Kerap berulah, situs FPI jadi rebutan serangan hacker
Hingga kini, silih berganti hacker yang menyatakan sudah membajak situs tersebut.
Miringnya pemberitaan FPI dalam beberapa pekan terakhir membuat nama organisasi masyarakat berbasis agama ini menjadi buruk. Hal ini pun memicu kemarahan masyarakat yang kemudian ditumpahkan dalam bentuk peretasan di dunia maya.
Menurut pantauan merdeka.com (24/7), hingga kini situs FPI yang beralamatkan di fpi.or.id pun kerap menjadi bulan-bulanan para dedemit dunia maya. Bahkan, tak tanggung-tanggung, serangan ini muncul secara bertubi-tubi dalam bentuk backdoor.
-
Bagaimana cara hacker melakukan serangan? Tahun ini, fokus serangan beralih dari penghancuran atau keuntungan finansial melalui ransomware ke upaya pencurian informasi, pemantauan komunikasi, dan manipulasi informasi.
-
Apa saja jenis serangan yang dilakukan hacker? Serangan-serangan ini meliputi serangan siber yang merusak hingga yang melibatkan pemata-mataan (spionase), pencurian informasi, dan penyebaran misinformasi atau disinformasi.
-
Siapa saja yang melakukan serangan hacker ke negara-negara tersebut? Laporan tersebut secara detail menjelaskan serangan-serangan yang dilakukan pemerintah dari Rusia, China, Iran, dan Korea Utara, serta beberapa kelompok peretas di wilayah Palestina dan peretas bayaran yang disewa negara-negara lain.
-
Siapa hacker yang pernah meretas komputer Departemen Pertahanan Amerika Serikat? Jonathan James (c0mrade)Jonathan James merupakan hacker remaja pertama yang pernah ditangkap karena kejahatan siber di Amerika Serikat. Saat ia berusia 15 tahun, di tahun 1999, James pernah melakukan peretasan ke dalam komputer Departemen Pertahanan Amerika Serikat. Dengan aksinya itu, James berhasil mendapat akses ke lebih dari 3.000 pesan dari pegawai pemerintah, kata sandi, dan berbagai data sensitif lainnya.
-
Apa yang menjadi sasaran utama hacker dalam serangan siber terkait pemilu? Laporan dari Pusat Keamanan Siber Kanada ungkapkan bahwa serangan siber yang menargetkan pemilihan umum (pemilu) telah meningkat di seluruh dunia.
-
Siapa saja yang menjadi korban serangan hacker? Distributor kimia asal Jerman, Brenntag SE, dilaporkan membayar uang tebusan sebesar USD4,4 juta atau Rp71,9 miliar dalam bentuk Bitcoin kepada kelompok ransomware DarkSide untuk mendapatkan dekripsi file yang dienkripsi oleh para peretas selama serangan ransomware terhadap perusahaan tersebut.
Pada saat pertama kali penyerangan, situs FPI nampak seperti gambar di atas. Dalam gambar tersebut, terlihat bahwa hacker seakan menyindir tindakan FPI yang menodai Bulan Ramadan 1434 H ini dengan kekerasan.
Namun, nampaknya hal ini dirasa kurang cukup bagi para hacker untuk memberikan pelajaran kepada FPI. Sehingga, berbagai backdoor atau malware jahat berulang kali masuk ke situs tersebut.
Seakan sudah kehabisan akal, hacker yang menggunakan identitas DevilScreaM pun coba mengambil alih keadaan. Kali ini, situs FPI dikuasainya dengan laman berwarna putih dan ditulisi 'Nih Site udah berapa backdoor ditanem? :wkwk'.
Maksud dari tulisan tersebut mungkin adalah keheranan hacker tersebut atas banyaknya serangan yang ditujukan terhadap situs tersebut. Oleh karenanya, dirinya pun menanyakan sudah berapa banyak backdoor yang berhasil menyerang situs tersebut sembari tertawa.
FPI sendiri akhir-akhir ini sering mendapat kecaman dari masyarakat. Terakhir kali, Presiden SBY pun menyatakan keresahannya terhadap ormas tersebut.
Bagaimana menurut Anda? Apakah yang dilakukan para hacker ini pantas?
Update: Sampai saat ini, situs FPI secara bergantian dikuasai oleh hacker berbeda.
(mdk/nvl)