5 Kebiasaan buruk manusia purba yang tetap kita pelihara
Apa saja? Simak selengkapnya di sini.
Sejarah ditulis agar kita ingat dengan masa lalu, terutama dengan para leluhur kita. Namun, sebenarnya, tanpa ditulispun, kita setidaknya masih ingat dengan mereka.
Hal ini dikarenakan adanya kesamaan kebiasaan yang kita miliki dengan mereka. Beberapa hal yang kita lakukan sekarang, ternyata berasal dari tradisi di masa lampau.
Apa saja tradisi dan kebiasaan itu? Simak lima di antaranya di sini seperti yang dilansir ListVerse.
-
Mengapa penggalian arkeologi ini dianggap penting? "Situs ini memiliki (peninggalan) arkeologi yang luar biasa dan memudahkan kita mendapatkan pemahaman seperti apa kehidupan orang-orang yang menempati negeri ini pada abad ketujuh."
-
Kenapa temuan ini penting bagi arkeologi? Artefak tersebut rusak di sisi kanan dan kiri, serta sisi atas dan bawah dalam keadaan semula. Oleh karena itu, kami rasa potongannya lebih panjang,” kata Schachner. “Artefak ini adalah karya unik Bogazkoy. Untuk pertama kalinya, kita dihadapkan pada sebuah karya yang dihias dengan pemandangan yang dibuat dengan begitu rumit dan indah.
-
Apa yang ditemukan para arkeolog di Inggris? Temuan ini disebut satu-satunya di dunia, telur yang masih utuh dengan cairan putih dan kuningnya. Ini satu-satunya telur di dunia yang ditemukan dalam kondisi utuh kendati telah berumur 1.700 tahun.
-
Apa yang ditemukan para arkeolog di Kastil Ayanis? Para arkeolog menemukan beberapa artefak bela diri saat melakukan penggalian di sebuah kastil kuno di Turki. Artefak bela diri tersebut berisi tiga perisai perunggu, baju besi, dan sebuah helm perunggu yang berasal dari 2.700 tahun lalu.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di lokasi penggalian? Artefak yang ditemukan termasuk koin Romawi dan tembikar dari Zaman Besi dan Perunggu.
-
Mengapa penemuan ini penting bagi para arkeolog? Kementerian Pariwisata dan Kepurbakalaan Mesir yang mengumumkan temuan ini pada 23 Juli lalu menyampaikan, artefak ini bisa memberikan pemahaman lebih luas terkait "rahasia peradaban Mesir kuno", termasuk praktik penguburan pada masa itu dan juga peran kota pesisir tersebut dalam perdagangan dengan negara lain di zaman kuno.
Berkata kotor
Tiap hari kita mengumpat saat kesal, bermain video games, atau menonton acara sepakbola. Hal ini sama persis dengan kebiasaan para manusia purba di masanya.
Para ahli sejarah mengatakan bahwa ada beberapa prasasti peninggalan manusia purba yang ternyata berisi penuh umpatan. Umpatan ini pun digunakan sebagai cara untuk menyatakan kekesalan atau menghina orang lain.
Membuat graffiti
Saat ini, para remaja yang suka mencoret-coret tembok dianggal vandal karena merusak keindahan. Namun, sebenarnya mereka tidak bisa disalahkan karena hal itu sudah menjadi sifat bawaan sejak ribuan tahun lamanya.
Sekitar 35 ribu tahun lalu, remaja pada masa prasejarah rupanya juga suka mengotori tempat dengan gambar-gambar. Para antropologis mengetahuinya setelah melihat adanya gambar di dinding gua yang dikira hasil dari tulisan para dukun, namun kemudian diketahui itu merupakan ulah remaja pada saat itu.
Memiliki tato
Seni merajah diri atau tato rupanya juga berasal dari kebiasaan kuno. Di zaman perunggu, disebutkan banyak manusia purba yang mulai merajah kulitnya dengan tinta agar tikenal.
Hal ini pun nampak pada mumi Otzi yang diperkirakan hidup pada masa itu. Tangan, kaki, dan siku mumi itu penuh tato yang digunakan sebagai alat pengobatan, tidak seperti tato yang digunakan sekarang ini.
Mabuk-mabukan
Minum-minuman keras rupanya juga berasal dari tradisi masa lampau. Di zaman batu baru atau neolitikum, manusia purba mulai mencoba cara baru untuk membuat minuman. Salah satunya dengan fermentasi alkohol.
Tradisi ini pun muncul dari masa ke masa. Di zaman Mesir kuno misalnya, alkohol dari 24 jenis anggur dan 17 jenis bir sudah marak diminum di rumah-rumah penduduk.
Berjudi
Berjudi sudah ada sejak masa Romawi Kuno. Meski saat itu judi dilarang, terutama saat festival Saturnus, banyak mural yang memperlihatkan bagaimana kegemaran orang Romawi Kuno bertaruh.
Kegemaran ini pun makin menjadi setelah dibangunnya Colosseum. Banyak orang Romawi yang kemudian datang ke sana untuk bertaruh gladiator mana yang jadi jawara.