Hidupkan kembali virus raksasa kuno, ilmuwan bahayakan manusia?
Saking besarnya, virus ini bisa dilihat dengan mikroskop yang ada di sekolah-sekolah
Sejak tahun 2003 silam, ilmuwan telah memulai misi pencarian virus-virus raksasa yang sedang tertidur di bagian-bagian paling ekstrim di Bumi. Yang cukup membuat khawatir, ilmuwan tidak hanya ingin menemukannya, tetapi juga menghidupkannya kembali!
Virus yang segera dihidupkan dalam waktu dekat adalah Mollviurus sibericum (M. sibericum). Virus adalah virus raksasa ke-4 yang ditemukan tertidur di tanah beku (permafrost) kawasan Siberia, Rusia, oleh tim ilmuwan Prancis yang tergabung dalam French National Centre (FNC)
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Bagaimana peran pemetaan virus di lautan dalam penelitian? Ketika para peneliti memperoleh pemetaan virus di lautan, hal ini sangat mempermudah penelitian mereka. Peta virus di lautan memainkan peran penting karena memungkinkan para peneliti untuk mengidentifikasi dan mempelajari jenis virus yang ada.
-
Bagaimana peningkatan kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Peningkatan kasus Covis-19 di DKI Jakarta aman dan sangat terkendali. Tidak ada kenaikan bermakna angka perawatan rumah sakit juga.
-
Apa yang terjadi pada kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Kasus Covid-19 meningkat di Ibu Kota menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
-
Dimana para ilmuwan mengambil inti es yang berisi virus purba? Pada 2015 tim peneliti internasional menjelajah ke Gletser Guliya yang terpencil di Dataran Tinggi Tibet di Himalaya untuk mengumpulkan inti es sepanjang ratusan meter.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
Diklaim berumur 30.000 tahun, virus ini mempunyai ukuran yang fantastis, sekitar satu per sepuluh milimeter. Bahkan bisa dilihat dengan memakai mikroskop cahaya yang ada di sekolah-sekolah.
Cara membangunkan virus M. sibericum pun cukup mudah, ilmuwan hanya perlu menaruhnya di sebuah hewan bersel satu, seperti amoeba. Setelah berhasil bangun dari tidur panjangnya, ilmuwan berharap bisa mempelajari pola kehidupannya termasuk dampaknya pada lingkungan.
Menurut ilmuwan hal ini penting dilakukan mengingat virus-virus tak dikenal yang sedang mati suri di daratan es kutub bisa saja dengan mudah hidup kembali akibat pemanasan global. Oleh karena ini, mereka perlu bersiap-siap.
"Asal dan bagaimana virus raksasa ini bisa berevolusi masih jadi pertanyaan. Kita juga perlu waspada mengingat virus jenis ini bisa dengan mudah hidup lagi akibat pemanasan global," ujar Jean-Michel Claverie, pimpinan tim peneliti FNC, Daily Mail (08/09).
Di sisi lain, membangunkan virus raksasa ini dari tidurnya juga bisa membahayakan umat manusia. Bagaimana tidak, selain lebih besar, susunan gen-nya juga lebih rumit. Alhasil, membunuhnya bukanlah perkara mudah, terlebih ilmuwan sama sekali asing terhadap apa yang bisa dilakukan oleh virus M. sibericum.
"Jika kami tidak berhati-hati, kami bisa saja membangunkan virus mematikan seperti virus cacar 'smallpox' jenis baru yang dikira sudah punah," lanjut Claverie.
Sekedar informasi, virus M. sibericum mempunyai total gen hingga 500 buah. Berkali-kali lipat dari virus flu yang hanya memiliki 8 gen maksimal.
Baca juga:
Tak disangka, minyak kelapa ternyata bisa gantikan solar
Ilmuwan temukan galaksi terjauh, hampir setua alam semesta
Ilmuwan temukan batu raksasa berbaris berumur 4.500 tahun di Inggris
Tupai 'vampir' peminum darah kijang tertangkap kamera di Kalimantan!
60.000 Rusa antelop Kazakhstan mati dalam 4 hari, apa yang terjadi?