Ini Penjelasan Sains tentang Asal Usul 1 Lusin Terdiri 12
Satu lusin terdiri dari 12 item dan umumnya digunakan untuk membeli berbagai barang seperti donat atau gelas.
Mulai dari membeli donat hingga gelas, satuan yang dikenal sebagai lusin sering kali digunakan. Satu lusin terdiri dari 12 item. Namun, pernahkah bertanya-tanya mengapa satuan lusin dipakai untuk berbagai hal dan dari mana asalnya?
Menurut informasi yang dikutip dari laman Mentalfloss, Kamis (14/11), istilah lusin merupakan pinjaman dari bahasa Prancis yang berakar dari bahasa Latin. Istilah ini berasal dari kata dozeine dalam bahasa Prancis dan duodecim dalam bahasa Latin yang berarti "12".
-
Apa saja jenis es lilin yang bisa dijual dengan harga Rp1.000? Terdapat beberapa resep es lilin untuk dijual Rp1.000 yang bisa menjadi rekomendasi Anda. Mulai dari es lilin rujak, es lilin kacang hijau, es lilin jagung susu, hingga es lilin kopi gula aren.
-
Dari mana resep es lilin untuk dijual dengan harga Rp1.000 ini berasal? Merangkum dari Cookpad, berikut beberapa resep es lilin untuk dijual Rp1.000 beragam rasa, bisa menjadi pilihan ide jualan Anda.
-
Ussy Sulistiawaty membeli apa di pasar? Tidak hanya berbelanja kebutuhan sehari-hari, Ussy juga membagikan foto dirinya saat menikmati mie ayam.
-
Bagaimana cara membuat es lilin rujak dengan harga jual Rp1.000? 1. Ulek cabe rawit dan bawang putih, kemudian masukkan dalam air yang sudah didihkan aduk2-aduk2. Tambahkan gula pasir, gula merah, asam jawa dan garam, masak sampai gula merah meleleh. 3. Sambil menunggu kuah dingin serut nanas dan mentimun, sebaiknya isi timun dibuang saja. 4. Campur serutan buah dengan kuah gula yang sudah disaring, aduk rata dan bungkus dalam plastik es lilin. 5. Dengan resep ini Anda bisa menghasilkan 25 es lilin yang siap dijual.
-
Apa julukan Zulkarnain Lubis? Pria yang dijuluki Maradona Indonesia ini kembali ke Pulau Jawa dan meneken kontrak bersama Petrokimia Putra Gresik. (Foto: Bola.com) Ikut Skuad Garuda Mengutip dari kanal Bola.com, Zulkarnain sempat dipanggil Timnas Indonesia untuk ajang Pra Piala Dunia 1986.Saat itu, skuad garuda berada di bawah asuhan Sinyo Aliandoe. Skuad Garuda bermain cukup gemilang hingga hampir lolos ke putaran final di Meksiko sebelum akhirnya kalah dari Korea Selatan di fase akhir Kualifikasi Zona Asia.Zulkarnain juga sempat membawa Timnas Indonesia melaju hingga ke semifinal Asian Games 1986. Selain Zulkarnain, ada pula beberapa pilar Timnas yang juga tak kalah hebatnya, seperti Ponirin Meka, Jaya Hartono, Robby Darwis, Herry Kiswanto, Marzuki Nyak Mad, Sutrisno, Budi Wahyono, Patar Tambunan, hingga Nasrul Koto. Dijuluki Maradona Gaya permainan Zulkarnain ketika berada di lapangan hijau sungguh ikonik. Bermain sebagai gelandang sentral dan juga gelandang serang, ia kerap menunjukkan hiburan seperti gocekan-gocekan untuk mengelabuhi lawannya.Ia juga sering memberikan umpan-umpan ciamik dan terukur ke lini depan. Visi permainannya juga di atas rata-rata sehingga mampu membaca pergerakan kawan maupun lawan. Berangkat dari situlah, Zulkarnain dikenal sebagai 'Maradona Indonesia' sejak berada di klub Krama Yudha Tiga Berlian Palembang.Saat itu ia sukses membawa timnyameraih peringkat ketiga Asian Club Championship 1985-1986.
-
Kapan penjual cilok itu berkurban? Dia rela menabung sedikit demi sedikit agar bisa beribadah kurban untuk sang anak. Mimpinya kemudian terwujud usai satu ekor kambing dia dapatkan dari hasil keringatnya. Kisahnya lantas menginspirasi lantaran Irfan berusaha keras agar rezekinya bisa sedikit dinikmati oleh mereka yang membutuhkan.
Istilah dozen pertama kali muncul dalam bahasa Inggris setidaknya sejak abad ke-14. Sebelum dikenal sebagai dozen, istilah ini digunakan dalam berbagai bentuk seperti: dosain, doseyn, dozein, dosen, dosyn, dossen, dan ejaan lainnya. Selain itu, istilah ini juga bisa merujuk pada jumlah yang tidak terbatas, seperti yang diungkapkan oleh Alexander Pope pada tahun 1734: "Bahaya demi Bahaya! rintangan demi lusinan!" yang berarti "banyak rintangan". Sejak awal tahun 1700-an, kata lusin telah menjadi sinonim untuk "kedua belas".
Berbagai ungkapan berkaitan dengan kata "lusin" telah dikenal luas, salah satunya adalah istilah "baker's twenty" yang merujuk pada jumlah 13.
Menurut Oxford English Dictionary (OED), istilah ini muncul karena kebiasaan para pembuat roti yang menambahkan satu roti ekstra saat menjual selusin kepada pengecer, sehingga roti ketiga belas itu menjadi keuntungan bagi pengecer.
"Tampaknya disebut demikian berdasarkan praktik terdahulu di kalangan pembuat roti yang menyertakan roti ketiga belas saat menjual selusin ke pengecer, roti tambahan tersebut mewakili keuntungan pengecer."
Dengan demikian, ungkapan tersebut menarik karena tidak selalu diartikan sebagai "13".