Polisi Ungkap Praktik Penipuan Pinjol di Sumut, Begini Modus Pelaku
Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Sumut mengungkap adanya praktik penipuan dengan modus pinjaman online (pinjol) berkedok koperasi.
Kasus penipuan pinjaman online (pinjol) akhir-akhir ini sedang marak terjadi di Indonesia, tak terkecuali di Sumatra Utara (Sumut). Belum lama ini, Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Sumut mengungkap adanya praktik penipuan dengan modus pinjol tersebut. Polisi berhasil menangkap dua orang pelaku, masing-masing berinisial AS dan SY.
Pernyataan ini diungkapkan oleh Kapolda Sumut, Irjen Panca Putra melalui Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi pada Jumat (5/11). Hadi menerangkan, para tersangka ini melancarkan aksinya dengan membuat akun bisnis palsu dengan nama PT Koperasi Simpan Pinjam Sejahtera. Untuk menarik korbannya, para tersangka sering membagikan usaha koperasinya tersebut melalui media sosial (medsos).
-
Apa saja modus penipuan online yang sering terjadi? Biar kamu lebih waspada, Blibli mengajak masyarakat mengenali berbagai modus dan skenario penipuan online yang lagi sering terjadi. Apa saja sih?
-
Kenapa daftar pustaka online penting? Media online acap dijadikan referensi karena memang ada banyak informasi dan data valid yang disampaikan ahli dan dibagikan kepada masyarakat secara online. Perkembangan internet mendorong referensi kredibel dari internet semakin banyak.
-
Di mana tempat penipuan online sering terjadi? Penipuan online bisa terjadi kapan saja, yang paling sering adalah saat belanja online.
-
Bagaimana mengemis online dilakukan? Termasuk aktivitas yang dikenal pengemis online di media sosial yang mana mereka tujuannya terdapat unsur murni meminta atau melalui sindiran dengan menggunakan kata kiasan, meskipun tidak secara sharîh (eksplisit).
-
Di mana tukang parkir tersebut melakukan kegiatan judi online? Viral di media sosial seorang juru parkir yang sedang bekerja di Medan tertangkap kamera CCTV sedang bermain judi online.
-
Bagaimana cara menyingkirkan kecanduan judi online? Hapus semua pengingat kecanduan dari rumah dan tempat kerja. Misalnya, pisahkan diri dari orang-orang yang mendorong untuk terlibat dengan kegiatan yang membuat Anda menjadi kecanduan.
Saat penangkapan kedua tersangka penipuan, petugas juga berhasil menyita barang bukti berupa 1 unit laptop, 1 unit hp dan beberapa perangkat komputer. Melansir dari unggahan akun Instagram @poldasumaterautara pada Sabtu (6/11), berikut informasi selengkapnya.
Modus Tersangka Tipu Korban
Instagram/@poldasumaterautara ©2021 Merdeka.com
Hadi menjelaskan, dalam aplikasi koperasi online tersebut, pengguna akan diminta untuk memasukkan nomor hp yang bisa dihubungi. Nantinya, tersangka akan menghubungi para korban dengan berpura-pura memberikan persyaratan hingga akhirnya meminta uang administrasi sebesar Rp500 ribu.
“Di dalam akun tersebut, para tersangka menyertakan nomor hp untuk dihubungi para korban. Dan setelah nanti ada korban, para tersangka pun akan berpura-pura memberikan persyaratan hingga akhirnya meminta uang administrasi sebesar 500 ribu pada setiap korbannya,” jelas Hadi.
Setelah korban memberikan uang yang diminta, para tersangka langsung memblokir kontak para korban dan memutus komunikasi.
“Jadi setelah uang masuk, komunikasi langsung diputus para tersangka," tambah Hadi.
Sudah 6 Bulan Beraksi
Saat ini, pihak kepolisian telah mengantongi nomor rekening yang digunakan para tersangka, yang ternyata milik rekan mereka, yang saat ini sudah masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).
Kepada petugas, para tersangka mengaku sudah menjalankan aksi penipuannya ini selama 6 bulan belakangan.
Sementara itu, Dirkrimsus Polda Sumut, Kombes John Nababan menambahkan, kasus ini saat ini masih terus dilakukan pengembangan. Pihaknya juga akan terus melakukan patroli secara online guna mencegah terjadinya aksi penipuan berkedok pinjol lainnya.
"Laporan masyarakat kita terima dan patroli Medsos juga kita lakukan," jelas John.
Atas kejadian ini, pihak kepolisian meminta agar masyarakat tidak cepat percaya dengan akun-akun yang tidak jelas adanya guna menghindari menjadi korban penipuan.