Suhu Udara Meningkat Masuki Musim Kemarau, BBMKG Sumut Peringatkan Potensi Karhutla
Memasuki musim kemarau, Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BBMKG) Wilayah I-Medan memperingatkan terkait potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Memasuki musim kemarau, Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BBMKG) Wilayah I-Medan menyebutkan suhu udara di wilayah Sumatera Utara (Sumut) meningkat mencapai 34 derajat Celsius.
"Suhu udara meningkat sekitar satu derajat dari 33 menjadi 34 derajat Celcius, karena baru memasuki kemarau," ujar Forecaster on duty BBMKG Wilayah I-Medan Nora Sinaga pada Rabu (24/2).
-
Bagaimana MKMK dibentuk? Ketiga orang ini dipilih secara aklamasi oleh seluruh hakim konstitusi.
-
Kenapa Kulat Pelawan mahal? Jika dijual, Kulat Pelawan amat mahal, harganya bisa mencapai jutaan rupiah per kilogram. Proses pertumbuhan jamur ini konon terbilang sulit, karena harus menunggu sambaran petir. Semakin jarang ditemukan, makin tinggi juga harganya di pasaran.
-
Dimana BMKG memprakirakan cuaca cerah? Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca di Jakarta dan Kepulauan Seribu cerah dan cerah berawan pada Sabtu (30/9).
-
Apa yang terbakar di Kebagusan? Sebuah bangunan rumah dua tingkat yang berada di Jalan Kebagusan Raya, RT. 004, RW.04, Nomor 5, Kelurahan Kebagusan, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
-
Kapan pelantikan MKMK? Ketiga anggota MKMK akan dilantik dan mengucapkan sumpah pada 8 Januari 2024.
-
Kenapa UMKM penting? UMKM tidak hanya menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia, tetapi juga di banyak negara lain karena kemampuannya dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Dilansir dari Antara, BBMKG memperingatkan potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) selama musim kemarau ini.
Peningkatan Suhu Terjadi di Hampir Semua Wilayah
Nora mengatakan, peningkatan suhu tersebut hampir melanda semua kabupaten/kota di Sumut meliputi pantai timur dan pantai barat, di antaranya Langkat, Medan, Deli Serdang, Dairi, Tapanuli Tengah, Tapanuli Utara, dan Sibolga.
Peningkatan suhu udara ini juga disertai dengan embusan angin yang secara umum bergerak dari arah utara menuju timur laut, dengan memiliki kecepatan antara lima hingga 25 kilometer per jam.
Waspadai Potensi Karhutla
Dengan terus meningkatnya suhu yang terjadi di wilayah Sumut, diwaspadai muncul titik-titik 'hotspot' di beberapa wilayah. Hal ini bisa memicu terjadinya karhutla.
Ilustrasi shutterstock.com
"Titik hotspot atau potensi kebakaran hutan dan lahan, khusus wilayah pantai barat di Sumatra Utara. Ini diperkirakan berlangsung hingga Maret nanti," kata Nora.