4 Tuntutan Tebusan Duit Paling Fantastis yang Pernah Diminta Hacker
Berikut adalah 4 tuntutan hacker dengan permintaan tebusan yang fantastis.
Di era yang serba digital, tak bisa dimungkiri kejahatan siber semakin mengancam. Bagi yang tak memiliki infrastruktur digital yang mumpuni, mereka akan menjadi santapan bagi para penjahat siber.
Comparitech mencatat pada kuartal pertama 2024 terdapat 142 serangan ransomware. Jumlah ini terjadi penurunan yang signifikan dari tahun 2023 yakni 336 serangan.
-
Apa yang menjadi sasaran utama hacker dalam serangan siber terkait pemilu? Laporan dari Pusat Keamanan Siber Kanada ungkapkan bahwa serangan siber yang menargetkan pemilihan umum (pemilu) telah meningkat di seluruh dunia.
-
Bagaimana hacker di kasus PDNS 2 memberikan kunci dekripsi data? Ransomware yang mengatasnamakan Brain Cipher ini mengumumkan mengembalikan kunci deskripsi kepada pemerintah Indonesia.
-
Siapa saja yang menjadi korban serangan hacker? Distributor kimia asal Jerman, Brenntag SE, dilaporkan membayar uang tebusan sebesar USD4,4 juta atau Rp71,9 miliar dalam bentuk Bitcoin kepada kelompok ransomware DarkSide untuk mendapatkan dekripsi file yang dienkripsi oleh para peretas selama serangan ransomware terhadap perusahaan tersebut.
-
Data apa saja yang diserang oleh hacker di PDNS 2? Ransomware adalah jenis perangkat lunak rusak yang mencegah pengguna mengakses sistem, baik dengan mengunci layar sistem maupun mengunci file pengguna. Aktivitas berbahaya mulai terjadi pada 20 Juni 2024 pukul 00.54 WIB, di antaranya melalui instalasi file malicious, penghapusan file sistem penting, dan penonaktifan layanan yang berjalan.
-
Kenapa para hacker meminta tebusan kepada perusahaan yang diretas? Dalam serangan ransomware, peretas masuk ke jaringan komputer dan mengancam akan menyebabkan gangguan atau menghapus file kecuali uang tebusan dalam mata uang kripto dibayarkan.
-
Apa yang dilakukan para hacker terhadap toko penjara? Para peretas memanipulasi daftar harga di toko penjara, menurunkan harga barang menjadi jauh di bawah nilai normalnya.
Tren tersebut konsisten di semua industri kecuali keuangan, di mana jumlah catatan yang terkena dampak meningkat dari 14,74 juta pada Q1 tahun 2023 menjadi 16,96 juta pada tahun 2024.
Dari sisi permintaan tebusan, rata-rata di semua industri adalah USD1,88 juta. Namun ada empat tuntutan tebusan terbesar yang pernah dialami perusahaan gara-gara serangan siber pada kuartal pertama 2024.
Nilai Tebusan Fantastis
Berikut adalah daftarnya dikutip dari CompariTech, Kamis (8/8):
Ajuntament de Calvià
Institusi ini diminta menebus €10 juta EUR (USD11 juta USD atau Rp 117 miliar) dari grup yang tidak dikenal. Namun, statusnya tidak dibayarkan.
- Pengamat: Sulit Percaya Ada Hacker Beri Gratis Kunci Deskripsi Data yang Dicuri Kalau Tak Mengalami
- Hacker Peretas Pusat Data Nasioal Minta Maaf dan akan Beri Kunci Akses Gratis
- Gara-gara Hacker, Negara-negara ini Boncos hingga Triliunan Rupiah
- Tim Siber TNI Langsung Turun Tangan, Usut Dugaan Data BAIS Kena Retas Hacker
Claro Company (América Móvil)
Sebuah perusahaan telekomunikasi dari Amerika Latin diminta menebus USD10 juta atau Rp 161 miliar dari Trigona. Pembayaran tidak dikonfirmasi.
LoanDepot
Sebuah perusahaan pinjaman non bank yang pernah diminta tebusan sebesar USD6 juta atau Rp 97 miliar oleh ALPHV/BlackCat. Statusnya tidak dibayarkan.
Rumah Sakit Anak Ann & Robert H. Lurie Chicago
Mereka dipaksa membayar USD3,4 juta atau Rp 54 miliar yang diminta oleh Rhysida. Data yang dicuri diposting secara publik, menunjukkan tidak ada uang tebusan yang dibayarkan, namun tidak ada konfirmasi. Pemerasan bebas enkripsi sedang meningkat.
Penjahat lebih sering meminta uang tebusan tanpa mengenkripsi data. Sebaliknya, serangan tersebut mengandalkan pencurian data dan ancaman kebocoran untuk membuat korban membayar.