Dibangun dengan Biaya Rp5,8 Miliar, Ini 4 Fakta Menarik Bandara Kualanamu Medan
Bagi Anda yang pernah berkunjung ke Sumatra Utara (Sumut) menggunakan pesawat, pasti sudah tidak asing dengan Bandara Kualanamu. Bandara ini terletak di Kabupaten Deli Serdang, 23 kilometer arah timur dari pusat kota Medan.
Sebagai negara kepulauan, warga negara Indonesia tentu sudah sangat terbiasa untuk melakukan perjalanan menggunakan bermacam jenis transportasi. Salah satu transportasi yang menjadi pilihan bagi masyarakat adalah pesawat terbang.
Hal ini karena pesawat terbang dirasa lebih efisien dalam waktu tempuh. Meskipun terkadang penumpang harus merogoh kocek yang lebih mahal dibandingkan dengan transportasi umum lainnya.
-
Apa saja jenis pesawat yang pernah mendarat di bandara Ngebul? Pesawat-pesawat yang pernah mendarat Tak banyak data yang menyebutkan jenis pesawat apa saja yang pernah mendarat di bandara Ngebul. Namun dalam laman sikano.salatiga.go.id yang dikutip Merdeka, pesawat seperti Cocor Merah, Polisionil, pesawat pengintai sampai pesawat pos pernah mendarat di bandara Ngebul.
-
Apa arti dari huruf D pada pelat nomor kendaraan di Bandung? Dari pasukan Batalyon D Inggris inilah asal muasal huruf Pelat nomor D pada kendaraan di Bandung dan sekitarnya bermula.
-
Apa yang membuat jalur pesawat di Bandara Gustaff III sangat berbahaya? Jalur pesawat ini tidak seperti pada umumnya. Dekat dengan jalan yang kerap dilewati penduduk.
-
Bagaimana jalur pesawat yang berbahaya ini bisa sangat dekat dengan jalan raya? Jalur pesawat dengan jalan yang dilalui oleh para pengendara hanya terpisahkan oleh taman rumput dan juga pagar kecil yang mengelilingi area tersebut.
-
Apa yang menjadi sisa kejayaan lalu lintas kereta api di Bandung? Konon, rel ini menggambarkan sisa kejayaan lalu lintas kereta api rute Bandung Kota hingga Ciwidey, Kabupaten Bandung.
-
Kapan Menhub Budi Karya Sumadi melakukan ramp check pesawat di Bandara Soekarno-Hatta? Menhub Budi Karya Sumadi melakukan pemeriksaan atau ramp check dua pesawat di Bandara Soekarno-Hatta Jumat (29/3).
Bagi Anda yang pernah berkunjung ke Sumatra Utara (Sumut) menggunakan pesawat, pasti sudah tidak asing dengan Bandara Kualanamu. Bandara ini terletak di Kabupaten Deli Serdang, 23 kilometer arah timur dari pusat kota Medan.
Bandara yang menjadi kebanggaan warga Sumut ini ternyata menjadi salah satu yang terbesar di Indonesia. Tak hanya itu, Kualanamu memiliki berbagai fasilitas modern yang akan memudahkan setiap penumpang. Berikut fakta menarik lainnya tentang Bandara Kualanamu.
Pengganti Bandara Polonia yang Beroperasi 85 Tahun
liputan6.com ©2020 Merdeka.com
Bandara ini dibangun untuk menggantikan Bandara Polonia yang usianya sudah lebih dari 85 tahun. Hal ini juga karena Bandara Polonia yang dianggap terlalu dekat dengan permukiman sehingga kapasitasnya tidak bisa berkembang.
Pemindahan bandara ke Kualanamu telah direncanakan sejak tahun 1992. Namun terkendala krisis moneter pada tahun 1997 sehingga pembangunannya ditunda. Sejak saat itu kabar mengenai bandara ini jarang terdengar lagi, hingga kecelakaan pesawat Mandala Airlines terjadi pada 5 September 2005 dan menewaskan Gubernur Sumatra Utara Tengku Rizal Nurdin.
Akhirnya pada 27 Maret 2014 bandara ini diresmikan operasionalnya oleh Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono bersamaan dengan peresmian pembangunan beberapa bandara di Pulau Sumatra.
Bisa Menampung 22,1 Juta Penumpang per Tahun
©2013 Merdeka.com/Vincent
Melansir dari laman Kementrian Perhubungan RI, Bandara Kualanamu memiliki luas mencapai 1.365 hektar. Kualanamu merupakan bandara terbesar kedua di Indonesia setelah Bandara Soekarno-Hatta, di Jakarta.
Daya tampung Bandara Kualanamu hampir mencapai 10 lipat dari Bandara Polonia, yakni mampu untuk menampung kapasitas 22,1 juta penumpang per tahun.
Fasilitas Canggih Pertama di Indonesia
Bandara Kualanamu ini diklaim sebagai bandara modern pertama yang memiliki fasilitas-fasilitas super canggih. Selain bisa diakses melalui jalan raya non-tol dan tol, Bandara Kualanamu bisa juga disambangi menggunakan kereta api (KA). Fasiltas fasilitas KA bandara ini merupakan pertama kalinya diterapkan di Indonesia.
Di area bandara juga terdapat 80 konter check-in yang telah dilengkapi teknologi Baggage Handling System (BHS). Ini merupakan teknologi penanganan bagasi otomatis pertama yang digunakan oleh bandara di Indonesia.
Selain memiliki tingkat pendeteksi keamanan tertinggi (Level 5), teknologi ini memungkinkan penumpang untuk melakukan pendaftaran bagasi di konter mana pun tanpa takut barangnya tertukar jadwal penerbangan.
Tak hanya itu, terdapat delapan fasilitas berupa garbarata (avio bridge) yang akan menghubungkan penumpang langsung dari area keberangkatan di dalam terminal menuju kabin pesawat.
Dibangun dengan Biaya Rp5,8 Triliun
Melansir dari Liputan6.com, pembangunan bandara ini menelan dana hingga Rp5,8 triliun. Alokasi pembiayaan bersumber dari anggaran Direktorat Jenderal Perhubungan Udara melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp3,3 triliun dan alokasi pembiayaan PT Angkasa Pura II (persero) sebesar Rp2,5 triliun.
Anggaran sebesar Rp3,3 triliun dialokasikan untuk pembebasan tanah, pembangunan runway, taxiway, apron, navigasi, serta bangunan operasional.