Kena karma, website ISIS dan suporternya dihajar Anonymous
Anonymous mulai melancarkan aksi balas dendam Teror Paris
Lewat postingannya di aplikasi chatting terenkripsi Telegram, ISIS baru-baru ini menyebut grup hacker Anonymous 'idiot' pasca mendeklarasikan perang dengan ISIS sebagai aksi balas dendam teror Paris. Nah, sepertinya kini ISIS terkena karma dari celotehannya itu.
Dikutip dari Daily Mail (18/11), anggota-anggota Anonymous ramai-ramai melaporkan keberhasilan mereka meretas akun-akun media sosial suporter ISIS. Tidak tanggung-tanggung, jumlahnya disebut mencapai puluhan ribu akun.
-
Apa yang dilakukan para hacker terhadap toko penjara? Para peretas memanipulasi daftar harga di toko penjara, menurunkan harga barang menjadi jauh di bawah nilai normalnya.
-
Apa yang menjadi sasaran utama hacker dalam serangan siber terkait pemilu? Laporan dari Pusat Keamanan Siber Kanada ungkapkan bahwa serangan siber yang menargetkan pemilihan umum (pemilu) telah meningkat di seluruh dunia.
-
Siapa saja yang menjadi korban serangan hacker? Distributor kimia asal Jerman, Brenntag SE, dilaporkan membayar uang tebusan sebesar USD4,4 juta atau Rp71,9 miliar dalam bentuk Bitcoin kepada kelompok ransomware DarkSide untuk mendapatkan dekripsi file yang dienkripsi oleh para peretas selama serangan ransomware terhadap perusahaan tersebut.
-
Bagaimana cara hacker melakukan serangan? Tahun ini, fokus serangan beralih dari penghancuran atau keuntungan finansial melalui ransomware ke upaya pencurian informasi, pemantauan komunikasi, dan manipulasi informasi.
-
Apa saja jenis serangan yang dilakukan hacker? Serangan-serangan ini meliputi serangan siber yang merusak hingga yang melibatkan pemata-mataan (spionase), pencurian informasi, dan penyebaran misinformasi atau disinformasi.
-
Siapa hacker yang pernah meretas komputer Departemen Pertahanan Amerika Serikat? Jonathan James (c0mrade)Jonathan James merupakan hacker remaja pertama yang pernah ditangkap karena kejahatan siber di Amerika Serikat. Saat ia berusia 15 tahun, di tahun 1999, James pernah melakukan peretasan ke dalam komputer Departemen Pertahanan Amerika Serikat. Dengan aksinya itu, James berhasil mendapat akses ke lebih dari 3.000 pesan dari pegawai pemerintah, kata sandi, dan berbagai data sensitif lainnya.
Grup hacker Ghost Security Group yang tergabung dalam Anonymous mengaku bila pihaknya sudah membekukan lebih dari 10.000 akun Twitter pendukung ISIS sejak bulan Januari silam. Grup hacker ini juga mengawasi gerakan rekrutmen anggota ISIS di dark-web (bagian terdalam internet yang tidak bisa diakses sembarang orang).
Anggota-anggota Anonymous juga disebut bertanggung jawab men-down-kan banyak website yang dipakai ISIS untuk menyebar propaganda mereka. Teror Paris Jumat lalu memang telah menggerakkan aktivis dan hacker dunia maya untuk berperang dengan ISIS.
Sayangnya, aksi peretasan ini tidak disarankan untuk ditiru oleh masyarakat luas, karena apapun alasannya, hacking atau serangan DDoS adalah aksi melanggar hukum. Meski lawannya ISIS.
Namun jangan khawatir karena ada langkah paling mudah untuk menghadang propaganda ISIS di internet. Caranya, Anda cukup memasukkan komplain atau melaporkan akun-akun sosial media, baik di Facebook, Twitter, atau YouTube, yang mendukung aksi ISIS.
Akibat 'penolakan' dari netizen dan ancaman peretasan oleh grup hacker, ISIS mulai meninggalkan Twitter sebagai media propaganda. ISIS kini lebih sering menggunakan Telegram. Aplikasi chatting satu ini memang menawarkan fitur enkripsi yang bisa melindungi anggota ISIS dari hacking.
Baca juga:
Coba balas dendam, ISIS sebut grup hacker Anonymous idiot
Ini 5 teknologi paling gampang diretas oleh hacker
Hacker Anonymous bersumpah balas dendam pada ISIS atas Teror Paris
Peneliti sebut Samsung Galaxy S6 dan Note 5 bisa disadap
Umur 9 tahun, bocah ini sudah jadi hacker top dan CEO perusahaan