Menyeruput Kopi Kawa Daun, Cita Rasa Olahan Daun Kopi Khas Sumatra Barat
Olahan kopi unik khas Sumatra Utara ini menggunakan bahan dasar daun kopi robusta.
Olahan kopi unik khas Sumatra Utara ini menggunakan bahan dasar daun kopi robusta.
Menyeruput Kopi Kawa Daun, Cita Rasa Olahan Daun Kopi Khas Sumatra Barat
Sejak Abad 19
Kopi kawa daun yang diolah dari daun kopi robusta sudah ada sejak abad ke-19. Kopi ini biasa dikonsumsi oleh masyarakat Minang di Payakumbuh, Sumatra Barat. Keberadaan kopi ini tak terlepas dari kebijakan Belanda yang menerapkan sistem tanam paksa kopi di Sumatra Barat,
-
Dimana kopi Sumatra diproduksi? Sumatra adalah salah satu daerah penghasil kopi terbaik di Asia Tenggara, khususnya di Indonesia.
-
Bagaimana Dul Coffe meracik kopinya? Dull Coffee menyajikan kopi yang kita roasting sendiri dengan menggunakan biji kopi Gayo dan Temanggung. Sehingga cita rasa kopinya pun autentik dengan aroma yang khas. Apalagi di sini pelanggan dapat melihat langsung proses pembuatan kopi yang mereka pesan,” ujar Abdul.
-
Di mana Kopi Gunung Puntang ditanam? Sesuai namanya, komoditas ini berasal dari dataran tinggi Gunung Puntang yang ada di Kecamatan Cimaung, Desa Campaka Mulya dan Desa Pasir Mulya.
-
Apa makanan utama ular sowo kopi? Ular ini memangsa tikus sebagai makanan utamanya. Selain tikus, ular ini juga memangsa kadal dan katak/kodok.
-
Apa yang istimewa dari kopi di kebun durian Klaten? Pengunjung bisa menikmati durian setelah memetik langsung dari pohonnya. Tak hanya itu, tempat wisata tersebut juga menyajikan kopi unik dengan cita rasa yang beda namun lezat, yakni kopi durian.
-
Bagaimana ular sowo kopi berburu mangsanya? Ular sowo kopi merupakan ular tidak berbisa. Mereka cenderung mengandalkan gigitan dan lilitannya untuk berburu mangsa.
Sistem tanam paksa ini membuat para petani pribumi hanya diperbolehkan menanam tanpa menikmati kenikmatan biji kopinya. Alhasil, masyarakat pun mencari ide dengan mengolah daun-daun kopi menjadi minuman yang nikmat. (Foto: Pixabay)
Setara Biji Kopi
Melansir dari indonesia.go.id, daun kopi juga memiliki kandungan kafein. Maka dari itu, cita rasa yang dihasilkan dari daun kopi tak jauh berbeda dengan biji kopinya. Uniknya, kopi kawa daun ini memiliki cita rasa teh dalam kopi dengan aroma yang ringan serta lembut. Tak hanya itu, apabila dilihat langsung, warna minuman ini menyerupai teh pada umumnya.
Mengandung Makna
Melansir dari warisanbudaya.kemdikbud.go.id, bagi masyarakat setempat kopi ini dianggap memiliki makna mendalam. Di antaranya sebagai penguat relasi sosial di lapisan masyarakat pada pagi hari. Pada waktu siang hari, kopi ini disajikan saat masyarakat sedang istirahat bekerja di sawah, ladang, dan perkantoran. Kopi ini menjadi pelengkap suasana keakraban di antara mereka. Malam harinya, kopi kawa daun menjadi penghangat, terutama bagi para pencinta kopi. Selain itu, kopi ini juga disajikan bagi tamu yang datang berkunjung sebagai bentuk apresiasi sebuah tradisi.
Pengolahan yang Unik
Kopi kawa daun biasanya disajikan menggunakan batok kelapa yang khas. Uniknya, pengolahannya sendiri sangat mirip seperti mengolah daun teh. Mulai dari daun kopi diasapi sampai mengering, kemudian disiram air panas dalam sebuah tabung bambu. Menarik bukan?
Dibalik pengolahannya yang sangat unik, Kopi Kawa Daun juga mengandung macam khasiat bagi tubuh. Mulai dari mengobati penyakit tekanan darah tinggi, diabetes, penyakit jantung, hingga melancarkan saluran pernafasan. (Foto: warisanbudaya.kemdikbud.go.id)
Eksistensi Kopi Kawa Daun
Hingga saat ini, minuman khas Sumbar ini masih cukup populer di kalangan masyarakat. Bahkan, kopi ini sudah ada di berbagai warung dan cafe, sehingga para pencinta kopi bisa menikmatinya kapanpun.