AS Ancam Blokir Teknologi Mobil Otonom dari China
AS berencana melarang penggunaan hardware dan software buatan China di kendaraan otonom. Mengapa?
Pemerintah Amerika Serikat (AS) sedang mengevaluasi kemungkinan untuk melarang penggunaan perangkat keras dan perangkat lunak yang berasal dari China dalam kendaraan seperti mobil, truk, dan bus, terutama yang berkaitan dengan teknologi otonom.
Keputusan ini didasari oleh kekhawatiran mengenai keamanan nasional, di mana pemerintah AS percaya bahwa teknologi tersebut bisa dimanfaatkan oleh pihak musuh untuk mengendalikan kendaraan dari jarak jauh.
-
Bagaimana Amerika Serikat berusaha mencampuri urusan dalam negeri China? Laporan yang diterbitkan pada Rabu waktu setempat itu menggambarkan China sebagai "rezim yang represif," dengan mengklaim ada genosida di Xinjiang dan pembatasan kegiatan keagamaan tertentu.Dalam laporan tersebut juga menunjukkan peningkatan "anti-Semitisme" secara daring. "Ada hampir 200 juta penganut agama di China. Pemerintah China melindungi kebebasan beragama warga negara sesuai dengan hukum. Orang-orang dari semua kelompok etnis di China berhak sepenuhnya atas kebebasan beragama sebagaimana ditentukan oleh hukum," jelasnya.
-
Di mana sampah luar angkasa menghantam Stasiun Luar Angkasa China? “Modul inti Tianhe dari stasiun luar angkasa telah mengalami kehilangan sebagian pasokan daya akibat benturan dari sampah luar angkasa pada kabel daya di sayap panel surya,” ujar wakil direktur CMSA, Lin Xiqiang.
-
Apa yang ditemukan di China selatan? Sebuah fosil buaya yang telah punah ditemukan dengan kondisi terpenggal di China selatan.
-
Apa yang sedang dirancang oleh China di luar angkasa? China sedang Merancang Teleskop Luar Angkasa yang Tujuannya Bisa Kalahkan Hubble, Begini Spesifikasinya Demi menglahkan Hubble, China membuat teleskop yang punya spesifikasi tinggi.
-
Kenapa sebagian Tembok Besar China mengalami kerusakan? Namun, hal ini bergantung pada komposisi biocrust dan iklim di wilayah tempat sampel diambil.
-
Kapan Amerika Serikat mempublikasikan laporan mengenai kebebasan beragama internasional yang ditujukan kepada China? Laporan yang diterbitkan pada Rabu waktu setempat itu menggambarkan China sebagai "rezim yang represif," dengan mengklaim ada genosida di Xinjiang dan pembatasan kegiatan keagamaan tertentu.Dalam laporan tersebut juga menunjukkan peningkatan "anti-Semitisme" secara daring.
Menurut Menteri Perdagangan AS, Gina Raimondo, langkah ini dianggap sebagai tindakan yang tepat untuk melindungi masyarakat Amerika.
"Saat ini, kendaraan dilengkapi dengan berbagai perangkat seperti kamera, mikrofon, pelacakan GPS, dan teknologi lainnya yang terhubung ke internet. Tidak perlu berpikir keras untuk menyadari bahwa akses musuh asing terhadap informasi ini dapat menimbulkan ancaman serius bagi keamanan nasional dan privasi warga AS," kata Gina Raimondo, sebagaimana dilansir oleh BBC, Selasa (24/9).
Respon dari Tiongkok
Di sisi lain, pemerintah Tiongkok mengecam langkah ini dan menyatakan bahwa AS telah memperluas definisi keamanan nasional secara tidak adil.
Lin Kian, juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, menyampaikan, "Tiongkok menolak upaya AS dalam memperluas konsep keamanan nasional."
Dia juga menambahkan, "pemerintah mengecam tindakan diskriminatif yang ditujukan kepada perusahaan dan produk Tiongkok."
Larangan terhadap software ini diperkirakan akan mulai diterapkan pada tahun 2027, sementara regulasi mengenai hardware akan berlaku tiga tahun setelahnya. Hal ini memberikan waktu bagi industri untuk beradaptasi dan mencari pemasok alternatif yang lebih aman dari perhatian AS.
Ancaman dan Konsekuensi
Selain itu, Gedung Putih telah memulai penyelidikan terkait risiko siber yang ditimbulkan oleh kendaraan yang terhubung. Sebelumnya, pemerintah Amerika Seriakt (AS) juga telah melarang impor derek kargo dari Tiongkok.
Kemudian, AS juga telah memberikan peringatan keras mengenai risiko siber yang berhubungan dengan infrastruktur penting.
Dengan adanya larangan tersebut, industri otomotif global harus bersiap untuk menghadapi perubahan signifikan dalam rantai pasokan serta kemungkinan konflik perdagangan yang lebih lanjut antara AS dan Tiongkok.