Ilmuwan Kembangkan AI Canggih, Bisa Bedakan Sel Kanker atau Bukan
eneliti mengembangkan AI yang dapat mendeteksi kanker dan infeksi virus sejak dini dengan analisis gambar sel resolusi tinggi.
Para peneliti dari Centre for Genomic Regulation (CRG), University of the Basque Country (UPV/EHU), Donostia International Physics Center (DIPC), dan Fundación Biofisica Bizkaia (FBB) telah mengembangkan kecerdasan buatan (AI) yang mampu membedakan sel kanker dari sel normal serta mendeteksi tahap awal infeksi virus dalam sel.
Temuan ini dipublikasikan pada 27 Agustus di jurnal Nature Machine Intelligence. Langkah ini membuka jalan bagi teknik diagnostik yang lebih baik dan strategi pemantauan penyakit yang baru.
-
Kenapa AI bisa mendeteksi penyakit lebih akurat dibanding manusia? Beberapa algoritma AI yang fokus pada bidang ini memiliki kapasitas untuk mendeteksi perubahan halus pada pola suara yang terkait dengan penyakit tertentu. Ini adalah sesuatu yang tidak dapat dilakukan oleh telinga manusia.
-
Kapan AI mulai digunakan untuk mendeteksi penyakit? Teknologi revolusioner dan mutakhir yang masih dikembangkan ini memungkinkan deteksi dini terhadap berbagai penyakit.
-
Bagaimana cara mendeteksi dini kanker paru? Deteksi dini terbagi menjadi dua: skrining dan diagnosis dini. Skrining adalah tindakan melakukan tes pada populasi sehat yang belum ada gejala. Disarankan mereka yang berusia 45 tahun, perokok aktif atau bekas perokok aktif 10 tahun lalu, punya riwayat pekerjaan terkait bahan kimia, silika dan pertambangan untuk melakukan skrining. Sementara itu, deteksi dini adalah ketika orang mempunyai gejala dan dilakukan pemeriksaan lanjutan. Salah satunya dengan pemeriksaan CT Scan dosis radiasi rendah.
-
Bagaimana cara untuk mendeteksi dini kanker pankreas? Selain menghindari gaya hidup yang kurang aktif, Ari mendorong orang dewasa, khususnya di atas 35 tahun, untuk rutin menjalani pemeriksaan medis umum (medical check-up/MCU) guna deteksi dini kanker pankreas.
-
Bagaimana cara mendeteksi dini kanker usus besar? Contohnya, terkait kanker payudara, ada pemeriksaan payudara sendiri (SADARI), yg kemudian ditindak lanjuti dengan foto Rontgen Mammografi. Terkait kanker usus besar (Colorectal), pemeriksaan adanya darah samar pada feses (kotoran manusia) bagi usia di atas 40 tahun, yang ditindak lanjuti dengan pemeriksaan âmeneropong bagian dalam usus besarâ (endoskopy atau colonoscopy) di faskes rujukan sekunder.
-
Bagaimana Google melatih AI untuk mendeteksi penyakit? Teknologi ini dilatih dengan data 300 juta rekaman suara seperti batuk, bersin, dan napas berat untuk mendeteksi penyakit seperti tuberkulosis.
Mengutip SciTechDaily, Rabu (28/8), alat ini, yang disebut AINU (AI of the Nucleus), menganalisis gambar resolusi tinggi dari sel yang diperoleh melalui teknik mikroskopi khusus bernama STORM.
Teknik ini memungkinkan penciptaan gambar dengan detail yang jauh lebih halus daripada mikroskop biasa, mengungkapkan struktur dengan resolusi nanoskopis. AI ini mampu mendeteksi perubahan dalam sel yang sangat kecil, dengan ukuran hingga 20 nanometer, yang terlalu kecil dan halus untuk dideteksi oleh mata manusia dengan metode tradisional.
"Resolusi gambar ini cukup kuat bagi AI kami untuk mengenali pola dan perbedaan spesifik dengan akurasi yang luar biasa, termasuk perubahan dalam pengaturan DNA di dalam sel," kata Profesor Pia Cosma, salah satu penulis utama studi dan peneliti di Centre for Genomic Regulation di Barcelona.
AINU menggunakan jaringan saraf konvolusi, sejenis AI yang dirancang khusus untuk menganalisis data visual seperti gambar. Dalam dunia medis, jaringan saraf konvolusi sering digunakan untuk menganalisis gambar medis seperti mammogram atau CT scan dan mendeteksi tanda-tanda kanker yang mungkin terlewatkan oleh mata manusia.
AINU mendeteksi dan menganalisis struktur kecil di dalam sel pada tingkat molekuler. Para peneliti melatih model ini dengan memberikan gambar beresolusi nanoskopis dari inti berbagai jenis sel dalam berbagai kondisi.
- Menakjubkan! Hasil Penelitian Ungkap Ternyata Nyamuk Punya Teknologi Canggih Buat Temukan Manusia Calon Korbannya
- Ilmuwan Kembangkan AI untuk Identifikasi Sel Kanker, Bisa Bantu Selamatkan Banyak Nyawa
- AI Bisa Identifikasi Penyakit dengan Akurasi Hampir 100 Persen Lewat Lidah, Begini Cara Kerjanya
- AI Bisa Deteksi Penyakit Hanya Lewat Scan Suara dan Mata Pasien, Metode Ini Diklaim Hemat Biaya
Model ini belajar mengenali pola spesifik dalam sel dengan menganalisis bagaimana komponen nuklir didistribusikan dan diatur dalam ruang tiga dimensi. Contohnya, sel kanker memiliki perubahan khusus dalam struktur nuklirnya dibandingkan dengan sel normal, seperti perubahan dalam pengaturan DNA atau distribusi enzim di dalam inti.
Setelah dilatih, AINU dapat menganalisis gambar inti sel baru dan mengklasifikasikannya sebagai sel kanker atau normal berdasarkan fitur-fitur ini saja. AINU juga berhasil mendeteksi infeksi virus herpes simplex tipe-1 hanya satu jam setelah infeksi dimulai, dengan mengenali perubahan kecil dalam cara DNA diatur dalam sel yang terinfeksi.
"Metode kami dapat mendeteksi sel yang terinfeksi virus sangat cepat setelah infeksi dimulai," kata Ignacio Arganda-Carreras, salah satu penulis utama studi dan peneliti di UPV/EHU.
"Di rumah sakit dan klinik, AINU dapat digunakan untuk mendiagnosis infeksi dengan cepat dari sampel darah atau jaringan, membuat prosesnya lebih cepat dan lebih akurat," jelasnya.
Penelitian ini menunjukkan potensi besar dalam mempercepat diagnosis penyakit dan pengembangan pengobatan serta vaksin yang lebih efektif.
- Ini Hasil Visum Korban Bullying Binus School
- Tupperware, Berdiri Selama 80 Tahun Hingga Akhirnya Terlilit Utang Rp10,7 Triliun
- Tampil Mengenakan Gaun Merah, ini Potret Cantik Kimberly Ryder saat Hadiri Acara di Hong Kong
- Pendapat Einstein soal Cara Kerja Mesin Roket Berkecepatan 18.000 Mil Per Jam Dibantah Ilmuwan China
- Tak Mau Kalah dari Ahok, Pramono Anung Janji Berani 'Gebuk' Pengembang Nakal di Jakarta
Berita Terpopuler
-
Presiden Jokowi Heran Urus Izin PLTP Memakan Waktu 6 Bulan: Saya Sendiri Tidak Kuat Menunggu Selama Itu
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Jokowi soal Belum Terbitkan Keppres Pemindahan Ibu Kota ke IKN: Ini Bukan Pindah Rumah
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Jokowi: Lamanya Waktu Perizinan Memulai Konstruksi Energi Panas Bumi, Jadi Problem Investor
merdeka.com 18 Sep 2024 -
VIDEO: Tegas! Jokowi Respons Carut Marut PON 2024 "Tiap Event Besar Pasti Ada Koreksi"
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Kaesang Klarifikasi ke KPK, Jokowi: Semua Warga Negara Sama di Mata Hukum
merdeka.com 18 Sep 2024