Bocah umur 10 tahun retas Instagram, diberi hadiah Rp 130 juta
Jani dan saudara kembarnya sudah rajin temukan bug di internet
Anak-anak berusia 10 tahun biasanya masih berkutat bersama mainan mereka, atau bermain dengan teman-teman sebayanya. Namun tidak demikian bagi bocah 10 tahun asal Finlandia, Jani.
Dari laporan tabloid Finlandia, Iltalehti, Jani baru-baru ini melakukan aksi peretasan yang terbilang menakjubkan. Sebab korbannya bukan situs biasa, tetapi Instagram milik Facebook.
-
Apa yang dilakukan para hacker terhadap toko penjara? Para peretas memanipulasi daftar harga di toko penjara, menurunkan harga barang menjadi jauh di bawah nilai normalnya.
-
Apa yang menjadi sasaran utama hacker dalam serangan siber terkait pemilu? Laporan dari Pusat Keamanan Siber Kanada ungkapkan bahwa serangan siber yang menargetkan pemilihan umum (pemilu) telah meningkat di seluruh dunia.
-
Siapa saja yang menjadi korban serangan hacker? Distributor kimia asal Jerman, Brenntag SE, dilaporkan membayar uang tebusan sebesar USD4,4 juta atau Rp71,9 miliar dalam bentuk Bitcoin kepada kelompok ransomware DarkSide untuk mendapatkan dekripsi file yang dienkripsi oleh para peretas selama serangan ransomware terhadap perusahaan tersebut.
-
Bagaimana cara hacker melakukan serangan? Tahun ini, fokus serangan beralih dari penghancuran atau keuntungan finansial melalui ransomware ke upaya pencurian informasi, pemantauan komunikasi, dan manipulasi informasi.
-
Apa saja jenis serangan yang dilakukan hacker? Serangan-serangan ini meliputi serangan siber yang merusak hingga yang melibatkan pemata-mataan (spionase), pencurian informasi, dan penyebaran misinformasi atau disinformasi.
-
Siapa hacker yang pernah meretas komputer Departemen Pertahanan Amerika Serikat? Jonathan James (c0mrade)Jonathan James merupakan hacker remaja pertama yang pernah ditangkap karena kejahatan siber di Amerika Serikat. Saat ia berusia 15 tahun, di tahun 1999, James pernah melakukan peretasan ke dalam komputer Departemen Pertahanan Amerika Serikat. Dengan aksinya itu, James berhasil mendapat akses ke lebih dari 3.000 pesan dari pegawai pemerintah, kata sandi, dan berbagai data sensitif lainnya.
Ya, Jani berhasil menemukan bug di Instagram yang memungkinkannya membobol sistem keamanan server Instagram dan menghapus semua jenis teks yang diunggah pengguna Instagram bersama dengan foto.
Akan tetapi, Jani tidak memanfaatkan bug tersebut untuk tujuan buruk, melainkan langsung melaporkannya ke Instagram. Berkat aksinya ini, Jani menerima hadiah Rp 132 juta dari Facebook. Aksi hebat dari seorang anak yang bahkan belum boleh memiliki akun Instagram sendiri bukan?
Baca juga:
Cerita sukses Jobert Abma, hacker muda bergaji Rp 1 miliar setahun!
Situs diretas, KPAI lapor ke Bareskrim
Ngeri, sekarang FBI 'boleh' retas semua komputer di muka Bumi
Cuma modal email ancaman, grup hacker ini kantongi Rp 1 miliar lebih
Pembangkit listrik tenaga nuklir di Jerman dimatikan gara-gara virus
Hacker ISIS bersatu ciptakan grup peretas raksasa, target utama AS!