Melihat Eloknya Kain Tenun Sambas, Mahakarya dari Kalimantan Barat Bernilai Tinggi
Sebuah kerajinan tradisional yang dipopulerkan oleh masyarakat Melayu di Kalbar ini menunjukkan ciri khas Nusantara yang sudah tembus pasar internasional.
Setiap daerah di Indonesia mempunyai berbagai macam jenis kerajinan tradisional yang bernilai tinggi dan kental dengan ciri khas nusantara. Di Provinsi Kalimantan Barat terdapat sebuah mahakarya kain tenun yang bernilai tinggi yang dinamakan Kain Tenun Sambas.
Kain Tenun Sambas ini dipopulerkan oleh masyarakat Melayu yang menjadi ciri khas kekayaan Nusantara. Bahkan, kain yang satu ini sudah terdaftar sebagai warisan budaya tak benda tahun 2010. Ciri khas dari kain ini adalah memiliki motif yang rumit.
-
Di mana tradisi Kawin Tangkap terjadi? Tradisi kawin tangkap merupakan perkawinan yang dilakukan dengan cara menangkap perempuan dengan paksa untuk dikawinkan dengan seorang pria yang tidak dicintainya.Tradisi kawin tangkap memiliki makna dalam mengangkat derajat atau untuk menghilangkan rasa malu kepada keluarga laki-laki.
-
Apa jenis tarian yang menjadi bagian dari budaya tradisional di Lampung? Provinsi Lampung memiliki ragam seni dan budaya yang menarik untuk diulas lebih dalam. Salah satu seni dan budaya dalam bidang tari bernama Tari Selapanan.
-
Apa makna dari budaya mencium tangan di Indonesia? Biasanya, budaya cium tangan atau salim tangan ini dilakukan oleh orang yang lebih muda kepada yang lebih tua sebagai tanda hormat dan sopan santun.
-
Apa itu tradisi Kawin Tangkap di Sumba Barat Daya? Tradisi kawin tangkap ialah perkawinan yang dilakukan dengan cara menangkap perempuan dengan paksa untuk dikawinkan dengan pria yang tidak dicintainya.
-
Kapan Tradisi Mantu Kucing dimulai? Tradisi Mantu Kucing dilakukan oleh masyarakat di Dusun Njati, Pacitan, Jawa Timur sejak 1960-an.
-
Bagaimana Kain Celugam digunakan dalam tradisi Lampung Barat? Dalam bagian tradisi budaya setempat, Kain Celugam ini bahkan digunakan sebagai bahan pelapis untuk singgasana Kerajaan Sekala Barak atau disebut Pudak Palsu.
Selain motif yang rumit, Kain Tenun Sambas juga terkenal dengan harganya yang menjulang tinggi. Bahkan produk ini sudah tembus sampai pasar internasional. Mahalnya kain ini disebabkan proses pembuatan motif tenun yang rumit dengan sentuhan warna kuning emas dan juga perak.
Sejarah Tenun Sambas
Dihimpun dari situs warisanbudaya.kemdikbud.go.id, masyarakat Melayu Sambas di Kalimantan Barat sudah mengenal dan melakukan praktik menenun secara tradisional sejak pemerintahan Raden Bima. Ia merupakan Sultan Sambas kedua yang memerintah sejak tahun 1668 hingga 1708.
Sejak masa itu, menenun sudah menjadi seni kerajinan dan diwariskan secara turun-temurun sampai sekarang. Di masa kolonial, kerajinan ini masih terus berlangsung dan cukup menghasilkan. Hal itu terlihat dari setiap kampung ada perajin dan memiliki alat tenun pribadi.
Raja Sambas sendiri dulunya pernah mendapatkan hadiah berupa seperangkat alat mesin tenun dari Kesultanan Brunei. Pemberian ini memicu keinginan masyarakat untuk belajar teknik menenun.
Berangkat dari inilah proses menenun mulai diajarkan kepada masyarakat terutama di sekitar Keratin. Sampai sekarang banyak perajin tenun yang ditemukan di Keratin Sambas.
- Mencicipi Pengkang, Jajanan Tradisional Khas Kalimantan Barat Mirip Lemper yang Berisi Udang Ebi
- Kain Songket Minangkabau, Simbol Budaya Tradisional Sumbar yang Legendaris
- Mengenal Ulap Doyo, Kearifan Lokal Kain Tenun Khas Kalimantan Timur yang Populer Sejak Kerajaan Kutai
- Indahnya Kain Tenun Cual, Kesenian Tradisional Bangka yang Pernah Hilang
Waktu Pengerjaan yang Lama dan Rumit
Kain Tenun Sambas pada umumnya dikerjakan oleh kaum perempuan. Proses pembuatannya pun terbilang rumit dan memakan waktu yang cukup lama, paling cepat bisa 1 bulan pengerjaan.
Semua proses ini dimulai dari pemintalan benang, mengikat benang untuk membentuk motif, pewarnaan dengan larutan khusus, sampai terakhir menenun. Pengerjaan ini membutuhkan keahlian serta ketekunan yang mumpuni. Perlu diketahui, jika seluruh proses rangkaian pembuatan Tenun Sambas ini dilakukan dengan tangan manusia alias tradisional.
Sementara itu alat tenun yang digunakan adalah Alat Gedogan yang umumnya digunakan oleh masyarakat Melayu yang berada di Sumatera seperti Riau, Sumatera Barat, Palembang, Lampung, hingga Kalimantan.
Faktor utama pembuatan kain ini memakan waktu yang lama dikarenakan memiliki motif dan corak yang beragam. Semakin sulit motif maka semakin lama pula waktu pengerjaannya.
Motif-Motif Tenun Sambas
Kesenian tradisional yang satu ini memang terkesan mewah dan pada dasarnya memiliki harga jual tinggi. Hebatnya lagi, kain ini bukan lagi dipasarkan di Indonesia, melainkan sudah tembus hingga pasar Internasional.
Dihimpun dari kanal Liputan6.com, ada beberapa motif Tenun Sambas yang paling terkenal, yaitu Rebung dan Tanaman Kangkung Sungai. Untuk motif Rebung diberikan pada kepala kain dan kaki kain, sedangkan Kangkung Sungai berada di bagian tengah-tengah lembaran kain.
Motif-motif ini menggambarkan profesi perempuan Sambas yang mayoritas sebagai ibu rumah tangga yang sering berhubungan dengan sayuran. Kemudian, pewarnaan kain Tenun Sambas masih menggunakan bahan-bahan alami dari lingkungan alam sekitar.