Sejak Kapan Manusia Berjalan Tegak? Begini Kata Ilmuwan
Melalui rekonstruksi digital otot-otot nenek moyang manusia awal, penelitian memberi petunjuk bagaimana evolusi manusia.
Melalui rekonstruksi digital otot-otot nenek moyang manusia awal, penelitian memberi petunjuk bagaimana evolusi manusia menjadi makhluk yang berjalan dengan dua kaki.
Sejak Kapan Manusia Berjalan Tegak? Begini Kata Ilmuwan
Ilmuwan selama ini terus-menerus dipusingkan oleh pertanyaan tentang nenek moyang manusia yang pertama dan bagaimana kita berevolusi dari primata yang hidup di pohon menjadi Homo Sapiens seperti yang kita kenal saat ini.Misteri yang selalu menghantui para paleontolog adalah bagaimana kita bisa berjalan dengan dua kaki, bukan empat, suatu fenomena yang membedakan kita, hominin, dari kelompok Kera Besar lainnya.
Kini, hasil penelitian terbaru telah mengungkap bagaimana fenomena bipedalisme ini berevolusi jutaan tahun yang lalu. Penelitian ini membuktikan meskipun nenek moyang awal kita tidak berbicara seperti kita, tetapi mereka berjalan seperti saat ini.
Studi ini, yang dilakukan oleh Dr. Ashleigh L.A. Wiseman dari McDonald Institute for Archaeological Research di Universitas Cambridge dan diterbitkan dalam jurnal yang telah dikaji oleh para ahli The Royal Society, memeriksa evolusi bipedalisme, atau kemampuan berjalan tegak, dengan melihat salah satu nenek moyang manusia purba yang paling terkenal, Australopithecus Afarensis yang dikenal sebagai Lucy.
Sumber: the Jerusalem Post
-
Bagaimana manusia pertama kali berjalan tegak? 'Saluran setengah lingkaran, yang terletak di tengkorak antara otak dan telinga bagian luar, sangat penting untuk memberikan rasa keseimbangan dan posisi ketika kita bergerak, dan menyediakan komponen fundamental dalam pergerakan kita yang mungkin tidak disadari oleh kebanyakan orang,'
-
Bagaimana manusia purba berjalan tegak? Jejak kaki itu menunjukkan kedua spesies tersebut berjalan tegak tetapi memiliki gaya berjalan dan posisi yang berbeda. Meski begitu, Herries mengatakan sulit untuk mengungkap bagaimana manusia purba berjalan tegak tanpa ada perbandingan dari spesies dari manusia purba lain.
-
Mengapa manusia berjalan tegak? Perubahan kondisi iklim saat ini mungkin menjadi pemicu penting dalam percepatan evolusi bipedalisme pada spesies paling awal dari [genus] Homo di Afrika,
-
Apa bukti tertua makhluk pra-manusia berjalan tegak? Jejak kaki ini diperkirakan berusia 6 juta tahun, menurut tim peneliti internasional dari Jerman, Swedia, Yunani, Mesir, dan Inggris.
-
Kapan evolusi manusia terjadi? Para ilmuwan sedang menjajaki kemungkinan-kemungkinan evolusi manusia di tahun 3000-an.
-
Bagaimana evolusi memengaruhi kaki manusia? Ketika nenek moyang kita mulai berjalan dengan dua kaki, kaki berevolusi untuk memberikan stabilitas. Namun, evolusi ini, seperti yang dijelaskan DeSilva, mengambil pendekatan 'tambal sulam,' menghasilkan kaki yang cenderung mudah terkilir, patah, atau mengalami masalah seperti plantar fasciitis dan kaki rata.
Lucy terdiri dari beberapa ratus fragmen tulang yang terfosilisasi yang, ketika digabungkan, membentuk struktur rangka sekitar 40% tubuh perempuan spesies hominin Australopithecus Afarensis.
Lucy muncul sekitar 2,3 juta tahun lalu dan meskipun mungkin tampak seperti kera dengan otak yang lebih kecil, mereka sudah memiliki kemampuan untuk berjalan tegak seperti manusia saat ini.
"Lucy kemungkinan berjalan dan bergerak dengan cara yang tidak kita lihat pada spesies yang masih hidup saat ini," kata Dr. Ashleigh L.A. Wiseman.
Namun, meskipun para ilmuwan sepakat Lucy dan spesies lainnya berjalan tegak, mereka tidak sependapat dalam hal bagaimana tepatnya dia melakukannya, dan seperti apa tampilannya.
the Jerusalem Post
Menurut Wiseman, beberapa ilmuwan sejak lama percaya Australopithecus Afarensis berjalan dengan cara merangkak, mirip dengan kera cimpanzi, sementara yang lain percaya mereka berjalan tegak, serupa dengan Homo Sapiens.
Kini, melalui rekonstruksi digital otot-otot bagian bawah tubuh hominin ini, Wiseman berharap dapat mengakhiri perdebatan ini.Untuk merekonstruksi komposisi jaringan lunak tubuh Lucy, Wiseman menggunakan metode pemodelan otot poligonal digital, di mana model tiga dimensi dari setiap otot dalam segmen tubuh direkonstruksi kembali, dengan dibandingkan dengan spesies serupa yang masih ada.
Setelah setiap segmen direkonstruksi, seluruh "titik lekat" yang menghubungkan setiap segmen juga direkonstruksi dan dihubungkan dengan mengalirkan garis melalui titik tengah setiap otot 3D baru, menciptakan sistem otot yang terkonfigurasi dengan benar untuk setiap anggota tubuh.
Spesies yang digunakan untuk perbandingan adalah Homo Sapiens, dan otot-otot ini dipetakan menggunakan pemindaian MRI dan CT dari struktur otot dan tulang dari perempuan dan laki-laki modern.
36 Otot
Kemudian, Wiseman menggunakan model virtual yang sudah ada dari kerangka tubuh Lucy untuk mengartikulasikan kembali sendi-sendi, mendefinisikan sumbu dari mana setiap sendi dapat bergerak dan berputar, serta mereplikasi cara mereka bergerak selama hidup.
Dengan metode ini, Wiseman berhasil merekonstruksi 36 otot di setiap kaki, yang sebagian besar jauh lebih besar dan kuat, dan juga memakan lebih banyak ruang daripada otot kaki manusia modern.
Temuan menarik lain dari penelitian ini adalah cara lutut nenek moyang manusia awal berfungsi, dan rentang gerakan mereka.
Ternyata lutut Australopithecus Afarensis juga harus terentang agar mereka bisa berdiri, sama seperti manusia. Menurut penelitian, otot-otot ekstensor lutut spesies ini menunjukkan mereka mungkin sudah bisa berjalan dan berdiri tegak dengan posisi lutut lurus, seperti yang kita lakukan hari ini.
Penelitian ini juga menyiratkan meskipun bipedalisme Lucy mirip dengan manusia dalam beberapa hal, dia juga kemungkinan memiliki berbagai jenis gerakan yang tidak dilakukan oleh manusia saat ini.
"Kini, kita adalah satu-satunya hewan yang bisa berdiri tegak dengan lutut lurus. Otot-otot Lucy menunjukkan dia sangat mahir dalam berjalan tegak seperti kita, sambil mungkin juga mampu beradaptasi di pohon-pohon. Lucy kemungkinan berjalan dan bergerak dengan cara yang tak pernah kita lihat pada spesies yang masih hidup saat ini," papar Wiseman saat menjelaskan hasil penelitiannya."Australopithecus afarensis kemungkinan menjelajahi area padang rumput berhutan terbuka serta hutan yang lebih lebat di Timur Afrika sekitar 3 hingga 4 juta tahun yang lalu. Rekonstruksi otot Lucy menunjukkan dia mampu menguasai kedua habitat tersebut dengan efisien."
Melalui penelitian ini, kita diberi kesempatan untuk melihat lebih dekat langkah-langkah awal manusia purba dalam menjelajahi dunia, mengungkap rahasia bagaimana mereka berjalan tegak dan menemukan tempat di dunia ini.