Tak Mau Makan hingga Meninggal, Ini Kisah Tragis Ibu Tega Bunuh Tiga Anaknya di Sumut
Seorang ibu di Sumatra Utara yang tega membunuh ketiga anaknya dengan cara digorok lehernya dinyatakan meninggal dunia pada Minggu (13/12) karena sakit.
Belum lama ini, warga di Nias Utara, Kepulauan Nias, Sumatra Utara (Sumut), digegerkan dengan aksi pembunuhan seorang ibu kepada tiga anaknya yang masih balita pada Rabu (9/12). Pelaku yang berinisial MT tega menggorok ketiga anaknya dengan sebilah parang saat suami dan orang tuanya sedang pergi ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) untuk mencoblos.
Aksi keji yang dilakukan dengan motif himpitan ekonomi ini sempat viral, bahkan foto tragis kondisi tiga bocah saat ditemukan pun beredar luas di media sosial. Beruntungnya, pelaku langsung diamankan oleh petugas kepolisian di hari yang sama.
-
Apa jenis penipuan yang marak terjadi belakangan ini? Salah satunya yang marak belakangan ini adalah social engineering bermodus penipuan melalui permintaan untuk mengklik sebuah file undangan pernikahan berformat APK di WhatsApp (WA).
-
Bagaimana dampak buruk sadfishing bagi pelaku? Pada akhirnya orang lain akan memberikan stigma negatif terhadap kondisi orang yang melakukan sadfishing.
-
Kenapa menjenguk orang sakit itu penting? Menjenguk orang sakit tidak hanya sekedar memberikan bantuan fisik, tetapi juga memberikan bantuan spiritual melalui doa.
-
Apa motif pelaku melakukan pembunuhan? Dia sedang pusing mencari uang untuk membiayai kuliah adiknya beserta biaya kebutuhan hidup untuk orangtuanya.
-
Kapan kejadian pembunuhan itu terjadi? Tindak penganiayaan itu terjadi di tepi Jalan Talang Sekuang Desa Muara Panco Timur, Kecamatan Renah Pembarap, Kabupaten Merangin, Jambi, Jumat (15/12) sekitar pukul 10.30 WIB.
-
Kapan kejadian penganiayaan tersebut? Dalam cerita tersebut, ia menuliskan mengenai pengalaman perempuan berinisial RST (18) yang disiksa secara sadis oleh orang asing pada Sabtu (16/3) sekitar pukul 14.40 WIB.
Namun, belum ada sepekan, pelaku dikabarkan meninggal dunia setelah sempat dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Gunungsitoli karena sakit. Hal ini disampaikan oleh Paur Humas Polres Nias Aiptu Yadsen Hulu pada Minggu (13/12).
"Meninggal dunia sekitar pukul 06.10 WIB tadi pagi," kata Yadsen, Minggu (13/12/2020).
Melansir dari Liputan6.com, berikut kisah tragis ibu yang tega bunuh tiga anaknya tersebut.
Sempat Coba Bunuh Diri
Instagram/@medantimes.co ©2020 Merdeka.com
Sebelum dilarikan ke rumah sakit, ternyata MT sempat mencoba untuk bunuh diri. Yadsen menjelaskan, MT mencoba bunuh diri pada Kamis (10/12) dan kembali dibawa ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Sat Reskrim Polres Nias untuk dimintai keterangan.
MT melakukan aksi percobaan bunuh diri dengan cara menyayat lehernya sendiri menggunakan parang, namun digagalkan oleh suaminya.
"Saat itu tersangka (MT) hanya mengalami luka pada bagian leher depan," jelas Yadsen.
Dirawat di Rumah Sakit
MT mulai mengeluhkan rasa sakit di bagian perutnya pada Jumat (11/12). Setelah peristiwa pembunuhan itu, MT sempat tak mau makan dan minum.
Ia pun dibawa ke RSU Bethesda Gunungsitoli, Nias, untuk melakukan rawat jalan. Kemudian pada Sabtu (12/12), MT mengalami muntah dan kembali mengeluhkan rasa sakit di perut. Ia pun dilarikan ke RSUD Gunungsitoli dan menjalani rawat inap.
"Jadi, sebelum meninggal dunia, tersangka sempat diopname," terangnya.
Keluarga Tak Bersedia Lakukan Otopsi
Jenazah MT langsung diserahkan kepada keluarga setelah petugas kepolisian mengecek jenazahnya di rumah sakit. Atas kematiannya ini, pihak keluarga menolak untuk melakukan autopsi.
"Pihak keluarga menyatakan tidak bersedia dilakukan autopsi dengan membuat surat pernyataan," ungkapnya.