Fedor, Robot Rusia Gagal Mendarat di International Space Station
Sebuah roket dari Rusia bernama Soyuz 2.1a lepas landas dari sebuah pusat fasilitas antariksa Rusia di Baikonur Kazakhstan pada Kamis (22/8) lalu. Roket itu hanya membawa satu penumpang, sebuah robot berbentuk manusia bernama Fedor.
Sebuah roket dari Rusia bernama Soyuz 2.1a lepas landas dari sebuah pusat fasilitas antariksa Rusia di Baikonur Kazakhstan pada Kamis (22/8) lalu. Roket itu hanya membawa satu penumpang, sebuah robot berbentuk manusia bernama Fedor.
Dilansir dari CNN, Fedor, atau yang lebih dikenal penciptanya Skybot F-850, akan menjalani dua minggu uji coba di International Space Station (ISS). Di sana, Fedor akan ditemani oleh enam astronot, tiga dari Amerika Serikat, satu dari Itali, dan tiga dari Rusia, salah satunya adalah Komandan Ekspedisi 60 ISS Alexey Ovchinin. Menurut laporan media di Rusia, aktivitas Fedor di dalam ISS masih menjadi rahasia yang dijaga ketat.
-
Apa yang dilakukan robot ini? Selain mengemudikan robot, implan otak dapat membantunya menghindari rintangan, melacak target, dan mengatur penggunaan lengannya untuk menggenggam sesuatu.
-
Bagaimana robot gajah itu bergerak? Meskipun hanya merupakan replika mekanis, Mechanical El mampu menampilkan gerakan yang menyerupai gerakan gajah sungguhan, mulai dari langkah-langkah lamban hingga gerakan kepala yang realistis.
-
Bagaimana robot ini dikendalikan? Sel induk yang ditakdirkan untuk menjadi bagian dari otak manusia digunakan untuk mengembangkan robot ini.
-
Bagaimana robot itu 'bunuh diri'? Penduduk setempat bahkan mengatakan robot itu melompat ke bawah. Meskipun alasan perilaku robot tidak diketahui, hal ini sedang diselidiki.
-
Dimana robot penjelajah tersebut akan mendarat? Meskipun ada penundaan, pesawat tersebut masih akan mencapai lokasi pendaratannya Malapert A pada tanggal 22 Februari, sebuah kawah tumbukan 300 kilometer (180 mil) dari kutub selatan.
-
Kapan robot gajah itu dibuat? Mesin ini diciptakan oleh M. Marcel Survivet dari Paris, Perancis, di 1932, menggabungkan kecanggihan teknologi dengan imajinasi yang luar biasa.
Fedor diperkirakan akan mendarat di ISS pada akhir minggu ini tetapi berdasarkan laporan dari Associated Press, Fedor gagal mendarat di ISS pada Sabtu (24/8). Agensi antariksa Rusia Roscosmos, dalam sebuah pernyataan, mengatakan bahwa kegagalan terjadi karena permasalahan dalam sistem docking roket sedangkan ISS dan krunya masih selamat.
Vladimir Solovyev, komandan penerbangan Rusia untuk ISS mengatakan peluncuran roket baru akan dilakukan pada Senin mendatang. Vladimir juga mengatakan bahwa Fedor masih belum diajarkan cara docking manual.
Roket yang membawa Fedor sebenarnya adalah bagian dari uji coba roket besar yang akan menggantikan roket Soyuz-FG, roket yang digunakan untuk membawa tiga astronot pada Ekspedisi 60 ISS, tahun depan. Roket baru nanti akan menggunakan komputer baru dan sistem pengarahan yang lebih mutakhir.
Fedor sendiri bukanlah robot pertama di ISS. Pada tahun 2011 lalu sebuah robot tanpa kaki bernama Robonaut 2 yang dibuat oleh National Aeronautics and Space Administration (NASA). Pada tahun 2017, robot sejenis Fedor yang dikembangkan oleh Russian Foundation for Advanced Research Projects sempat menjadi populer karena terlihat dalam sebuah video sedang menggunakan perkakas, menyetir mobil, dan menembak.
Reporter Magang: Joshua Michael
(mdk/faz)