Mencicipi Lezatnya Jangko Duyan, Kudapan Manis Khas Riau
Makanan ini memiliki perpaduan rasa manis dan gurih dengan kuah santan. Sayangnya, sudah jarang ditemukan para pembuat Jangko Duyan.
Jangko Duyan adalah makanan khas dari Kabupaten Kampar, Riau. Makanan ini memiliki perpaduan rasa manis dan gurih dengan kuah santan. Rasanya yang nikmat membuat menu satu ini selalu dirindukan masyarakat Kampar khususnya bagi para perantau.
Jangko Duyan terbuat dari tepung ketan lalu disiram dengan santan yang sudah masak. Kudapan manis ini merupakan masakan rumahan. Sayangnya, sudah jarang ditemukan para pembuat Jangko Duyan, hanya tersisa para ibu-ibu saja.
-
Di mana Suku Akit di Provinsi Riau menetap? Salah satunya adalah Suku Akit atau Orang Akik yang mendiami Provinsi Riau tepatnya di Pulau Rupat.(Foto: Diskominfo Bengkalis)
-
Siapa saja yang dibebani dengan pajak di Sumut? Pajak adalah pembayaran wajib yang harus dibayarkan oleh individu atau badan usaha kepada pemerintah sesuai dengan undang-undang.
-
Bagaimana Imlek dirayakan di Sumut? Sejarah perayaan Imlek di Indonesia telah ada sejak abad ke-15 ketika pedagang Tionghoa datang ke Nusantara. Perayaan ini telah menjadi bagian dari budaya Indonesia, dengan tradisi seperti memasang lampion, menyiapkan makanan khas Imlek, dan memberikan angpao.
-
Kapan Rohana Kudus mendirikan surat kabar Soenting Melajoe? Sebagai jurnalis perempuan pertama di Indonesia, Rohana Kudus mendirikan surat kabar khusus perempuan yang ia pimpin sendiri, bernama Soenting Melajoe pada 10 Juli 1912.
-
Siapa yang diduga berselingkuh dalam berita tersebut? Tersandung Dugaan Selingkuh, Ini Potret Gunawan Dwi Cahyo Suami Okie Agustina Gunawan Dwi Cahyo suami Okie Agustina kini sedang menjadi sorotan usai foto diduga dirinya menyebar di sosial media.
-
Kapan Suku Rejang tiba di pesisir barat Sumatera? Mereka diduga berlayar melintasi lautan dan menepi di pesisir barat Sumatera pada abad ke-2.
Makanan ini biasanya hadir saat Ramadan. Penasaran dengan makanan tradisional yang satu ini? Simak ulasannya yang dihimpun dari beberapa sumber berikut ini.
Tersebar di Beberapa Kecamatan
Jangko Duyan (Doc: Liputan6.com) ©2023 Merdeka.com
Melansir dari Liputan6.com, arti dari Jangko Duyan terbilang cukup unik. Pasalnya, kata "Jangko" berarti jangkar, sementara "Duyan" yaitu buah durian. Namun, rupanya Jangko Duyan hanya penamaan saja, tidak ada mengandung bahan durian bahkan jangkar.
Penamaan yang unik ini sudah sangat melekat pada memori masyarakat Kampar lantaran Jangko Duyan dikenal dengan makanan bertabur gula pasir di bagian atasnya saat disajikan.
Jangko Duyan sendiri di beberapa daerah di Kabupaten Kampar, seperti di Kecamatan Kampa, Rumbio, atau Kecamatan Tapung. Makanan ini masih bisa dijumpai di rumah untuk hidangan berbuka puasa.
Di samping itu, Jangko Duyan juga dikenal dengan nama Galapuong Taghondam. Arti dari Galapuong yaitu onde-onde tapi lebih kecil dan Taghondam berarti terpendam atau direndam dengan kuah santan.
Bahan Utama Cukup Mudah
Masih dari sumber yang sama, untuk membuat Jangko Duyan ternyata tidak terlalu rumit. Bahan-bahan yang digunakan pun cukup mudah ditemukan, seperti tepung ketan, santan kelapa tua, dan daun pisang.
Makanan yang satu ini sangat identik dengan warna putih saat disajikan, karena berbahan dasar tepung ketan. Tetapi, sebagian masyarakat Kabupaten Kampar ada yang menggantinya dengan ketan hitam, sehingga menimbulkan rasa yang berbeda.
Jangko Duyan pada dasarnya jarang ditemukan pada saat bazaar atau acara kuliner, karena masakan rumahan. Proses pembuatannya pun terkadang dilakukan saat berbuka puasa bersama keluarga besar atau ada anak menantu pulang ke rumah.
Sulit Dipraktikkan
Jangan salah, meskipun bahan-bahan digunakan terbilang mudah, tetapi ketika memasak Jangko Duyan cukup sulit untuk dipraktikkan.
Tepung ketan yang sudah dicampur air, kemudian dibentuk bulat tegak dan diberi lubang pada bagian atasnya. Saat melubangi ini dituntut untuk teliti dan konsentrasi penuh agar adonan tidak hancur.
Setelah itu, adonan yang sudah dilubangi itu disusun rapi di atas piring yang sudah dilapis dengan daun pisang, lalu kukus hingga matang.
Selanjutnya, apabila sudah matang kemudian disiram dengan santan kelapa yang sudah dimasak terlebih dahulu, kemudian di lubang adonan tadi ditabur dengan gula pasir yang banyak.
Jangko Duyan pun sudah siap dihidangkan. Biasanya kudapan ini dikonsumsi saat berbuka puasa untuk satu orang ataupun dengan keluarga besar.