Fenomenal! Robot 'Hawa' temukan obat kanker dan malaria
Robot tersebut mampu meneliti 10.000 senyawa baru tiap harinya
Sama dengan manusia, penyakit-penyakit tang ada di dunia ini terus berevolusi dan berubah menjadi semakin ganas, misalnya kanker dan malaria. Kabar baiknya, robot canggih satu ini mampu membuat obat penangkal kedua penyakit mematikan tersebut.
Robot ilmuwan bernama 'Eve' (berarti 'Hawa') itu diciptakan oleh tim peneliti dari Universitas Aberystwyth dan Universitas Cambridge. Eve sendiri mempunyai kemampuan yang spesial, yakni mengenali senyawa yang dibutuhkan untuk menciptakan obat.
-
Apa yang dilakukan oleh para ilmuwan Jepang pada robot? Ilmuwan Jepang telah menemukan cara untuk menempelkan jaringan kulit hidup ke wajah robot dan membuat mereka bisa "tersenyum".
-
Dimana penelitian tentang robot berjalan seperti manusia dilakukan? Sebuah kelompok peneliti dari Sekolah Pascasarjana Teknik Universitas Tohoku telah mereplikasi jalan robot mirip manusia.
-
Apa yang dilakukan robot ini? Selain mengemudikan robot, implan otak dapat membantunya menghindari rintangan, melacak target, dan mengatur penggunaan lengannya untuk menggenggam sesuatu.
-
Bagaimana robot ini dikendalikan? Sel induk yang ditakdirkan untuk menjadi bagian dari otak manusia digunakan untuk mengembangkan robot ini.
-
Bagaimana robot gajah itu bergerak? Meskipun hanya merupakan replika mekanis, Mechanical El mampu menampilkan gerakan yang menyerupai gerakan gajah sungguhan, mulai dari langkah-langkah lamban hingga gerakan kepala yang realistis.
-
Bagaimana robot anjing belajar melukis? Pilat mengajari robot anjing untuk memegang kuas di “mulut” mereka dan menggerakkannya melintasi kanvas besar menjadi sebuah seni abstrak. Mereka menggunakan sensor, kamera, dan kecerdasan buatan untuk memahami dan menavigasi lingkungan sekitar.
Yang mencengangkan, dalam satu hari Eve mampu mengenai 10.000 senyawa baru untuk bahan obat. Tentu saja ini merupakan hal yang mustahil untuk dilakukan oleh manusia dalam waktu satu hari saja.
Kemampuan super tadi yang akhirnya menuntun Eve menemukan dua senyawa bahan obat kanker dan malaria. Menurut penelitian Profesor Ross King yang memakai 'jasa' Eve, dua senyawa tadi mampu berfungsi sebagai anti kanker dan mencegah perkembangan salah satu zat penting di tubuh parasit malaria.
"Setiap industri sekarang bisa memanfaatkan robot, termasuk sains. Penggunaan robot ini mampu mempercepat proses penelitian yang akhirnya menghasilkan sesuatu yang besar," ujar Profesor King, Engadget (05/02).
Saat ini, baik kanker dan parasit malaria memang terus berevolusi dengan sangat cepat. Dampaknya, banyak obat malaria atau kanker yang sudah tidak mempan menanggulangi dua penyakit tadi.
Dengan keberadaan Eve, kini ilmuwan bisa menyalip perkembangan kanker dan malaria untuk menciptakan obat terbaik dan menyelamatkan jutaan jiwa yang menjadi korban dua penyakit mematikan tersebut.
Baca juga:
6 Fakta salah kaprah tentang luar angkasa yang sesatkan manusia
Makhluk hidup tertua di bumi ditemukan, masih eksis sampai sekarang
Mengapa smartphone harus dibersihkan setiap hari?
Ini alasan mengapa kucing tak mati saat jatuh dari tempat tinggi!
Gawat! Galaksi raksasa ini sedang melaju kencang ke arah Bumi!