Di Uni Emirat Arab, Nokia jadul masih jadi primadona
Nokia 1280 yang masih menggunakan OS Symbian menjadi pilihan di sini.
Meskipun dikenal sebagai negeri petro dollar, Uni Emirat Arab tak neko-neko dalam urusan pilihan ponsel. Pengguna ponsel di negara ini masih setia dengan ponsel Nokia lawas dengan OS Symbian.
Seperti yang dilansir oleh ZDNet (13/5), diketahui bukanlah iPhone, BlackBerry, atau handset Android yang menjadi pilihan utama para pengguna ponsel di negeri tersebut. Namun mereka cenderung memilih Nokia 1280, ponsel Nokia untuk kalangan bawah yang diluncurkan 2010 lalu.
-
Apa yang ditemukan di Mleiha, Sharjah, Uni Emirat Arab? Otoritas Arkeologi Sharjah mengumumkan penemuan 409 koin perak kuno yang berasal dari abad ke 3 SM. Harta karun zaman kuno ini ditemukan di Mleiha, yang merupakan Situs Warisan Dunia UNESCO dengan sejumlah monumen bersejarah, termasuk makam-makam Era Perunggu dan benteng-benteng pra-Islam.
-
Di mana banjir terjadi di Uni Emirat Arab? Banjir bandang yang terjadi pada 16 April menyebabkan air merendam mobil-mobil, bahkan di beberapa daerah menenggelamkan sepenuhnya.
-
Mengapa banjir di Uni Emirat Arab begitu parah? Karena kurangnya infrastruktur drainase dan fakta ruang perkotaan di negara ini diaspal, banyak air yang tidak memiliki tempat untuk pergi, sehingga memperparah banjir di banyak daerah.
-
Siapa yang akan memulai layanan komersial taksi terbang di Uni Emirat Arab? Pada 2025 atau awal 2026, Joby Aviation akan memulai layanan komersial taksi terbang di Uni Emirates Arab (UEA).
-
Kapan patung unta di Arab Saudi ditemukan? Sederet patung unta berukuran sesuai aslinya ditemukan pada 2018 lalu di Arab Saudi utara.
-
Kapan layanan taksi terbang di Uni Emirat Arab akan dimulai? Layanan taksi terbang ini akan dimulai antara akhir 2025 atau awal 2026.
Nokia 1280 yang masih menggunakan layar monokrom ini pun menjadi pilihan hampir bagi 50 persen lebih pengguna di sana. Di bawahnya, baru bisa disusul oleh iPhone 4S.
Angka yang dicatat oleh iPhone 4S sendiri pun masih belum bisa dibilang memuaskan di sana. Mereka masih kalah dengan gabungan penjualan dari BlackBerry dan Samsung yang mampu menguasai 11 persen pasar di UEA.
Sebenarnya, untuk bisa memasukkan sebuah perangkat telekomunikasi di UEA sendiri memang dikenal sangat sulit. Nokia saja baru bisa memasukkan dua ponsel dengan alasan dukungan jaringan di Uni Emirat Arab yang diatur oleh Telecommunications Regulatory Authority (TRA).
Meski begitu, petinggi TRA memilih sudut pandang lain. Menurut mereka, hal ini karena karakteristik pengguna di UEA yang cukup unik.
"Laporan ini menunjukkan adanya sudut pandang menarik dari pasar ponsel di UEA yang memiliki karakteristik unik dan berbeda. Ini juga merefleksikan ekosistem dinamis yang menunjukkan bahwa ponsel biasa masih bisa berkembang dengan smartphone di tengah perkembangan industri telekomunikasi," sebut HE Mohamed Nasser Al Ghanim, Dirjen TRA.
Nokia sendiri sebenarnya sudah lama meninggalkan pengembangan perangkat berbasis Symbian OS. Hal ini karena pergeseran pasar yang lebih tertarik mencari perangkat pintar seperti smartphone.
(mdk/nvl)