Anjing Punya Kemampuan Menghitung Berapa Kali Camilan yang Diberikan Pemiliknya
Penelitian menunjukkan bahwa anjing dapat memahami jumlah secara alami tanpa pelatihan, menggunakan bagian otak yang mirip dengan manusia.
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa anjing memiliki kemampuan alami untuk memahami jumlah. Temuan ini menjelaskan mengapa anjing dapat menyadari jika Anda memberi mereka camilan lebih sedikit atau lebih banyak.
Penelitian yang dilakukan pada 2019 oleh para ahli di Emory University menggunakan pemindaian fMRI untuk mengamati aktivitas otak 11 jenis anjing. Mereka memperlihatkan berbagai jumlah titik pada layar kepada anjing tanpa pelatihan khusus sebelumnya.
-
Di mana anjing-anjing itu diangkut? Sabtu (6/1) malam, polisi mengamankan sebuah truk pengangkut ratusan ekor anjing yang diduga tanpa dokumen resmi di Gerbang Tol Kalikangkung, Semarang.
-
Apa yang membedakan anjing dan serigala secara perilaku? “Serigala masih memiliki semua perilaku berburu alami yang tidak dimiliki anjing," kata Kathryn Lord, ilmuwan yang mempelajari evolusi perilaku.
-
Siapa saja yang terlibat dalam penyelundupan anjing ini? Polisi menetapkan lima tersangka kasus tersebut. Satu dari lima tersangka adalah DH (43). Dia merupakan pemesan ratusan anjing yang akan dikonsumsi. Sedangkan empat tersangka lainnya adalah awak truk pembawa ratusan ekor anjing yang perannya turut serta membantu.
-
Di mana struktur mirip anjing ini ditemukan? Ada sekitar 20 fitur dengan berbagai ukuran yang telah kami identifikasi tersebar di sekitar area sekitar tutup kutub utara – salah satunya menyerupai bentuk anjing.
-
Apa itu kue keranjang? Kue keranjang adalah kue khas Imlek yang terbuat dari tepung ketan, gula, dan air yang dikukus dalam cetakan bambu.
-
Kapan serigala dan anjing mulai terpisah? Para ilmuwan masih belum tahu persis apa yang menyebabkan serigala dan anjing menyimpang satu sama lain sekitar 20.000 tahun yang lalu.
Mengutip Indy100, Jumat (6/12), para peneliti memastikan bahwa reaksi otak anjing tidak terkait dengan ukuran titik yang ditampilkan, melainkan jumlahnya. Untuk membuktikan hal ini, mereka menyamakan luas total titik pada setiap tampilan.
Hasilnya, korteks parietotemporal anjing menunjukkan respons terhadap perbedaan jumlah titik. Ini membuktikan bahwa anjing memiliki kemampuan untuk memahami konsep "lebih banyak" atau "lebih sedikit."
Kemiripan Otak Anjing dan Manusia
Kemampuan ini mirip dengan manusia, di mana otak kita memiliki bagian tertentu yang merespons jumlah objek. Gregory Berns, profesor psikologi di Emory dan penulis senior penelitian ini, mengatakan penelitiannya menunjukkan bahwa anjing menggunakan bagian otak yang mirip dengan manusia untuk memproses jumlah objek, dan mereka tidak memerlukan pelatihan khusus untuk melakukannya.
Lauren Aulet, kandidat PhD sekaligus penulis utama penelitian ini menambahkan bahwa hasil penelitian memberikan bukti kuat bahwa kemampuan memahami jumlah, atau numerasi, adalah mekanisme saraf yang sudah ada sejak evolusi 80 juta tahun lalu.