Kenali Solubis, Platform Konsultasi dan Marketplace Bahan Baku Pertama di Indonesia
Pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) hingga manufaktur berskala nasional kini semakin dimudahkan dengan kehadiran Solubis. Ini adalah platform B2B inklusif pertama di Indonesia.
Pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) hingga manufaktur berskala nasional kini semakin dimudahkan dengan kehadiran Solubis. Ini adalah platform B2B inklusif pertama di Indonesia.
Siu Min, CEO PT Solubis Sukses Gemilang (Solubis), menjelaskan pihaknya melihat banyak masalah yang dimiliki UMKM di Indonesia, seperti minimnya modal, kurangnya pengetahuan tentang cara mengembangkan usaha, kurang inovasi produk, kurang memahami pemasaran digital, akses terhadap bahan baku berkualitas, mahalnya harga bahan baku hingga ke tangan pelaku UMKM, dan sebagainya.
-
Siapa yang mendorong UMKM untuk masuk ke ekosistem digital? Lewat program onboarding, para pelaku usaha mikro didorong untuk masuk ke dalam ekosistem digital melalui e-commerce, baik yang dikelola pemerintah, BUMN, maupun swasta.
-
Bagaimana Bank Jatim mendorong UMKM binaannya agar paham teknologi digital? UMKM binaan bankjatim juga didorong untuk paham teknologi digital. Salah satu caranya dengan memfasilitasi transaksi menggunakan QRIS bankjatim. “Maka dari itu, UMKM yang kami bawa ke Bengkulu ini juga sudah memanfaatkan QRIS bankjatim dalam melakukan transaksi pembayaran dengan pembeli. Praktis dan cepat tinggal scan QR code,” ungkap Busrul.
-
Apa yang dilakukan BRI untuk mendukung digitalisasi UMKM? Bank Rakyat Indonesia (BRI) sebagai salah satu bank milik pemerintah terbesar, terus berupaya mendorong inovasi dan digitalisasi UMKM agar sektor ini dapat berkembang. Salah satu dukungan BRI terhadap digitalisasi UMKM adalah melalui pengembangan web pasar bernama Pasar.id.
-
Siapa yang mengajak pelaku UMKM untuk masuk ke ekosistem digital? “Kita masih punya celah yang perlu dipersempit. Makanya, kami harapkan bimbingan teknis (bimtek) ini bisa semakin mendorong pelaku UMKM beralih ke arah digital. Hal ini karena digitalisasi akan membantu pelaku UMKM untuk mengakses pasar yang lebih luas. Sekaligus, akan mempermudah sistem pembayarannya karena penggunaan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standar),” ungkap Puteri dalam Pembukaan Bimbingan Teknis Produksi dan Kewirausahaan Industri Kecil Menengah di Kabupaten Bekasi, Karawang, dan Purwakarta, Senin (4/12).
-
Apa yang diluncurkan oleh Fakultas Teknik UGM? "Tentunya pesawat tanpa awak ini bisa diaplikasikan ke banyak hal. BPBD salah satunya yang akan memanfaatkannya karena pesawat ini bisa memantau bila telah terjadi bencana, misalnya gempa bumi," kata Dekat Fakultas Teknik UGM Prof. Selo pada Rabu (3/9).
-
Apa yang dimaksud dengan UMKM? Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu sektor penting yang turut mendukung perekonomian suatu negara.
“Semua problem UMKM kini dapat diatasi dengan satu platform Solubis,” ujar Siu dalam acara peluncuran, kemarin.
Dia melanjutkan, pihaknya menawarkan solusi antara lain tempo pembayaran yang panjang, para ahli yang siap mengedukasi masyarakat dalam memahami bahan baku, inovasi dan pengembangan bisnis sehingga dapat menghasilkan produk yang bernilai lebih.
Para pelaku UMKM juga akan mendapat harga bahan baku kompetitif, karena diberikan akses secara transparan melalui fitur chat langsung dengan para pemasok bahan baku berkualitas, dan bukan mendapatkan bahan baku dari tangan kedua yang mungkin harganya sudah dinaikkan dulu.
Saat ini Solubis bekerja sama dengan tenaga ahli dari berbagai bidang yang akan memberikan konsultasi pada pelaku usaha. Di samping itu, tidak hanya orang dengan latar belakang penjualan, siapa pun bisa bergabung sebagai Mitra Penjualan Solubis dan mendapat pendapatan tak terbatas.
Pada Senin (4/4), Solubis meluncurkan platform e-consulting dan marketplace pertama di Indonesia untuk bidang bahan baku industri.
“Solubis sudah satu tahun berjalan dan menggandeng banyak mitra. Solubis merencanakan, mengembangkan, dan mengeksekusi bersama ide yang dapat membantu para pelaku usaha untuk memulai atau mengembangkan bisnisnya,” jelas Siu Min.
Dia mengatakan, peluncuran ini bukan hanya seremonial memperingati peluncuran pertama aplikasi Solubis, tapi juga tanda lahirnya revolusi dalam industri bahan baku dan dimulainya kesetaraan akses dalam berbisnis yang terbuka bagi seluruh pelaku bisnis dan masyarakat yang ingin memulai dan mengembangkan bisnisnya.
“Karena Solubis percaya, Everyone can be an entrepreneur,” sambung dia sambil berharap melalui Solubis, semakin banyak masyarakat tertarik untuk menjadi pengusaha dan berbisnis dengan mudah.
(mdk/sya)