Jualan di Media Sosial, Bayarnya Makin Mudah dengan SocmedPay
Dompet Elektronik Nusantara dan KasPro, penyedia layanan uang elektronik, melakukan soft launching SocMedPay. Ini sebuah solusi pembayaran terintegrasi, yang mana para penjual bisa membuat katalog produknya sendiri dan pembayaran langsung masuk ke layanan uang elektronik yang disediakan serta memberikan perlindungan.
PT Dompet Elektronik Nusantara dan KasPro, penyedia layanan uang elektronik, melakukan soft launching SocMedPay. Ini sebuah solusi pembayaran terintegrasi, yang mana para penjual bisa membuat katalog produknya sendiri dan pembayaran langsung masuk ke layanan uang elektronik yang disediakan serta memberikan perlindungan baik kepada penjual maupun pembeli.
"Kami melakukan soft launching dengan harapan bisa mendapatkan feedback dari para pengguna SocMedPay agar kami bisa melakukan perbaikan, yang mana diperlukan sebelum kami melakukan peluncuran SocMedPay secara menyeluruh pada akhir September ini. SocMedPay juga terintegrasi dengan sistem logistik sehingga penjual produk melalui media sosial dapat dengan mudah menawarkan dan menjual produknya,” ujar Kandhita Sudrajat, CEO dan co-Founder SocMedPay dalam rilisnya pada Merdeka.com, baru-baru ini.
-
Bagaimana Bank Jatim mendorong UMKM binaannya agar paham teknologi digital? UMKM binaan bankjatim juga didorong untuk paham teknologi digital. Salah satu caranya dengan memfasilitasi transaksi menggunakan QRIS bankjatim. “Maka dari itu, UMKM yang kami bawa ke Bengkulu ini juga sudah memanfaatkan QRIS bankjatim dalam melakukan transaksi pembayaran dengan pembeli. Praktis dan cepat tinggal scan QR code,” ungkap Busrul.
-
Apa yang dilakukan BRI untuk mendukung digitalisasi UMKM? Bank Rakyat Indonesia (BRI) sebagai salah satu bank milik pemerintah terbesar, terus berupaya mendorong inovasi dan digitalisasi UMKM agar sektor ini dapat berkembang. Salah satu dukungan BRI terhadap digitalisasi UMKM adalah melalui pengembangan web pasar bernama Pasar.id.
-
Siapa yang mendorong UMKM untuk masuk ke ekosistem digital? Lewat program onboarding, para pelaku usaha mikro didorong untuk masuk ke dalam ekosistem digital melalui e-commerce, baik yang dikelola pemerintah, BUMN, maupun swasta.
-
Apa yang dimaksud dengan UMKM? Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu sektor penting yang turut mendukung perekonomian suatu negara.
-
Bagaimana cara Kemendag mendorong pelaku UMKM untuk masuk platform digital? Dalam kesempatan ini, Mendag Zulkifli Hasan kembali mengajak pelaku UMKM untuk masuk dalam platform digital agar dapat bersaing. "Kami mengajak agar toko-toko fisik berjualan secara daring karena perdagangan digital tidak mungkin dihindari. Untuk itu, perlu diatur. Kemendag terus melatih para pedagang pasar dan UMKM serta mempertemukan dengan platform digital.
-
Siapa yang mengajak pelaku UMKM untuk masuk ke ekosistem digital? “Kita masih punya celah yang perlu dipersempit. Makanya, kami harapkan bimbingan teknis (bimtek) ini bisa semakin mendorong pelaku UMKM beralih ke arah digital. Hal ini karena digitalisasi akan membantu pelaku UMKM untuk mengakses pasar yang lebih luas. Sekaligus, akan mempermudah sistem pembayarannya karena penggunaan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standar),” ungkap Puteri dalam Pembukaan Bimbingan Teknis Produksi dan Kewirausahaan Industri Kecil Menengah di Kabupaten Bekasi, Karawang, dan Purwakarta, Senin (4/12).
Menurut Kandhita, SocMedPay melihat banyak penjual mandiri maupun penjual musiman yang berjualan melalui media sosial. Namun, salah satu tantangan yang didapatkan adalah tidak adanya integrasi pengiriman barang dengan pembayaran yang dilakukan oleh pembeli.
Saat ini pembeli lebih cenderung menggunakan mekanisme transfer dalam melakukan pembayaran, lantaran penetrasi kartu kredit di Indonesia masih sangat terbatas ditambah maraknya pencurian data kartu kredit.
"Dengan menggunakan SocMedPay, kami memberikan perlindungan sekaligus memberikan rasa aman untuk bertransaksi terhadap penjual dan pembeli. Untuk penjual, cukup dengan melalui situs socmedpay.id dan dalam waktu kurang dari 10 menit, penjual sudah dapat langsung menempatkan link pembayaran untuk produk yang dijual melalui media sosial favoritnya. Proses pendaftaran ini tidak dipungut biaya apa pun," katanya.
Sementara pembeli yang tertarik untuk membeli produk, bisa langsung klik link yang ditampilkan di media sosial penjual dan langsung menyelesaikan transaksi menggunakan ATM, mobile banking, dan aplikasi uang elektronik yang mereka miliki.
Setelah pembayaran dilakukan, maka uang akan disimpan di akun escrow perusahaan dan mitra logistik akan menjemput barang ke tempat penjual dan mengantarkan kepada pembeli. Setelah pembeli mendapatkan barangnya, maka uang yang tersimpan akun escrow akan diteruskan ke penjual dan ke mitra logistik.
Menyasar Influencer Media Sosial
Menurut CMO dan co-Founder SocMedPay Priscilia Saputra, SocMedPay akan memberikan kesempatan untuk para influencer media sosial yang sering melakukan product endorsement untuk melakukan tracking atas conversion rate follower mereka untuk melakukan transaksi.
"SocmedPay akan memberikan kemudahan bagi para penjual independen termasuk UMKM dan juga para pembelinya. Dengan menggunakan SocmedPay, pembeli dapat melakukan pembayaran dengan mudah, mendapatkan bukti pembelian secara digital, dan melakukan pelacakan pengiriman barang yang dibeli," tambahnya.