Mengenal Peusijuek, Ritual Rasa Syukur dan Meraih Kesuksesan Ala Masyarakat Aceh
Proses adat budaya masyarakat Aceh sampai sekarang masih terus dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari mereka sebagai bentuk rasa syukur dan harapan sukses.
Proses adat budaya masyarakat Aceh sampai sekarang masih terus dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari mereka sebagai bentuk rasa syukur dan harapan sukses.
Mengenal Peusijuek, Ritual Rasa Syukur dan Meraih Kesuksesan Ala Masyarakat Aceh
Tradisi yang satu ini tidak jauh dari bentuk rasa syukur, doa, dan harapan seseorang dalam meraih sesuatu di masa yang akan datang, namanya adalah Peusijuek.
Tradisi tersebut dilakukan hampir diseluruh kegiatan adat yang ada di lapisan masyarakat Aceh. (Foto: budaya-indonesia.org) Dalam kalangan masyarakat pedesaan Aceh, tradisi Peusijuek ini termasuk proses adat yang cukup biasa dilakukan dalam hal-hal yang kecil sekalipun. Contohnya saja ketika menabut benih di sawah.
Ritual Peusijuek tidak jauh berbeda dengan tradisi tepung tawar yang ada dalam budaya Melayu. Lantas, seperti apa ritual khas masyarakat Aceh yang satu ini? Simak informasinya yang dirangkum merdeka.com dari berbagai sumber berikut.
Terminologi Peusijuek
Kata Peusijuek atau artinya mendinginkan ini berasal dari kata 'Sijue' yang berarti dingin. Kata dingin sendiri menggambarkan sebuah kebahagiaan, ketentraman, kedamaian.
Tradisi Peusijuek sudah dilakukan oleh setiap lapisan masyarakat Aceh hingga saat ini. Dengan terlaksana dan eksistensi tradisi Peusijuek merupakan bagian dari usaha untuk melestarikan dan mewariskan kegiatan ini secara turun-temurun dari generasi ke generasi.
-
Mengapa tradisi Meugang dilakukan di Aceh? Tradisi Meugang merupakan tradisi Iduladha yang sangat populer di Aceh. Tradisi yang sudah ada di Aceh sejak ratusan tahun lalu identik dengan makan daging sapi atau kerbau bersama beraneka makanan olahan lainnya. Tradisi ini pertama kali muncul pada masa Kerajaan Aceh. Saat itu hewan kurban dipotong dan dibagikan secara gratis kepada masyarakat. Tradisi ini merupakan wujud rasa syukur atas kemakmuran tanah Aceh.
-
Apa itu Tradisi Ujungan? Warga di kampung adat Cibadak, Desa Warung Banten, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak memiliki sebuah tradisi unik bernama Ujungan.
-
Di mana tradisi Meugang dirayakan di Aceh? Tak hanya itu, hampir seluruh daerah Aceh menggelar tradisi tersebut sehingga sudah mengakar dalam masyarakatnya.
-
Apa makna dari tradisi Seumuleung Raja di Aceh Jaya? Mengutip bbg.ac.id, arti Seumuleung Raja artinya menyulang atau menyuapi yang merupakan upacara khusus oleh Sultan Inayat Syah untuk menobatkan anaknya sebagai sultan Kerajaan Daya.
-
Mengapa Kuah Beulangong menjadi tradisi di Aceh? Kuah Beulangong bagian dari tradisi. Sejak lama menu Kuah Beulangong sering dimasak untuk peringatan Nuzulul Quran di pertengahan bulan suci Ramadan.
-
Apa yang menjadi salah satu ciri khas budaya di Kecamatan Gegesik, Cirebon? Masyarakat Cirebon mengenal Gegesik sebagai salah satu kecamatan yang terletak di sisi barat kota tersebut. Selain identik dengan kuliner Gayamnya, ternyata wilayah ini juga dikenal sebagai pelestari budaya lokal, salah satu yang unik adalah berburu tikus.
Bentuk Harapan dan Rasa Syukur
Tradisi Peusijuek ini selalu hadir ketika masyarakat akan merintis suatu usaha, menyelesaikan persengketaan, hingga sesudah dari musibah. Selain itu, Peusijuek juga dilakukan saat menempati rumah baru, merayakan kelulusan, memberangkatkan dan menyambut kedatangan jemaah haji.
Contoh di atas merupakan pelaksanaan Peusijuek di kalangan masyarakat Kota Aceh. Namun, berbeda pula dengan masyarakat pedesaan yang melakukan Peusijuek ketika membeli kendaraan baru atau ketika akan menanam benih padi di sawah.
Dilakukan Tokoh Agama
Dalam pelaksanaannya, acara Peusijuek mirip seperti tradisi tepung tawar pada adat Melayu. Peusijuek ini dipimpin langsung oleh tokoh agama maupun tokoh adat yang dituakan di tengah masyarakt.
Bagi kaum lelaki, Peusijuek dipimpin oleh tokoh agama seperti Tengku atau Ustaz. Sedangkan kaum wanita akan dipimpin oleh Ummi atau seorang wanita yang dituakan. Perlu diperhatikan pula yang memimpin prosesi tradisi ini adalah mereka yang memahami dan menguasai hukum agama.
Prosesi Peusijuek ini juga masih kental dengan nuansa agama Islam yang begitu kental. Acara mendoakan keselataman dan kesejahteraan bersama ini disesuaikan dengan ajaran-ajaran Islam yang dianut oleh masyarakat Aceh.
Macam-Macam Peusijuek
Dikutip dari situs kebudayaan.kemdikbud.go.id, ada beberapa tradisi Peusijuek yang sampai sekarang masih dilaksanakan oleh masyarakat Aceh, di antaranya Peusijuek Meulangga, Peusijuek Pade Bijeh,
Peusijuek Tempat Tinggay, Peusijuek Peudong Rumoh.
Lalu ada Peusijuek Keurubeuen, Peusijuek Kendaraan, dan Peusijuek Naik Haji, Sunah Rasul Perkawinan.