4 Gunung berapi di Indonesia ini mampu ubah iklim bumi
Bumi diselimuti asap beracun dan selama berbulan-bulan suhu bumi secara global menjadi sangat dingin.
Selama ini, letusan dan erupsi gunung Tambora dan Krakatau diklaim sebagai yang paling dahsyat di Indonesia, namun ada bukti lain yang mengatakan bahwa masih ada gunung lain yang miliki kekuatan letusan lebih besar dari keduanya.
Dikutip dari BBC (01/10), sekitar tahun 1257 ada gunung berapi lain di Indonesia yang juga meletus dengan dahsyat. Gunung yang bernama Samalas di Lombok ini dituding sebagai penyebab perubahan iklim mendadak di abad pertengahan untuk wilayah Eropa dan sekitarnya.
Bahkan jejak abu dan beberapa serpihan kimianya, dapat ditemukan di es baik yang berada di Kutub Utara maupun di Kutub Selatan. Karena letusan tersebut, selain membuat banyak orang yang meninggal, suhu kala itu turun drastis dan banyak petani yang mengalami gagal panen.
Setidaknya ada 4 letusan dan erupsi gunung berapi di Indonesia yang masuk dalam kategori terdahsyat. Letusan tersebut dihitung dalam tingkat Volcanic Explosivity Index (VEI).
-
Apa yang ditemukan arkeolog di situs Kartago? Dari Abad ke-3 SM Dilansir laman Arkeonews, arkeolog yang menggali situs Tophet, Kartago, mengumumkan temuan kumpulan persembahan untuk ritual itu.
-
Apa yang ditemukan oleh sukarelawan di situs arkeologi? Sukarelawan yang terlibat dalam penggalian di situs arkeologi menemukan patung kepala wanita Romawi kuno dengan ukiran khas.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di bawah batu naga? Sebuah penemuan arkeologi mengungkap batu setinggi 3,5 meter yang berasal dari abad ke-16 SM, digunakan oleh masyarakat prasejarah yang disebut Armenia untuk mengubur dua bayi baru lahir dan seorang wanita dewasa di bawahnya.
-
Apa yang ditemukan oleh para arkeolog di Kroasia? Arkeolog menemukan tiga tengkorak kuno di Kroasia, dua di antaranya memiliki tengkorak yang lonjong dan dibentuk dengan sengaja.
-
Siapa yang menemukan situs-situs arkeologi tersebut? Vincius Peripato seorang peneliti bersama rekan-rekannya menelusuri data survei LIDAR seluas 5.315 kilometer persegi.
-
Apa yang ditemukan tim arkeolog di Pulau Kreta? Penemuan itu termasuk dalam daftar temuan terpenting pada 2010 lalu. Temuan itu membuat para sarjana berpikir kembali tentang kemampuan maritim manusia prasejarah.
Gunung Krakatau
Diperkirakan, Krakatau meletus pada tanggal 26-27 Agustus 1883. Karena dahsyatnya letusannya menciptakan gelombang tsunami yang menghantam pulau Jawa dan Sumatera dengan ketinggian lebih dari 30 meter.
Tidak hanya itu, kuatnya letusan Krakatau ini sangat keras sampai terdengar sejauh 1.930 mil atau sekitar 3.110 km. Energi yang dikeluarkan diperkirakan setara dengan ledakan 200 megaton TNT.
Bahkan efek dari letusannnya mengakibatkan bumi menjadi dingin selama kurang lebih 5 tahun lamanya. Hal tersebut dikarenakan awan abu yang dilontarkan Krakatau bersama dengan batu panas serta kerikil tersebut menutupi hampir seluruh permukaan bumi dan meningkatkan kadar asam sulfat yang menciptakan hujan asam di banyak tempat di bumi.
Diperkirakan lebih dari 1000 orang meninggal dunia pada saat itu. Tipe volkanik Krakatau adalah Caldera dengan VEI Colossal.
Sumber gambar: Theguardian.com
Gunung Tambora
Tambora diperkirakan meletus pada tanggal 05 April 1815. Seperti halnya Krakatau, letusan Tambora menjadikan suhu seluruh dunia menjadi menurun drastis dan peneliti menyebutnya dengan istilah "Tahun tanpa musim panas."
Lebih dari 100 ribu orang meninggal dunia pada saat itu. Letusan gunung ini juga menimbulkan gelombang tsunami raksasa. Tidak hanya itu saja, selain batu dan abu, gas beracun yang juga dikeluarkan dan mampu menyentuh atmosfer tersebut mengakibatkan perubahan iklim yang membingungkan dan suhu rata-rata global menjadi kacau.
Tipe vulkanik dari Tambora ini adalah stratovolcano dengan VEI Colossal + 1 (findthedata.org) atau -7 (Wikipedia).
Sumber gambar: Ilustrasi gunung Tambora dari Discover-indo.tierranet.com
Gunung berapi Toba
Para peneliti memperkirakan sebelum lahirnya Danau Toba, dulunya di daerah tersebut juga ada sebuah gunung dengan nama sama. Menurut tulisan di Wikipedia, gunung berapi Toba meletus sekitar 70 ribu tahun yang lalu.
Karena letusannya, suhu dunia turun drastis dan menyebabkan lebih dari 10 ribu manusia dan makhluk hidup lainnya meninggal. Bahkan ada anggapan karena letusannya ini, menyebabkan banyak makhluk purba 'jenis lain' yang ikut mati dan akhirnya punah.
Menurut tulisan di BBC (30/04), ada sekitar 2000-3000 km kubik batu dan debu panas dimuntahkan gunung satu ini. Karena kekuatan letusannya, mengakibatkan gunung Toba runtuh dan melahirkan kaldera yang akhirnya dipenuhi dengan air dan menjadi danau Toba seperti sekarang ini.
Sumber gambar: Dailygalaxy.com
Gunung Samalas
Sekitar tahun 1257 ada gunung berapi lain di Indonesia yang juga meletus dengan dahsyat. Gunung yang bernama Samalas di Lombok ini dituding sebagai penyebab perubahan iklim mendadak di abad pertengahan untuk wilayah Eropa dan sekitarnya.
Bahkan jejak abu dan beberapa serpihan kimianya, dapat ditemukan di es baik yang berada di Kutub Utara maupun di Kutub Selatan. Karena letusan tersebut, selain membuat banyak orang yang meninggal, suhu kala itu turun drastis dan banyak petani yang mengalami gagal panen.
Profesor Clive Oppenheimer dari Cambridge University, Inggris, mengungkapkan bahwa sekarang ini struktur gunung Samalas sudah hampir tidak bersisa karena ledakannya yang diperkirakan dapat mencapai tinggi 40 km ke udara.
Bahkan karena besarnya erupsi dan letusannya, gunung Samalas sendiri akhirnya runtuh dan menciptakan sebuah kaldera yang sekarang diberi nama Segara Anak.
Sumber gambar: Dailymail.co.uk