Daftar 5 Pesawat yang Pernah Mengalami Turbulensi Mengerikan
Berikut adalah deretan pesawat yang pernah mengalami turbulensi hebat.
Berikut adalah deretan pesawat yang pernah mengalami turbulensi hebat.
Daftar 5 Pesawat yang Pernah Mengalami Turbulensi Mengerikan
Turbulensi yang terjadi pada pesawat Singapore Airlines SQ321 dalam penerbangan dari London menuju Singapura menjadi turbulensi hebat.
Persitiwa ini terjadi setelah insiden fatal terakhir di 1997 akibat turbulensi dalam penerbangan United Airlines dari Tokyo ke Honolulu.
Berikut tercatat beberapa pesawat yang mengalami turbulensi hebat dilansir dari Wikipedia, Rabu (22/5).
-
Kenapa turbulensi sering dialami pesawat? Berdasarkan catatan dari Aminarno Budi Pradana, seorang dosen di salah satu sekolah penerbangan di Indonesia, turbulensi termasuk kejadian yang paling sering dialami oleh para penerbang.
-
Apa sebenarnya turbulensi di pesawat? Turbulensi pada pesawat adalah gangguan udara yang bisa disebabkan oleh berbagai faktor, terutama pola cuaca yang tidak stabil.
-
Bagaimana penumpang pesawat bisa terluka saat turbulensi? Ilham menjelaskan bahwa saat turbulensi, banyak benda bisa menjadi terlempar ke udara, seperti alat-alat makan yang dibawa oleh awak kabin. Benda-benda tersebut bisa mengenai penumpang dan awak kabin sehingga menimbulkan luka.
-
Kapan biasanya turbulensi terjadi di pesawat? Turbulensi sendiri dapat dirasakan sebagai guncangan pada tubuh pesawat dan bisa memicu penumpang terluka hingga korban jiwa.
-
Bagaimana pilot menghadapi turbulensi? Pilot biasanya akan mengetahui kapan mereka akan mengalami turbulensi berdasarkan laporan cuaca dan radar.
-
Kapan turbulensi bisa terjadi? Ia menegaskan turbulensi bisa terjadi kapan saja dan secara tiba-tiba, meskipun pesawat sedang tidak melewati awan.
Pesawat Aerolineas Argentinas
Turbulensi hebat terjadi di 1970 pada pesawat Aerolineas Argentinas penerbangan 707, Hawker Siddeley HS 748 yang mengoperasikan penerbangan dari Paraguay ke Argentina. Pilot kehilangan kendali akibat turbulensi hebat dan jatuh di dekat Loma Alta. Sekitar 37 penumpang dan kru pesawat dinyatakan tewas.
Pesawat Wien Consolidated Airlines
Di tahun 1968, Wien Consolidated Airlines penerbangan 55 mengalami kecelakaan fatal di Pedro Bay, Alaska. Pesawat yang digunakan dalam penerbangan tersebut adalah Fairchild F-27B.
Kecelakaan ini terjadi setelah pesawat mengalami turbulensi parah yang mengakibatkan lepasnya salah satu sayap pesawat, menewaskan 39 orang di dalamnya.
Pesawat BOAC Flight 911
BOAC penerbangan 911, sebuah Boeing 707 pada 1966 yang sedang menuju Hong Kong, mengalami nasib tragis.
Pesawat tersebut mengalami turbulensi hebat saat berada di udara, menyebabkan pesawat kehilangan kendali dan jatuh di kawasan Gunung Fuji dekat Gotenba, Jepang.
Semua 124 penumpang dan kru yang berada di dalam pesawat tersebut tewas dalam kecelakaan ini.
Di 1965, Aeroflot penerbangan 542, sebuah pesawat Lisunov Li-2 mengalami kecelakaan tragis di pegunungan Krasnoyarsk Krai, Rusia.
Kecelakaan ini terjadi setelah sayap kiri pesawat rusak akibat turbulensi hebat yang terjadi di udara. Akibat kerusakan tersebut, pesawat kehilangan kendali dan jatuh, menewaskan 31 orang di dalamnya. Peristiwa ini menjadi kecelakaan paling mematikan yang melibatkan pesawat Li-2.
Pesawat Northwest Orient Airlines
Northwest Orient Airlines penerbangan 705 yang menggunakan pesawat Boeing 720, mengalami kecelakaan tragis di 1963.
Pesawat tersebut mengalami turbulensi hebat yang disebabkan oleh badai petir saat melintas di atas Everglades, Florida.
Akibat kondisi cuaca ekstrem tersebut, pesawat kehilangan kendali dan jatuh, menewaskan semua 43 penumpang dan awak pesawat di dalamnya.