Heboh! Ini kronologis peretasan situs perselingkuhan Ashley Madison
Jutaan nama pengguna situs perselingkuhan ini bocor ke dunia maya
Dunia maya tengah diguncang oleh aksi peretasan Ashley Madison, sebuah situs raksasa yang menawarkan akses 'perselingkuhan'. Tidak tanggung-tanggung, data sekitar 39 juta pengguna situs tersebut berhasil dicuri hacker.
Parahnya, hacker telah menyebar sebagian data pengguna Ashley Madison ke publik. Imbasnya, banyak pengguna yang berasal dari berbagai kalangan terekspos ke publik.
-
Bagaimana cara hacker melakukan serangan? Tahun ini, fokus serangan beralih dari penghancuran atau keuntungan finansial melalui ransomware ke upaya pencurian informasi, pemantauan komunikasi, dan manipulasi informasi.
-
Apa saja jenis serangan yang dilakukan hacker? Serangan-serangan ini meliputi serangan siber yang merusak hingga yang melibatkan pemata-mataan (spionase), pencurian informasi, dan penyebaran misinformasi atau disinformasi.
-
Siapa saja yang menjadi korban serangan hacker? Distributor kimia asal Jerman, Brenntag SE, dilaporkan membayar uang tebusan sebesar USD4,4 juta atau Rp71,9 miliar dalam bentuk Bitcoin kepada kelompok ransomware DarkSide untuk mendapatkan dekripsi file yang dienkripsi oleh para peretas selama serangan ransomware terhadap perusahaan tersebut.
-
Bagaimana cara hacker sampingan menawarkan jasanya? Salah satu contoh iklan yang ditemukan adalah seorang pengembang Python yang menawarkan layanan pembuatan chatbot VoIP, chatbot grup, chatbot AI, peretasan, dan kerangka kerja phishing dengan harga sekitar USD 30 per jam.
-
Apa yang dilakukan hacker untuk mengakses data melalui WiFi? Para hacker meniru nama jaringan WiFi publik yang sudah ada dan tanpa keamanan kata sandi (password).
-
Apa itu yang dimaksud dengan penetrasi internet? Penetrasi internet yang tinggi di negara-negara tersebut menunjukkan perkembangan teknologi dan aksesibilitas yang semakin meningkat, meskipun ada variasi dalam jumlah pengguna berdasarkan populasi total.
Untuk lebih jelasnya, berikut kronologis peretasan situs yang memalukan banyak orang di dunia tersebut.
15 Juli - Hacker ungkap aksi peretasan
Saat itu grup hacker bernama 'Impact Team' melakukan aksi hacking besar-besaran pada Ashley Madison. Mereka berhasil mengambil alih hampir semua domain dan sistem dari situs serta perusahaan yang menaunginya.
Impact Team juga mengatakan bila data-data penting seperti email, kode-kode penting, data keuangan, hingga semua data pengguna. Tim hacker itu lantas meminta Avid Live Media (ALM) selaku induk perusahaan Ashley Madison untuk menutup situs perselingkuhan itu.
Jika tidak, Impact Team akan membocorkan data pengguna Ashley Madison ke publik.
20 Juli - Ashley Madison lakukan investigasi
Menanggapi ancaman itu, pengelola Ashley Madison langsung melakukan investigasi untuk mengungkap siapa Impact Team sebenarnya sekaligus menyelamatkan data pengguna.
Pihak Ashley Madison juga mengatakan telah mengamankan situs mereka dan siap menangkap siapa teroris cyber yang bertanggung jawab di balik aksi peretasan itu.
18 Agustus - Gelombang pertama data penguna bocor
Tepat sehari setelah Hari Kemerdekaan Indonesia, Impact Team merilis data pengguna gelombang pertama ke Deep Web, atau bagian internet yang tersembunyi setelah ALM tidak mengindahkan perintah mereka untuk mematikan situs Ashley Madison.
Dari data yang bocor itu, diketahui bila sekitar 90-95 persen pengguna Ashley Madison adalah pria.
Menurut data Hydraze.com, bocoran data pengguna Ashley Madison itu adalah benar. Dan jumlahnya pun cukup masif, hingga 33 juta akun plus 36 juta alamat email. Bocoran data itu bahkan memuat nama asli, alamat, nomor telepon hingga transaksi kartu kredit.
Melihat hal itu, ALM langsung bekerjasama dengan kepolisian Kanada untuk lebih jauh melakukan investigasi.
20 Agustus - CEO Ashley Madison jadi korban
Nah, kali ini giliran email dari CEO Ashley Madison yang dibocorkan oleh Impact Team ke dunia maya. Sekitar 13GB data email sang CEO pun bisa dilihat dengan bebas oleh netizen.
Aksi ini mungkin adalah pembalasan bagi Noel Biderman, sang CEO, yang sebelumnya mengatakan bila data pengguna yang dibocorkan oleh Impact Team adalah palsu.
21-22 Agustus - Gelombang besar email Ashley Madison bocor
Impact Team kembali mempublikasikan sekitar 200.000 email CEO Ashley Madison. Bahkan, TrustedSec mengatakan bila bocoran kedua email CEO Ashley Madison juga memuat email dari perusahaan ALM dan Ashley Madison secara keseluruhan.
Kumpulan email sebesar 30GB itu tertanggal mulai dari 10 Januari 2012 sampai 7 Juli 2015.
(mdk/bbo)