5 Bencana dahsyat saat semua gunung berapi di bumi meletus!
Bumi akan terpanggang sebelum akhirnya memasuki zaman es
Bumi saat ini disesaki oleh 1500 gunung berapi yang tercatat aktif dalam kurun waktu 10.000 tahun terakhir. Tanpa banyak manusia yang menyadari, setiap harinya ada setidaknya 10-20 gunung berapi yang meletus.
Ketika satu gunung berapi meletus, bisa kita bayangkan kerusakan yang ditimbulkan, mulai dari kehancuran wilayah sekitar gunung itu sendiri atau bahkan pulau di mana gunung itu berada. Salah satu contohnya adalah gunung Krakatau dan Pompeii di Itali yang ketika meletus menenggelamkan pulaunya.
-
Apa itu Gunungan Ketupat? Salah satu bukti kekompakan warga Dusun Kepuhbener, Desa Kedungrejo, Kecamatan Tanjunganom, Kabupaten Nganjuk tampak dalam pelaksanaan tradisi Gunungan Ketupat.
-
Mengapa penelitian Gunung Padang dicabut? Kesalahan ini, yang tidak ditemukan selama peninjauan sejawat, adalah bahwa penanggalan radiokarbon diterapkan pada sampel tanah yang tidak terkait dengan artefak atau fitur apa pun yang dapat ditafsirkan secara akurat sebagai antropogenik atau "buatan manusia".
-
Kapan Gunung Merapi meletus? Awan panas guguran itu terjadi pukul 20.26 WIB yang mengarah ke barat daya (Kali Bebeng) arah angin ke timur.
-
Apa yang menjadi klaim berani dari penelitian tentang Gunung Padang? Salah satu klaim berani lainnya adalah bahwa ada "rongga atau ruang tersembunyi" di situs tersebut dan tampaknya telah dikubur beberapa kali, "mungkin untuk menyembunyikan identitas aslinya untuk tujuan pelestarian."
-
Bagaimana cara BPPTKG mengamati aktivitas Gunung Merapi? Kepala BPPTKG Yogyakarta, Agus Budi Santoso, mengatakan bahwa berdasarkan pengamatan selama enam jam, lava pijar mengalir ke arah barat daya atau ke arah Kali Bebeng.
-
Siapa yang melakukan penelitian di situs Bukit Kerang? H.M.E. Schurmann dan Peter Vincent van Stein Callenfels melakukan penelitian di situs Bukit Kerang pada 1927 silam.
Dikutip dari Live Science (02/01), seorang geologis asal Universitas Radford, Virginia, Amerika, bernama Parv Sethi menjelaskan empat hal yang bakal terjadi saat semua gunung berapi di muka bumi meletus secara bersamaan.
"Semua hal akan berubah menjadi sangat buruk, sampai saya berpikir tidak mau bertahan hidup di bumi seperti itu," ujar Sethi.
Lalu, apa saja bencana yang akan terjadi?
Kegelapan total
Bayangkan jumlah abu vulkanik yang dapat dikeluarkan oleh 1500 gunung berapi? Menurut Sethi, abu vulkanik dapat menutupi seluruh belahan bumi. Dan bukan hanya langit, tetapi setiap jengkal tanah yang ada di peta akan tertutup lapisan tipis abu vulkanik.
Dampaknya? Bumi akan menjadi gelap total dan setelahnya seluruh kehidupan akan berangsur-angsur lenyap.
"Planet kita akan sangat gelap, tumbuhan tidak bisa melakukan fotosintesis. Semua tanaman pangan akan mati, dan suhu akan menurun drastis. Keadaan itu akan bertahan setidaknya 10 tahun," kata Sethi.
Bumi sepanas neraka
Letusan gunung berapi memang bisa menurunkan suhu di bumi, namun sebelum itu terjadi letusan 1500 gunung berapi akan lebih dulu merubah bumi menjadi sepanas neraka.
Daratan dapat terbakar, bahkan hutan-hutan hujan lebat seperti Amazon dan Kalimantan yang berada cukup jauh dari gunung berapi pun akan terbakar. Sementara gunung-gunung berapi bawah laut dapat membuat lautan dunia memanas layaknya air yang tengah mendidih.
"Saat semua gunung itu meletus, bumi terasa seperti dipanggang atau diletakkan di atas kompor raksasa. Kita akan terasa seperti dimasak," ungkap Sethi.
Hujan asam dan kepunahan hewan laut
Bukan hanya abu vulkanik saja, letusan gunung berapi juga akan menyebarkan gas-gas berbahaya ke atmosfer. Nah, gas-gas itu akan berkumpul dengan mendung (uap air) dan memicu terjadinya hujan asam di muka bumi.
Hujan asam berskala besar itu dapat mengkontaminasi tanah dan lautan. Hampir semua koral dan binatang laut diprediksi akan punah akibat laut yang tercemar. Layaknya rantai makanan, saat ikan dan koral mati, kehidupan di laut akan berhenti dengan sendirinya.
Zaman es kembali
Menonton film animasi 'Ice Age' tentu adalah hal yang menyenangkan dilakukan bersama keluarga. Namun, saat seluruh gunung berapi meletus, kita akan mengalami Ice Age alias zaman es itu sendiri.
Partikel abu vulkanik yang terlontar ke langit akan berkumpul di lapisan atmosfer dan menghalangi cahaya matahari masuk ke bumi, bahkan memantulkannya.
Mengingat abu vulkanik bisa terus berada di atmosfer hingga bertahun-tahun, suhu bumi akan terus menurun hingga di bawah nol. Bayangkan sebuah musim dingin bak di kutub, namun kali ini dialami oleh semua belahan bumi.
Manusia berubah jadi tikus tanah
Jumlah makhluk hidup yang dapat bertahan setelah letusan maha dahsyat itu diperkirakan sangat sedikit. Bahkan manusia hanya bisa hidup di bawah permukaan bumi, layaknya tikus mondok atau tikus tanah. Itupun bila manusia sanggup selamat sebelum bisa beralih ke bungker-bungker bawah tanah.
Selain itu, hanya manusia dari negara kaya yang sanggup membangun kota bawah tanah saja yang sanggup selamat sambil menanti atmosfer kembali bersih dari abu vulkanik.
"Orang yang beruntung sekalipun akan menjadi korban dalam skenario mengerikan itu," kata Sethi.
Celakanya, kehidupan bawah tanah bisa membuat manusia berevolusi. Mata mereka akan mengecil namun lebih peka terhadap cahaya. Demikian pula organ dalam mereka yang akan berubah akibat harus menyesuaikan diri dengan kegelapan dan udara terbatas bawah tanah.
(mdk/bbo)