7 Orang Naas yang Terbunuh Canggihnya Teknologi
7 Orang naas yang terbunuh oleh canggihnya teknologi. Canggihnya teknologi kini mulai menggantikan manusia. Berbagai pekerjaan yang dahulunya membuatuhkan kinerja manusia untuk dilakukan, kini bisa digantikan oleh robot. Pergantian berbagai jenis pekerjaan dengan robot pun telah terjadi di berbagai aspek.
Canggihnya teknologi kini mulai menggantikan manusia. Berbagai pekerjaan yang dahulunya membuatuhkan kinerja manusia untuk dilakukan, kini bisa digantikan oleh robot. Pergantian berbagai jenis pekerjaan dengan robot pun telah terjadi di berbagai aspek.
Dengan meningkatnya ladang yang terotomatisasi dengan adanya robot, muncullah sebuah masalah baru di mana robot yang tak sengaja menciderai manusia. Tak cuma cidera, angka kematian karena robot pun juga mulai naik.
-
Apa yang dilakukan oleh para ilmuwan Jepang pada robot? Ilmuwan Jepang telah menemukan cara untuk menempelkan jaringan kulit hidup ke wajah robot dan membuat mereka bisa "tersenyum".
-
Dimana penelitian tentang robot berjalan seperti manusia dilakukan? Sebuah kelompok peneliti dari Sekolah Pascasarjana Teknik Universitas Tohoku telah mereplikasi jalan robot mirip manusia.
-
Mengapa para ilmuwan membuat robot dari sel manusia? Ada tujuan tertentu mengapa para ilmuwan ingin menciptakan robot dari sel manusia. Para ilmuwan di Amerika Serikat (AS), menciptakan robot yang berasal dari sel tubuh manusia. Robot yang bernama Anthrobots ini digunakan sebagai alat untuk terapi, penyembuhan dan regenerasi sel baru pada tubuh manusia.
-
Mengapa para ilmuwan membuat robot yang bisa melompat sangat tinggi? Para ahli mengembangkan teknologi lompat tinggi untuk menjelajahi medan rumit yang mungkin sulit dilalui oleh teknologi robot lain, seperti gua dan hutan.
-
Bagaimana cara para ilmuwan melatih cacing robot tersebut? Dalam studi ini, para peneliti melatih AI untuk mengarahkan cacing Caenorhabditis elegans sepanjang satu milimeter menuju tambalan Escherichia coli di sebuah piring berukuran empat sentimeter.
-
Apa yang dilakukan robot ini? Selain mengemudikan robot, implan otak dapat membantunya menghindari rintangan, melacak target, dan mengatur penggunaan lengannya untuk menggenggam sesuatu.
Hal ini cukup memungkinkan terjadi pasalnya robot sendiri adalah perangkat buatan manusia yang tak sempurna. Jadilah manusia dianggap sebagai 'barang' juga oleh robot, karena kurangnya kecerdasan manusiawi dari benda tersebut.
Berikut beberapa kisah naas dari manusia yang jadi korban kecanggihan teknologi. Melansir Listverse, berikut ulasannya!
Kecelakaan Mobil Otomatis
Joshua Brown adalah orang pertama yang tewas di sebuah kecelakaan yang melibatkan mobil otonom. Ia tewas pada tanggal 7 Mei 2016 setelah Tesla Model S yang ia kendarai tak bisa membedakan antara langit dan truk 18 ban. Tesla yang melaju dengan mode otonom masuk ke sela-sela bawah truk, lalu menabrak dua pagar pembatas dan tiang.
Tesla sendiri dilaporkan tak mau disalahkan atas kejadian ini. Sampai saat ini pun Tesla belum mengklaim bahwa mode otonom di mobilnya sudah sempurna. Sementara Brown dengan nekad mengendarai mobilnya dengan full mode otonom di jalan utama. Dalam rekam jejak mobilnya, Brown hanya mengendarai mobilnya selama 25 detik dalam total 37 menit perjalanan. Parahnya, menurut penelusuran National Transportation Safety Board AS, Brown sedang menonton film ketika perjalanan, tepatnya film Harry Potter.
Orang Pertama yang Tewas di Tangan Robot
Robert Williams adalah orang yang pertama tewas karena kecelakaan robot. Kecelakaan ini terjadi di pabrik Ford di Flat Rock, Michigan, pada 25 Januari 1979. WIlliams terbunuh setelah lengan robot meninjunya ketika ia naik untu memanjat rak demi mengambil peralatan.
Ironisnya, peralatan tersebut harusnya diambil oleh si robot dan itu adalah tugasnya sehari-hari. Namun robot ini selalu menerima informasi yang salah dengan yang diinput, sehingga Williams memanjatnya sendiri.
Kejadian ini datang karena kurangnya pencegahan keamanan yang harusnya jadi prioritaws sebelum mengoperasikan robot ini.
Tentara Terbunuh Senjata Otomatis
Sembilan tentara Afrika Selatan tewas dan 14 lainnya lika berat, setelah sebuah senjata anti-pesawat tempur milik angkatan darat Afrika Selatan, tiba-tiba menembak sendiri tanpa komando. Senjata ini adalah Oerlikon GDF-005, sebuah senjata otomatis yang dikontrol oleh sistem yang mampu mencari, menarget, serta menembak musuh tanpa perlu dikontrol manusia.
Tentara Afrika Selatan telah berlatih dengan senjata ini cukup lama, dan selama ini tak memiliki masalah. Namun di momen naas tersebut, tiba-tiba senjata ini menembakkan 250 kali peluru eksplosif ke arah tentara yang sedang berlatih. Diduga kecelakaan ini terjadi karena masalah perangkat lunak yang error.
Tragedi Volkswagen
Sebuah kejadiaan naas terjadi di Pabrik Volkswagen di Baunatal, Jerman, pada 2015 silam. Hal ini terjadi setelah seorang pria yang tak disebut namanya oleh Volkswagen, terbunuh oleh robot,
Pria ini adalah mekanik yang bertugas menyetel robot untuk bekerja memasang bagian-bagian mobil. Namun tak disangka, robot tersebut menjepitnya ke dinding logam, melukainya dengan serius dan akhirnya menjadikannya tak bernyawa.
Robot-robot yang digunakan untuk memasang bagian-bagian mobil ini sebenarnya disimpan dengan rapi di semacam kandang. Ketika kecelakaan terjadi pun, robot masih berada di sana, namun korban sangaja pergi ke sana untuk melakukan setelan rutin.
Menurut rilis resmi Volkswagen, insiden ini murni human error, karena pekerja lain yang berada dalam satu tim tidak tersentuh. Namun tindakan preventif harusnya bisa dilakukan sebelum ada insiden terjadi.
Robot Error Berujung Maut
Pada Maret 2017, Wanda Holbrook yang berusia 57 tahun terbunuh di pabrik Ventra Ionia Mains yang merupakan spesialis pembuat suku cadang mobil di Michigan. Sang spesialis perawatan itu terbunuh secara mengerikan, di mana ada sebuah robot yang tak seharusnya berada di divisi di mana Holbrook kerja, tiba-tiba datang sambil membawa suku cadang truk dan menjatuhkannya di kepala Holbrook.
Robot-robot di pabrik ini memiliki pekerjaan memuat suku cadang ke bagian perlengkapan. Terdapat kesalahan di mana ketika perlengkapan sudah penuh, robot tak seharusnya memuat barang lagi. Namun robot ini tetap memuat dan akhirnya menjatuhkannya ke tempat yang tak semestinya.
Ini jadi berita besar di tahun lalu, dan suami dari Holbrook menuntut 5 perusahaan sekaligus di antaranya pabrik serta produsen robot, di meja hijau.
Tubuh Diremuk Robot
Ana Maria Vital, seorang buruh di Golden State Foods di California, tewas di tangan robot pengangkat kotak. Kejadian ini muncul saat Ana Maria berinisiatif untuk memperbaiki kotak yang macet di sebuah lengan robot. Namun ketika Ana Maria masuk ke 'kandang' robot untuk mengeluarkan kotak itu, robot yang masih menyala lalu menangkap dan mengangkatnya seakan ia adalah salah satu kotak yang harus diangkat.
Robot tersebut meremuk tubuh Ana Maria, sementara upaya untuk mematikan mesin gagal dan menariknya dari robot justru memperburuk keadaan.
Tertusuk Lengan Robot
Pada 2015, seorang buruh muda bernama Ramji Lal di pabrik SKH Metals di India tewas ditikam oleh lengan robot yang seharusnya bekerja mengangkat dan mematri bahan besi.
Hal ini terjadi pasca sebuah lengan robot tidak mengangkat besi dengan benar, dan Lal memperbaiki posisinya. Ia tak seberapa cepat dalam memperbaikinya, dan akhirnya si robot tak disangka menikamnya tepat di perut, sembari teraliri listrik. Ia meninggal di rumah sakit karena luka dalam.
(mdk/idc)