Bos Meta Bandingkan Kecerdasan Anjing Lebih Baik dari AI, Ini Alasannya
Chief Artificial Intelligence (AI) Meta, menolak kekhawatiran orang-orang terkait AI akan mengambil alih dunia. Sebagaimana diketahui, salah satu tokoh terkenal yang kerap mewanti-wanti kecanggihan AI adalah Elon Musk.
Chief Artificial Intelligence (AI) Meta, menolak kekhawatiran orang-orang terkait AI akan mengambil alih dunia. Sebagaimana diketahui, salah satu tokoh terkenal yang kerap mewanti-wanti kecanggihan AI adalah Elon Musk.
Menurut Yann LeCun itu kekhawatiran yang berlebih. Pendapatnya begitu menarik kala menyebut bahwa AI pada dasarnya tak sepandai anjing. Misalnya saja ChatGPT.
-
Apa yang dibayangkan oleh AI? Hasilnya sungguh memesona. Coldplay memainkan musik mereka di tengah latar belakang Gunung Bromo yang diselimuti kabut, menambah pesona dan kemegahan dari acara tersebut. Ribuan penonton terlihat memadati area tersebut.
-
Bagaimana robot anjing belajar melukis? Pilat mengajari robot anjing untuk memegang kuas di “mulut” mereka dan menggerakkannya melintasi kanvas besar menjadi sebuah seni abstrak. Mereka menggunakan sensor, kamera, dan kecerdasan buatan untuk memahami dan menavigasi lingkungan sekitar.
-
Dimana robot anjing itu dipamerkan? Robot-robot tersebut mendapat hadiah berupa residensi selama empat bulan di Galeri Nasional Victoria (NGV) di Melbourne, Australia, di mana mereka menciptakan karya seni di studio yang dibuat khusus.
-
Apa yang membedakan anjing dan serigala secara perilaku? “Serigala masih memiliki semua perilaku berburu alami yang tidak dimiliki anjing," kata Kathryn Lord, ilmuwan yang mempelajari evolusi perilaku.
-
Apa yang dimaksud dengan Artificial General Intelligence (AGI)? AGI adalah titik kritis hipotetis yang juga dikenal sebagai “Singularitas,” di mana AI menjadi lebih pintar dari manusia. Generasi AI saat ini masih tertinggal dalam bidang-bidang yang menjadi keunggulan manusia, seperti penalaran berbasis konteks dan kreativitas sejati.
-
Di mana anjing-anjing itu diangkut? Sabtu (6/1) malam, polisi mengamankan sebuah truk pengangkut ratusan ekor anjing yang diduga tanpa dokumen resmi di Gerbang Tol Kalikangkung, Semarang.
"Sistem tersebut masih sangat terbatas, teknologi itu tidak memiliki pemahaman tentang realitas yang mendasari dunia nyata, karena mereka murni terlatih dalam teks dalam jumlah besar," ujar Yann dikutip dari DailyStar, Senin (19/6).
Sebagai perbandingan, sebagian besar dari apa yang dipelajari manusia tidak ada hubungannya dengan bahasa. Yann mengungkapkan, bahwa bagian dari pengalaman manusia tidak ditangkap oleh AI.
Meskipun, sistem AI sekarang dapat melakukan hal-hal yang terlihat pintar, termasuk lulus ujian medis dan hukum yang sulit, mereka masih tidak dapat menguasai tugas-tugas sederhana seperti menggunakan mesin pencuci piring. Yann juga mengungkapkan bahwa AI tidak cocok untuk ‘bersahabat’ dengan manusia.
Ia menceritakan saat ini pihaknya sedang melatih AI menggunakan video, bukan hanya bahasa. Tetapi ini terbukti menjadi tugas yang sulit untuk dilakukan AI.
"Sampai AI bisa melakukan ini, AI tidak akan memiliki kecerdasan setingkat manusia, AI tidak akan memiliki kecerdasan setingkat anjing atau kucing," katanya.
Namun, Yann masih percaya di masa depan akan mencapai suatu titik ketika mesin lebih pintar daripada anjing dan manusia. Namun tidak seperti beberapa pakar teknologi lainnya, dia tidak melihat kemajuan ini sebagai bahaya bagi umat manusia.
"Kita seharusnya tidak melihat ini sebagai ancaman, kita harus melihat ini sebagai sesuatu yang sangat bermanfaat. Kita masing-masing akan memiliki asisten AI. itu akan seperti staf yang membantu Anda dalam kehidupan sehari-hari yang lebih pintar dari diri Anda sendiri," ungkap dia.