Dinosaurus misterius di temukan di Alaska, mirip bebek raksasa
Ilmuwan penasaran soal bagaimana dinosaurus ini bisa hidup di dekat kutub
Paleontolog asal Universitas Florida baru saja menemukan fosil dinosaurus spesies baru di Alaska, salah satu kawasan paling utara Bumi yang sebelumnya tidak pernah dijamah dinosaurus.
Ilmuwan sebelumnya tidak menduga sama sekali bakal menemukan fosil dinosaurus di kawasan dingin dekat kutub utara itu. Terlebih, fosil yang ditemukan tidak hanya milik satu ekor dinosaurus, tetapi beberapa ekor sekaligus.
-
Apa yang ditemukan para ilmuwan tentang dinosaurus di masa lalu? Salah satu perkembangan paling mengejutkan dalam paleontologi dalam beberapa tahun terakhir adalah penemuan bahwa banyak dinosaurus yang memiliki bulu.
-
Siapa yang memimpin penelitian tentang spesies dinosaurus ini? Dalam sebuah pernyataan, Dr. Wang Min dari Institute of Vertebrate Paleontology and Paleoanthropology dari Chinese Academy of Sciences, pemimpin dan penulis utama penelitian menjelaskan, “Analisis perbandingan kami menunjukkan bahwa terjadi perubahan signifikan dalam rencana tubuh pada garis avialan awal, yang sebagian besar dipengaruhi oleh anggota tubuh depan, akhirnya menghasilkan proporsi anggota tubuh burung yang khas.”
-
Bagaimana cara ilmuwan mengetahui asal usul dinosaurus? Dari bukti fosil, para ilmuwan bisa mendapatkan gambaran tepat tentang seperti apa makhluk purba ini.
-
Mengapa dinosaurus punah? Temuan kami secara khusus mendukung gagasan bahwa vulkanisme telah mengganggu atmosfer dan iklim jauh sebelum asteroid,
-
Bagaimana para ilmuwan mempelajari bulu dinosaurus dan burung kuno? Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Nature Ecology and Evolution, para ahli paleontologi telah mempelajari bulu dari tiga makhluk purba dengan cermat, termasuk dinosaurus non-unggas Sinornithosaurus yang hidup sekitar 125 juta tahun yang lalu di China. Mereka juga melihat Confuciusornis, burung purba dari waktu dan tempat yang sama. Setelah melakukan pemeriksaan menyeluruh menggunakan sinar-X dan cahaya inframerah, para ilmuwan menemukan keberadaan protein yang disebut corneous beta-proteins (CBPs) dalam struktur kimia bulu tersebut.
"Penemuan dinosaurus di daerah seutara ini mengubah pemikiran kita tentang fisiologi dinosaurus. Pertanyaan baru pun muncul, bagaimana dinosaurus ini bisa bertahan hidup di tempat sedingin ini?" ujar Greg Erickson, paleontolog asal Universitas Florida, Live Science (22/09).
Menariknya, fosil dinosaurus yang mereka temukan mempunyai paruh mirip milik bebek. Ukuran fosil pun menunjukkan bila dinosaurus ini berukuran 9,1 meter. Tidak aneh bila ilmuwan menjulukinya bebek raksasa.
Ilmuwan menamai dinosaurus spesies baru ini Ugrunaaluk kuukpikensis atau 'ternak kuno dari sungai Colville', tempa ditemukannya kuburan dinosaurus bebek tersebut. Nama tersebut diambil dari bahasa suku asli Alaska, Inupiaq.
Oleh paleontolog, dinosaurus ini dimasukkan keluarga dinosaurus pemakan tumbuhan berparuh bebek atau hadrosaurus. Dari penelitian fosil yang ada, Ugrunaaluk kuukpikensis berhubungan dengan dinosaurus Edmontosaurus, sejenis hadrosaurus, yang hidup 70 juta tahun silam.
Umur fosil dinosaurus Ugrunaaluk sendiri diprediksi sekitar 69 juta tahun silam atau zaman kapur akhir. Ketika itu, Alaska memang tidak tertutup es seperti saat ini, tetapi suhu di sana cukup dingin, sekitar 6 derajat Celsius, dan gelap karena mengalami musim dingin bersalju. Alhasil, keberaaan dinosaurus Ugrunaaluk masih membuat ilmuwan penasaran.
Baca juga:
Ini wujud dinosaurus 'cakar petir', predator tertua di Australia
Ilmuwan temukan jejak dinosaurus 140 juta tahun di pantai Prancis
Ini wujud Zhenyuanlong, dinosaurus bersayap yang ditemukan di China
Ilmuwan Kanada temukan fosil dinosaurus bertanduk Wendiceratops
Begini pembuatan dinosaurus di Jurassic World sampai nampak dramatis