan fenomena ombak air yang cukup besar.
Fenomena Ombak Bono, Air Sungai Kampar Unik yang Punya Gelombang Tinggi hingga 5 Meter, Tempat Selancar Favorit Meski Tak di Laut
Olahraga selancar tentunya dilakukan di atas gulungan ombak yang ganas. Namun berbeda jika di Riau, olahraga ini justru dilakukan di aliran sungai, kok bisa?
Fenomena "Bono" adalah sebuah gulungan ombak yang terjadi di Sungai Kampar, Kabupate Pelalawan, Provinsi Riau.
Bagi masyarakat sekitar fenomena ini bukanlah hal baru, Bono sendiri sudah terjadi sejak zaman nenek moyang mereka. (Foto: Kemenparekraf)
-
Dimana tempat surfing yang terkenal di Bali? Pantai Green Bowl yang letaknya cukup tersembunyi sering jadi sasaran para peselancar profesional yang ingin mencari ketenangan.
-
Apa saja yang istimewa dari spot surfing di Pulau Banyak? Keistimewaan dari spot surfing di tempat ini adalah ombaknya yang selalu stabil sepanjang musimSpor surfing di sini memiliki garis ombak yang panjang dan tingginya mencapai 6 meter.
-
Kapan Pulau Sipora pernah menjadi tuan rumah kompetisi surfing? Pada tahun 2016 pulau ini pernah menjadi tuan rumah kompetisi surfing bertajuk Mentawai Pro.
-
Di mana Suri biasanya berlatih surfing? Tinggal di Bali yang terdapat banyak pantai cantik, rupanya Suri sangat menyukai surfing. Bahkan hampir setiap hari ia pergi ke pantai sambil menenteng papan surfingnya.
-
Apa yang sering terjadi di sekitar Danau Cilala? Mengutip Youtube Trans7, Kamis (30/8), peristiwa janggal yang sering terjadi di sekitar danau adalah sambaran petir yang mengenai seseorang.
-
Apa yang terjadi di tengah banjir di Kebon Pala? Seekor ular muncul di tengah banjir yang merendam permukiman warga di kawasan Kebon Pala, Kampung Melayu, Jakarta, Jumat, (1/12/2023).
Melansir dari berbagai sumber, Bono terjadi hanya saat musim hujan tiba ketika debit air di Sungai Kampar meningkat drastis, kira-kira pada bulan November dan Desember.
Tentu saja, bagi pencinta pesalancar pengalaman bermain di sungai bisa menjadi sebuah pengalaman yang baru.
Ingin tahu lebih dalam soal fenomena Bono? Simak informasi selengkapnya yang dirangkum merdeka.com dari berbagai sumber berikut ini.
Fenomena Alam
Dilansir dari beberapa sumber, Bono sendiri adalah merupakan fenomena alam yang terjadi akibat pertemua arus pasang air laut dengan arus sungai dari hulu menuju muara atau hilir.
Secara ilmiah, Bono menjadi salah satu fenomena alam yang langka dan jarang terjadi di manapun. Biasanya kita melihat gulungan ombak di laut, namun fenomena ini justru terjadi di sungai, termasuk di Sungai Kampar ini.
Fenomena Bono di Sungai Kampar sendiri terjadi akibat pertemuan arus dari Selat Melaka, Laut Cina Selatan, dan aliran sungai itu sendiri. Kemudian terjadilah gelombang air hingga setinggi 4 hingga 5 meter dengan ditandai suara gemuruh.
Mitos Fenomena Bono
Dikutip dari situs kemenparekraf.go.id, Bono yang terjadi di Sungai Kampar ini sudah terjadi cukup lama. Terdapat sebuah kisah yang berkembang di masyarakat sekitar bahwa fenomena ini perwujudan dari tujuh hantu yang sering menghancurkan sampan atau kapal.
Konon, ombak Bono dulunya dijadikan ajang uji ketangkasan bertarung bagi setiap pendekar Melayu Pesisir. Dengan kekuatan ombak yang besar, tempat ini cocok untuk adu kekuatan dalam diri manusia.
Menjadi Sahabat Alam
Pada zaman dahulu setiap orang yang ingin mencoba Bono ini harus dilakukan sebuah upacara bernama Semah yang dilakukuan pada pagi atau siang hari.
Upacara ini dipimpin oleh BOMO atau Datuk atau tetua kampung dengan maksud agar pengnedara Bono diberikan keselamatan.
- Fenomena Air Pasang di Pantai Bali Hingga Meluber ke Jalan, Ini Penjelasan BMKG
- Keramatnya Sumur Giling Bejagung Tuban, Konon Airnya Bisa Ungkap Kebohongan
- Gelombang di Perairan Bali Capai 2 Meter Dampak Cuaca Ekstrem, Masyarakat Hingga Nelayan Diminta Waspada
- Ojol di Makassar Disiram Air Keras, Ini Motifnya
Namun seiring berjalannya waktu dan zaman, masyarakat sekitar Sungai Kampar menganggap fenomena Bono ini sebagai bentuk perilaku alam sehingga sudah dianggap sebagai "sahabat alam".
Penduduk yang berani menunggangi Bono biasanya menggunakan sampan, tidak menggunakan papan selancar. Mengendarai sampan di atas Bono tentu sebuah resiko yang sangat tinggi, namun masih bagian dari uji ketangkasan. (Foto: Kemenparekraf)
Festival Bekudo Bono
Sensasi selancar di sungai ini telah mengundang perhatian para pegiat surfing baik itu lokal hingga mancanegara. Pemerintah kemudian membentuk event tahunan untuk membangkitkan gairah pariwisata lokal.
Event tersebut dikenal dengan International Bono Surfing Festival dan Bekudo Bono. Kedua festival ini jadi sasaran pemecahan rekor dunia oleh para peselancar lokal maupun internasional.
Salah satu pencetak rekornya adalah James Cotton yang berhasil mencatatkan namanya sebagi pengunggan Bono sejauh 17,2 km dan sukses masuk di Guinness Book of The World Record. (Foto: Wikipedia)
Untuk event surfing lainnya, pemerintah membentuk acara bertajuk Bono Jazz Festival dan camping ground pada Festival Bekudo Bono pada tahun 2019 lalu.