Gambaran Stasiun Luar Angkasa saat 25 Tahun Mendatang
Berikut gambaran apa yang terjadi saat 25 tahun mendatang pada stasiun luar angkasa.
Manusia telah menempati orbit rendah Bumi (LEO) selama setengah abad terakhir berkat program Salyut, Skylab, Mir dan Tiangong dan, tentu saja, Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).
Selain memberikan pemandangan Bumi yang menakjubkan, stasiun luar angkasa ini telah membuktikan bahwa manusia dapat hidup dan bekerja di luar angkasa sambil memberikan pelajaran unik tentang gayaberat mikro dan kosmos.
Namun pergeseran dinamika dalam industri luar angkasa akan mengantarkan era baru stasiun luar angkasa swasta yang bertugas melanjutkan warisan ini. Stasiun luar angaksa ISS akan berakhir masa pakainya dan dinonaktifkan sekitar tahun 2030.
Pada gilirannya, perusahaan swasta – termasuk SpaceX, Blue Origin, Planet, Rocket Lab, Virgin Galactic, Axiom Space, dan Sierra Space – siap untuk melahirkan era baru stasiun ruang angkasa komersial.
“Dalam jangka pendek, stasiun ruang angkasa komersial merupakan langkah penting berikutnya untuk mengisi kekosongan yang ditinggalkan oleh penonaktifan ISS yang akan datang,” kata Lauren Andrade, juru bicara Beyond Earth Institute seperti dikutip dari Space, Minggu (21/7).
“Selain itu, stasiun ruang angkasa komersial menawarkan fleksibilitas dan modal yang tidak dimiliki oleh proyek yang dikelola pemerintah,” tambah dia.
-
Di mana sampah luar angkasa menghantam Stasiun Luar Angkasa China? “Modul inti Tianhe dari stasiun luar angkasa telah mengalami kehilangan sebagian pasokan daya akibat benturan dari sampah luar angkasa pada kabel daya di sayap panel surya,” ujar wakil direktur CMSA, Lin Xiqiang.
-
Dimana sampah luar angkasa itu jatuh? Benda logam seberat 0,7 kg itu membuat lubang di atap melalui dua lapisan langit-langit di rumah Alejandro Otero di Naples, Maret lalu.
-
Di mana sampah luar angkasa berada? Melansir dari situs BGR, Minggu, (2/9), menurut Badan Antariksa Eropa, Bumi ini dikelilingi oleh 26.500 keping puing dengan lebar 4 inci.
-
Di mana sampah luar angkasa itu berada? Jarak sampah luar angkasa ini beragam, dimulai dari 700 hingga 360.000 kilometer di atas permukaan Bumi.
-
Di mana Stasiun Luar Angkasa Tiangong berada? Terletak antara 340 hingga 450 kilometer di atas permukaan Bumi, Stasiun Luar Angkasa Tiangong terdiri dari tiga unit.
-
Bagaimana sampah luar angkasa bisa terjadi? Sebenarnya, ada tiga pemicu bagaimana sampah luar angkasa bisa terjadi. Bisa jadi ada tabrakan antara satelit dengan satelit lainnya. Adanya puing-puing angkasa atau satelit mati yang terabaikan juga bisa menjadi penyebab lainnya. Terakhir, adanya asteroid atau meteorit mikro yang tanpa diprediksi menghantam satelit juga bisa menjadi penyebab.
Blue Origin — bersama dengan perusahaan seperti Redwire, Sierra Space, dan Boeing — sedang membangun Orbital Reef, sebuah taman bisnis dan sains serba guna di LEO.
Stasiun luar angkasa akan menjadi pos terdepan yang terukur dan modular untuk penelitian, manufaktur, pariwisata, dan banyak lagi. Stasiun luar angkasa ini bisa diisi 10 orang.
“Stasiun luar angkasa komersial membuka lebih banyak jalan bagi pemerintah dan swasta untuk terlibat dalam aktivitas luar angkasa,” kata Andrade.
Selain itu, proyek internasional juga akan berkembang melampaui LEO. Pembangunan stasiun luar angkasa Gateway milik NASA yang mengorbit bulan akan segera dimulai di orbit bulan sebagai dasar eksplorasi bulan di masa depan.
Stasiun luar angkasa ini akan menyediakan habitat manusia di luar LEO untuk pertama kalinya dan akan melibatkan mitra komersial.
Karena Gateway akan mengorbit di luar medan magnet pelindung bumi, maka ia akan menghadapi sejumlah tantangan tambahan.
Hal ini mencakup tingkat radiasi yang lebih tinggi, yang mengancam perangkat elektronik dan astronot, serta waktu perjalanan yang lebih lama, kebutuhan peluncur yang lebih tinggi, serta kebutuhan komunikasi dan daya yang lebih besar.