6 Binatang laut yang terancam punah karena perubahan iklim
Efek dari perubahan iklim tentu buruk bagi beberapa spesies yang punya habitat di dinginnya air laut yang kini hangat.
Lautan adalah bagian yang sangat vital bagi planet yang kita huni ini. Ternyata sudah banyak hal yang berubah dari lautan di Bumi, terkait terjadinya perubahan iklim. Mulai mencairnya es di kutub hingga bergesernya kutub utara.
Efek dari perubahan iklim tentu buruk pula bagi beberapa spesies yang menggantungkan hidup dari air laut untuk bertahan. Terlebih beberapa spesies yang punya habitat di dinginnya air laut yang kini menghangat. Bahkan beberapa ekosistem dan habitat laut kini terancam karena permukaan yang naik.
-
Siapa ilmuwan terbaik di Universitas Gadjah Mada berdasarkan AD Scientific Index 2024? Universitas Gadjah Mada Jumlah ilmuwan dalam indeks : 497Ilmuwan terbaik dalam institusi : Abdul Rohman
-
Di mana daftar ilmuwan paling berpengaruh di dunia ini diumumkan? Peringkat tersebut didasarkan pada analisis dampak sitasi di berbagai disiplin ilmu yang diambil dari database Scopus. Setiap tahun, lembaga ini memilih 100.000 ilmuwan dari seluruh dunia yang aktif di berbagai institusi akademik.
-
Apa yang ditemukan para ilmuwan di Bulan? Baru kali ini ilmuwan menemukan hal-hal yang tidak biasa saat mereka mengamati Bulan. Bulan dipenuhi dengan berbagai macam sisa benda luar angkasa yang sudah ditinggalkan dan rusak. Benda-benda itu berasal dari kecelakaan berbagai macam misi yang dijalankan oleh sejumlah badan antariksa. Namun, dari berbagai sisa benda yang ada, terdapat dua benda yang tinggal dan membentuk dua kawah besar di Bulan.
-
Bagaimana AD Scientific Index menentukan peringkat universitas terbaik di Indonesia? AD Scientific Index menggunakan sistem pemeringkatan yang unik dengan menganalisis sebaran ilmuwan dalam suatu institusi menurut persentil 3, 10, 20, 30, 40, 50, 60, 70, 80, dan 90.
-
Apa saja yang termasuk dalam populasi penelitian? Populasi bukan hanya manusia tetapi juga objek dan benda-benda alam yang lain.
-
Apa yang diamati oleh para ilmuwan? Para ilmuwan berhasil menyaksikan dua pasang lubang hitam supermasif yang hampir bertabrakan. Dua fenomena alam itu terletak jutaan hingga miliaran tahun cahaya dari Bumi.
Menurut World Wildlife Fund, jika pemanasan global tidak terbendung dengan rasio yang sama seperti sekarang, banyak spesies yang akan mengalami kepunahan masal dalam beberapa tahun ke depan. Makin cepat perubahan iklim terjadi, maka spesies yang sulit untuk beradaptasi akan segera punah dengan jumlah yang besar.
Berikut 6 binatang laut atau binatang yang menggantungkan hidupnya pada hasil laut, yang terancam punah karena perubahan iklim.
Beruang kutub
Melelehnya es laut adalah salah satu ancaman terbesar bagi beruang kutub. Mamalia ini menghabiskan hidupnya di atas bongkahan es dan hampir separuh hidupnya untuk berburu anjing laut, tentunya di laut.
Naiknya permukaan laut membuat kemungkinan kelaparan yang bisa melanda beruang kutub jadi makin tinggi. Hal ini dikarenakan habitat mereka akan dipenuhi air, yang membuatnya sibuk untuk mencari habitat dan berkurang waktu untuk berburu. Beruang kutub ini juga terpaksa akan mencari lahan kering dengan bahan makanan yang berbeda.
Pakar memperkirakan hanya tinggal 22.000 hingga 31.00 beruang kutub yang tersisa di dunia.
Bahkan, studi terbaru menyatakan bahwa spesies beruang kutub di Kanada berat badan rata-ratanya jauh menurun dalam 30 tahun terakhir. Hal ini disebabkan melelehnya es di perairan pantai utara Ontario. Studi yang sama menunjukkan bahwa beruang kutub punya waktu berburu di es berkurang 30 hari dari tahun-tahun sebelumnya. Hal inilah yang membuat beruang kutub kelaparan.
Penyu
Dari tujuh spesies penyu yang tersisa di dunia, tiga di antaranya sudah dinyatakan terancam punah kritis, sementara tiga lainnya dinyatakan terancam punah. Hal ini diperparah dengan kemampuan telur penyu yang bertahan, dengan hanya beberapa yang menetas dari ratusan telur. Lebih buruk lagi yang menetas kebanyakan adalah penyu betina.
Hal ini dikarenakan temperatur dari sarang induk penyu dapat mempengaruhi jenis kelamin dari keturunannya. Jika temperatur lebih hangat, penyu betina akan lahir. Sementara penyu jantan akan muncul di temperatur yang lebih dingin. Hal ini yang menurut World Wildlife Fund jadi membahayakan bagi penyu. Karena perubahan iklim membuat temperatur makin hangat dan makin sedikit penyu jantan yang lahir.
Di Amerika Selatan, jumlah penyu juga terancam karena naiknya permukaan air. Hal ini dikarenakan penyu bertelur di pantai Brazil, di mana pantai-pantai tersebut kini telah terkikis jumlahnya karena naiknya permukaan air.
Paus sikat Atlantik Utara
Eubalaena glacialis, atau lebih dikenal dengan Pus sikat Atlantik Utara, adalah satu spesies yang terancam punah di jajaran eksistensi paus di lautan. Mamalia laut ini hanya tinggal 500 ekor tersisa di lautan. Populasi paus sikat menurun drastis dalam beberapa dekade terakhir, paling banyak karena perburuan ilegal.
Namun perubahan iklim juga punya andil besar dalam penurunan jumlah spesies paus sikat. Hal ini dikarenakan plankton, organisme yang jadi makanan paus, ternyata tak terlalu mampu berkembang biak di temperatur laut yang panas. Hal ini membuat sisa-sisa paus sikat harus bermigrasi ke tempat yang lebih dingin untuk mencari sumber makanan mereka.
Baru-baru ini, warga Cape Cod Bay di Amerika Serikat melihat segerombol paus sikat yang berada di sana. Menurut para ilmuwan, ini adalah hal yang tidak lazim terjadi di perairan Atlantik tengah, dan hal ini menunjukkan dampak buruk dari perubahan iklim yang ada di perairan Atlantik utara.
Pinguin Galapagos
Pinguin Galapagos adalah satu-satunya spesies pinguin yang hidup di bagian utara khatulistiwa. Dengan jumlah kurang dari 2.000 spesies, hewan ini terancam punah.
Menurut World Wildlife Fund, bencana badai El Nino yang parah telah mengikis populasi pinguin Galapagos sejak 1970 an silam. banyak di antara pinguin Galapagos ini yang akhirnya sakit dan tak mampu menghasilkan keturunan.
Hal ini diperburuk dengan adanya perubahan iklim, yang membuat bencana El Nino yang akan terjadi akan makin parah. Hal ini tentu akan membuat populasi binatang lucu ini akan makin terkikis.
Tufted Puffin
Burung cantik yang mirip pinguin yang bisa terbang ini, adalah binatang asli Amerika utara. Namun keberadaan binatang ini terancam karena temperatur Bumi yang meningkat sejak 1975 silam, menurunkan kemampuan Puffin dalam berkembang biak. Hal ini dikarenakan anak-anak puffin terpaksa meninggalkan sarang jauh lebih muda dari yang seharusnya.
Ketika perairan menghangat, anak-anak burung ini tidak bisa menumbuhkan bulu yang cukup untuk terbang. Sehingga mereka akan meninggalkan sarang mereka tanpa perbekalan yang cukup untuk bertahan hidup.
Hal ini telah dikhawatirkan oleh World Wildlife Fund dengan akan makin sulitnya Puffin untuk berkembang biak jika perubahan iklim terus memburuk. Saat ini, menurut North American Waterbird Conservation Plan, hanya tinggal 2.750.000 hingga 3.000.000 puffin tersisa di dunia.
Burung laut di laut utara Inggris
Pada 2004, perubahan iklim adalah penyebab utama ketidakmampuan burung laut di Inggris untuk berkembang biak. Beberapa spesies di antaranya adalah Guillemots, Arctic Skuas, Great Skuas, dan Kittiwakes. Berkurangnya spesies ikan sandeel, ikan kecil yang jadi makanan utama dari burung-burung laut ini, adalah penyebabnya. Berkurangnya ikan sandeel dikarenakan ikan kecil ini tak mampu bertahan di temperatur laut yang makin panas.
Perkiraan para peneliti, masih terdapat delapan juta burung laut dari total 25 spesies yang ada, di seluruh Britania Raya.
(mdk/idc)