Lenovo Punya Rencana 80 Persen Perangkatnya Bisa Diperbaiki, Kapan?
Kekhawatiran sampah elektronik menjadi penyebab rencana ini muncul.
Kekhawatiran sampah elektronik menjadi penyebab rencana ini muncul.
Lenovo Punya Rencana 80 Persen Perangkatnya Bisa Diperbaiki, Kapan?
Demi kurangi limbah teknologi, Lenovo merencanakan membuat sebagian besar perangkatnya dapat diperbaiki atau repairable pada tahun 2025.
Pernyataan ini diungkapkan Luca Rossi, wakil presiden senior Lenovo pada Forum Kanalis EMEA 2023.
Dia menyatakan bahwa pada tahun 2025, 80 persen dari perangkat Lenovo akan dapat diperbaiki dengan mudah oleh penggunanya.
Selain itu, Lenovo juga akan mencapai kebijakan emisi netral pada tahun 2050. Rencana ini bukannya tanpa sebab, kekhawatiran akan limbah elektronik memang makin meningkat tahun demi tahunnya.
Menurut laporan GizChina, Jumat (13/10), Global E-waste Monitor 2020 menyatakan bahwa dunia telah menghasilkan 53,6 juta ton metrik e-waste pada tahun 2019.
Pada tahun 2030, angka ini diperkirakan akan meningkat sampai 74,7 juta ton metrik.
Angka yang sangat tinggi dan berbahaya, bukan hanya bagi lingkungan, tetapi juga bagi manusia dan hewan.
Berbagai zat toksik terkandung di dalam limbah elektronik, seperti timbal, merkuri, kadmium, dan berbagai senyawa halogenasi.
Paparan kronis dalam tingkat tinggi terhadap zat-zat ini dapat menyebabkan kerusakan pada organ tubuh, gangguan sistem saraf, masalah pernapasan, dan bahkan dapat menyebabkan kanker.
Perangkat elektronik yang lebih mudah diperbaiki adalah salah satu cara yang dianggap efektif dalam mengurangi jumlah e-waste. Dengan cara ini, daripada membuang perangkat elektronik yang sudah rusak, pengguna dapat dengan mudah memperbaikinya.
Lenovo sudah melakukan berbagai kemajuan dalam bidang ini. Beberapa produknya, seperti Lenovo ThinkPad X1 Carbon, telah berhasil mendapat skor tinggi dalam peringkat iFixit. Lenovo ThinkPad X1 Carbon mendapatkan skor sempurna, 10 dari 10. Ini menunjukkan bahwa perangkat ini sangat mudah untuk diperbaiki.
Hal ini sangat memudahkan pengguna untuk mengganti bagian perangkat yang rusak tanpa perlu mengganti seluruh perangkat.
Panduan perbaikan dan suku cadang juga rencananya akan diberikan kepada para pengguna, demi memudahkan mereka untuk memperbaiki perangkatnya sendiri.
Tren positif ini diharapkan dapat semakin berkembang di masa depan. Bukan hanya mengurangi e-waste, perangkat yang dapat diperbaiki dengan mudah dapat membantu penghematan sumber daya dan energi.