Bahasa Tumbuhan Tak Lama Lagi Bisa Dimengerti Manusia
Sejatinya menurut ilmuwan, antar tumbuhan bisa saling berkomunikasi. Atas dasar itu, para ilmuwan ingin mengerti apa yang 'dibicarakan' satu dengan yang lain.
Tumbuhan ternyata memiliki kemampuan untuk “berbicara” satu sama lain melalui berbagai mekanisme komunikasi yang canggih. Banyak orang menganggap tumbuhan sebagai organisme pasif, namun mereka memiliki cara unik untuk berinteraksi dan saling memberi informasi. Ide ini bahkan menjadi inspirasi film-film fiksi Hollywood seperti Avatar.
Mengutip The Conversation, Rabu (24/9), penelitian terbaru menunjukkan bahwa komunikasi antar tumbuhan jauh lebih rumit dari yang kita bayangkan. Sistem komunikasi ini bekerja melalui jaringan yang sangat sensitif dan terkoordinasi. Sama seperti manusia bergantung pada internet, tanaman juga memiliki jaringan akar yang penting bagi kelangsungan hidup mereka.
-
Dimana tulang manusia ditemukan? Tulang manusia yang ditemukan pekerja proyek di sekitar lokasi pembangunan memorial Living Park Rumoh Geudong di Gampong Bilie Aron, Glumpang Tiga, Pidie, beberapa waktu lalu.
-
Kenapa manusia melewati batas Bumi? Fenomena ini menandakan bahwa jejak ekologis manusia semakin besar, dan biokapasitas planet bumi tidak dapat mengimbanginya.
-
Di wilayah mana oyong umumnya tumbuh? Sayur oyong, yang juga dikenal dengan nama gambas atau Luffa acutangula, adalah jenis sayuran yang tumbuh di wilayah subtropis Asia, seperti India, Asia Tenggara, Cina, dan Jepang.
-
Bagaimana manusia purba berburu mangsa? Berlari lebih cepat dari kejaran mangsa merupakan metode berburu yang efisien bagi manusia purba dan metode ini juga masih digunakan hingga saat ini, menurut laporan etnografi.
-
Bagaimana Sigulambak mengganggu manusia? Selain tertawa meringkik, ia juga kerap menampakkan diri secara tiba-tiba dengan cara menghadang. Meski kerap mengganggu manusia yang sedang berjalan sendirian, namun kejahilan mereka tidak mencelakakan atau bahkan melukai.
-
Bagaimana cara Kulat Pelawan tumbuh? Proses pertumbuhan jamur ini konon terbilang sulit, karena harus menunggu sambaran petir. Semakin jarang ditemukan, makin tinggi juga harganya di pasaran.
Meski tidak bisa berbicara seperti manusia, tumbuhan menggunakan cara lain untuk menyampaikan informasi. Salah satu caranya adalah melalui zat kimia yang disebut volatil. Bau khas rumput yang baru dipotong, misalnya, sebenarnya adalah sinyal kimia yang dikirim oleh rumput untuk memperingatkan tanaman lain di sekitarnya akan ancaman, seperti mesin pemotong rumput. Itu adalah bentuk komunikasi yang diaktifkan oleh zat kimia, bukan suara.
Namun, komunikasi tanaman tidak hanya itu, penelitian juga menemukan bahwa tanaman menggunakan akar, sinyal listrik, jaringan jamur bawah tanah, dan mikroba tanah untuk berbagi informasi. Ilmu elektrofisiologi yang mempelajari sinyal listrik pada tanaman, membantu kita memahami bagaimana sinyal ini dikirimkan dan ditafsirkan.
Dengan teknologi modern, ilmuwan bahkan bisa memantau dan mengendalikan tanaman melalui sinyal-sinyal ini, seperti mengatur penyiraman atau mengetahui adanya kekurangan nutrisi.
Para peneliti bahkan berhasil mempengaruhi perilaku tanaman dengan mengirimkan sinyal listrik melalui perangkat seperti ponsel, sehingga tanaman seperti Venus flytrap dapat membuka atau menutup katupnya.
Komunikasi antar tanaman juga terjadi di bawah tanah, difasilitasi oleh jaringan jamur besar yang dikenal sebagai “jaringan kayu”(wood wide web). Jaringan ini menghubungkan pohon dan tanaman melalui akar, memungkinkan mereka berbagi sumber daya seperti air, nutrisi, dan informasi.
- Pertama Kali Paus Bungkuk Ini Tiba-tiba Bisa Merespons Obrolan Manusia, Bikin Ilmuwan Kaget
- Kata Baku dan Tidak Baku, Ini Pengertian Perbedaan Antara Keduanya Lengkap dengan Ragam Contohnya
- Ilmuwan Klaim Telah Berhasil Komunikasi dengan Paus Selama 20 Menit dengan Bahasa Ikan
- Ucapan Wisuda Bahasa Inggris Singkat dan Artinya, Penuh Harapan Baik
Pohon-pohon yang lebih tua bisa membantu pohon muda tumbuh serta memperingatkan mereka tentang ancaman seperti serangan hama. Jaringan ini seperti internet bawah tanah bagi tanaman, yang membantu mereka saling mendukung dan berkomunikasi.
Lebih dari 80 persen tanaman diyakini saling terhubung melalui jaringan kayu ini. Seperti internet yang memungkinkan manusia berbagi informasi, jaringan kayu memungkinkan tanaman menggunakan jamur untuk bersiap menghadapi perubahan lingkungan.
Namun, sistem komunikasi ini bisa terganggu oleh aktivitas manusia, seperti penggunaan bahan kimia, penggundulan hutan, atau perubahan iklim. Gangguan tersebut memengaruhi siklus air dan nutrisi dalam jaringan, membuat tanaman kurang terhubung dan kekurangan informasi.
Meski penelitian tentang dampak gangguan ini masih terbatas, kita tahu bahwa jaringan jamur dapat mempengaruhi respon tanaman, termasuk dalam hal pertahanan dan regulasi gen. Jika komunikasi bawah tanah ini terputus, tanaman menjadi lebih rentan terhadap ancaman lingkungan, membuat pemulihan ekosistem lebih sulit.
Oleh karena itu, para ilmuwan terus mempelajari jaringan kayu ini untuk memahami perannya dalam menjaga keseimbangan ekosistem di seluruh dunia.
Reporter magang: Nadya Nur Aulia