Sosok Datuk Mujib Guru Spiritual Soekarno yang Disebut Keramat, Keturunan Raja Sulawesi
Datuk Mujib, seorang guru spiritual Presiden Soekarno yang merupakan keturunan Raja Bone Sulawesi Selatan.
Dikabarkan, Datuk Mujib pernah memberi tongkat pada Soekarno.
Sosok Datuk Mujib Guru Spiritual Soekarno yang Disebut Keramat, Keturunan Raja Sulawesi
Guru Spiritual Keramat
Dirangkum dari beberapa sumber, Datuk Mujib merupakan seorang Ulama asal Betawi keturunan dari Raja Bone di Sulawesi Selatan. Pria kelahiran tahun 1870 itu menjadi guru spiritual Presiden Soekarno disebutkan paling keramat dibandingkan dengan guru-guru lainnya. Nama Datuk Mujib sangat terkenal di daerah Tanah Abang.
-
Apa yang pernah dititipkan Soeharto kepada Sudjono Humardani? Ceritanya pada tahun 1967, Sudjono pernah diberi tugas oleh Soeharto untuk meminjam topeng Gadjah Mada yang disimpan di Pura Penopengan Belah Batu Bali.
-
Apa yang diresmikan oleh Prabowo Subianto di Sukabumi? Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto meresmikan lima titik sumber air di Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu (30/12/2023).
-
Apa yang Soeharto katakan tentang berita hoaks yang mengarah ke Tapos? Memberitakan dengan tujuan negatif, karena mereka tidak mengetahui keadaan yang sebenarnya dari Tapos ini," jelas Soeharto dikutip dari akun Instagram @jejaksoeharto. Karena memikirkan ini peternakan dari Presiden, padahal bukan peternakan Presiden, ini sebenarnya punya anak-anak saya yang saya mbonceng untuk mengadakan riset dan penelitian," kata Soeharto menambahkan.
-
Kapan para pemuda menculik Sukarno? Tanggal 16 Agustus, Pukul 03.00 WIB, Para Pemuda Menculik Sukarno di Rumahnya Untuk mengelabui Jepang, Sukarno disuruh mengenakan seragam tentara PETA.
-
Kapan Soeharto bertugas di Sulawesi Selatan? Soeharto dan keluarga BJ Habibie sudah saling kenal dan dekat sejak tahun 1950. Kala itu, Soeharto berdinas di Sulawesi Selatan dan kebetulan rumah BJ Habibie tepat di depan markasnya, Brigade Mataram.
-
Siapa yang menculik Sukarno dan Hatta? Aksi ini dimulai saat para pemuda mendesak Sukarno untuk segera bertindak setelah Jepang menyerah pada sekutu. Sukarno Menolak Permintaan Para Pemuda Untuk Mengobarkan Revolusi dan Melawan tentara Jepang Sempat terjadi ketegangan saat seorang pemuda membawa senjata tajam dan seolah ingin mengancam Sukarno.
Setelah kembali ke Indonesia, Datuk Mujib menyebarkan ajaran-ajaran Islam seperti Fikih, Tauhid, Akhlak, dan membacakan Maulid.
Selain itu, Datuk Mujib juga menyusun kitab maulid rawi bahasa Indonesia yang ditulis dalam bahasa Arab berjudul "Bacaan Maulid Nabi Muhammad SAW" dalam bahasa Indonesia.
Memiliki Kekuatan Magis
Selama masa penjajahan, Datuk Mujib juga dikenal dengan kepahlawanannya melawan Belanda.
Ketika Agresi Militer Belanda II, banyak sekali warga yang berlindung di Mushola milik Datuk Mujib. Dengan segenap kekuatan dari Allah SWT, ia berani untuk melawan Belanda dengan sabetan sorbannya.
Konon, sorbannya tersebut mampu menghalau peluru panas milik Belanda.
Awal Mula Soekarno Berguru
Datuk Mujib terkenal dengan ajaran-ajarannya yang disebarkan melalui syair. Dari situlah, Presiden Soekarno kerap datang ke kediamannya untuk berguru. Menurut murid Datuk Mujib dilansir dari merdeka.com, Soekarno datang 4 kali dalam sebulan.
Diketahui Presiden Soekarno kepincut dengan syair tema kemerdekaan karangan gurunya tersebut.
Tongkat Komando
Seiring berjalannya waktu, hubungan antara Datuk Mujib dan Presiden Soekarno semakin erat. Datuk Mujib juga sering diundang ke istana negara pada waktu itu.
Diketahui pula, tongkat komando yang dipegang Soekarno ialah pemberian dari Datuk Mujib. Konon, tongkat ini pernah digunakan untuk melawan para penjajah Belanda.
Dikabarkan, tongkat tersebut mengeluarkan kekuatan magis yang mengakibatkan tentara Belanda justru menyerang pasukannya sendiri.
Selain pemberian tongkat, Soekarno pun juga semakin akrab dengan daerah Tanah Abang.
Akhir Hayat
Melansir dari merdeka.com, saat Datuk Mujib tutup usia, ia juga memberikan wasiat terakhir. Datuk Mujib meminta agar makamnya jangan dihias, seperti diberi marmer atau batu nisan. Bahkan, ia meminta untuk kuburannya dibuat merata tanpa adanya gundukan.
Diketahui, hingga saat ini tidak diketahui pasti letak makamnya. Namun beredar kabar, guru spiritual ini dimakamkan di pemakaman Karet Kebembem.