Berulah, hacker 'jebol' 16 juta akun email warga Jerman
Hacker saat ini seakan tak terbendung
Ini luar biasa. Ulah hacker makin hari makin tak terbendung. Baru-baru ini pemerintah Jerman mengumumkan bahwa sebanyak 16 juta akun email warnanya telah dibobol hacker, seperti yang dikutip dari Ubergizmo (21/1).
Kantor Federal Jerman untuk Keamanan Online mengungkapkan bahwa ini merupakan pelanggaran yang bersifat pidana.
Kabar baiknya, pemerintah Jerman telah menemukan pelakunya. Hanya saja secara spesifik, penemuan pelaku aktivitas hack ini tidak dirilis secara resmi. Kemungkinan, mereka masih menganggap bahwa peretasan semacam ini bersifat sensitif.
Kini, pemerintah Jerman telah membuat sebuah situs web yang memungkinkan warganya melihat apakah mereka termasuk korban peretasan atau tidak.
Baca Juga:
Bikin geger dunia, hacker Indonesia retas Ubuntu One
Hacker berhasil jebol situs prostitusi online besar
Hacker Suriah hack situs Microsoft
Hati-hati dengan modus baru para hacker membobol data
Jangan gunakan password ini jika tak ingin 'disikat' hacker!
-
Apa yang dilakukan para hacker terhadap toko penjara? Para peretas memanipulasi daftar harga di toko penjara, menurunkan harga barang menjadi jauh di bawah nilai normalnya.
-
Kenapa negara-negara tersebut sering menjadi sasaran hacker? Laporan tersebut secara detail menjelaskan serangan-serangan yang dilakukan pemerintah dari Rusia, China, Iran, dan Korea Utara, serta beberapa kelompok peretas di wilayah Palestina dan peretas bayaran yang disewa negara-negara lain.
-
Bagaimana cara hacker sampingan menawarkan jasanya? Salah satu contoh iklan yang ditemukan adalah seorang pengembang Python yang menawarkan layanan pembuatan chatbot VoIP, chatbot grup, chatbot AI, peretasan, dan kerangka kerja phishing dengan harga sekitar USD 30 per jam.
-
Siapa saja yang melakukan serangan hacker ke negara-negara tersebut? Laporan tersebut secara detail menjelaskan serangan-serangan yang dilakukan pemerintah dari Rusia, China, Iran, dan Korea Utara, serta beberapa kelompok peretas di wilayah Palestina dan peretas bayaran yang disewa negara-negara lain.
-
Apa yang menjadi sasaran utama hacker dalam serangan siber terkait pemilu? Laporan dari Pusat Keamanan Siber Kanada ungkapkan bahwa serangan siber yang menargetkan pemilihan umum (pemilu) telah meningkat di seluruh dunia.
-
Siapa saja yang menjadi korban serangan hacker? Distributor kimia asal Jerman, Brenntag SE, dilaporkan membayar uang tebusan sebesar USD4,4 juta atau Rp71,9 miliar dalam bentuk Bitcoin kepada kelompok ransomware DarkSide untuk mendapatkan dekripsi file yang dienkripsi oleh para peretas selama serangan ransomware terhadap perusahaan tersebut.