Mengenal Ulos Mangiring, Lambang Kesuburan Suku Batak
Salah satu jenis ulos Batak adalah Ulos Mangiring. Ulos ini merupakan jenis ulos yang biasanya oleh masyarakat Suku Batak diberikan kepada anak perempuan yang melahirkan.
Ulos merupakan salah satu warisan budaya Indonesia dari Sumatera Utara yang populer. Kain yang dibuat seperti songket menggunakan alat tenun tersebut hingga kini terus dilestarikan sebagai warisan budaya Indonesia yang bernilai komersil.
Ulos sendiri merupakan kain khas kebanggaan Suku Batak, di mana kain ini memiliki peranan penting dalam adat Batak. Ulos tidak hanya populer di Indonesia, namun kain ini telah dikenal luas oleh dunia karena nilai dan keindahannya.
-
Apa itu umpasa dalam budaya Batak? Umpasa adalah seni lisan puisi lama berupa pantun dalam masyarakat Batak Toba.
-
Apa yang menjadi ciri khas dari budaya Batak Toba? Rumah adat Batak yang dikenal sebagai Rumah Bolon ini menjadi salah satu ciri khas dari budaya Batak Toba.
-
Kapan Kain Batik Besurek ditetapkan sebagai warisan budaya Indonesia? Pemerintah Indonesia sudah menetapkan kain ini sebagai Warisan Budaya Tak Benda pada tahun 2015 silam.
-
Apa itu tradisi bakar batu di Papua? Bakar batu adalah ritual memasak bersama dengan menggunakan batu-batu panas yang ditata di tanah sebagai pengganti kompor.
-
Apa makna dari budaya mencium tangan di Indonesia? Biasanya, budaya cium tangan atau salim tangan ini dilakukan oleh orang yang lebih muda kepada yang lebih tua sebagai tanda hormat dan sopan santun.
-
Bagaimana orang Batak mempertahankan budaya kekeluargaan saat merantau? Kemudian ikatan marga dan kekeluargaan yang kuat juga menanamkan rasa tanggung jawab dan saling membantu. Bahkan, tak hanya keluarga inti, marga jauh pun juga diajarkan untuk membantu apabila memiliki rezeki yang lebih.
Salah satu jenis ulos Batak adalah Ulos Mangiring. Ulos ini merupakan jenis ulos yang biasanya oleh masyarakat Suku Batak diberikan kepada anak perempuan yang melahirkan.
Ciri Khas Ulos Mangiring
Sumber: gobatak.com ©2020 Merdeka.com
Dilansir dari laman gobatak, Ulos Mangiring selalu memiliki motif dan corak yang saling iring-beriring. Bagi masyarakat Suku Batak, motif ini dilambangkan sebagai kesuburan dan kesepakatan.
Ulos Mangiring asli berasal dari tenun Tarutung yang didominasi banyak warna, di antaranya biru, hijau, kuning, merah, dan benang emas. Namun, warna dasar yang banyak ditenun adalah hitam dan merah.
Diberikan untuk Anak Perempuan yang Melahirkan
Bukan digunakan dalam upacara adat, kain Ulos Mangiring oleh masyarakat Batak Toba biasanya diberikan oleh kakek atau nenek dari pihak perempuan kepada anak perempuannya setelah melahirkan anak pertama.
Hal ini karena masyarakat Suku Batak memiliki kepercayaan banyak anak artinya banyak rezeki. Ulos ini juga sekaligus sebagai ungkapan doa, karena anak-anak merupakan harta kekayaan yang paling berharga.
Makna Ulos Mangiring
Masyarakat Suku Batak percaya bahwa kain ulos ini dapat memberikan keselamatan dari pengaruh hal-hal buruk serta memberikan kesehatan kepada anak dan ibunya. Pemberian ulos ini juga sebagai doa dan permohonan kelak akan lahir anak, kemudian lahir pula adik-adiknya sebagai temannya seiring dan sejalan.
Tradisi pemberian Ulos Mangiring ini dapat diaplikasikan kepada keluarga ataupun teman dekat sebagai hadiah atas kelahiran dari keluarga yang kita cintai.
Kegunaan Ulos Mangiring
Ulos Mangiring ini biasanya digunakan sebagai ikat kepala oleh pria dan penutup kepala atau kerudung untuk wanita sebelum mereka memiliki anak pertama.
Selain itu, kain ulos ini diperuntukkan sebagai kain gendongan bayi atau bisa juga dipakai jika anak-anaknya sudah tumbuh dewasa.