Mantan Karyawan Open AI Sering Umbar Borok Perusahaan Ditemukan Tewas
Pria berusia 26 tahun tersebut meninggal setelah polisi menerima panggilan untuk memeriksa kondisinya.
Suchir Balaji, seorang peneliti OpenAI yang kemudian menjadi whistleblower atau seorang pengungkap fakta tentang OpenAI, ditemukan tewas pada 26 November lalu di apartemennya di San Francisco, Amerika Serikat (AS).
Pria berusia 26 tahun tersebut meninggal setelah polisi menerima panggilan untuk memeriksa kondisinya. Pihak berwenang pun kemudian menetapkan kematiannya sebagai bunuh diri, dan tidak ada bukti tindak kejahatan yang ditemukan.
- Mantan Karyawan OpenAI Bunuh Diri, Sebelumnya Sempat Curhat Kondisi di Perusahaan
- Berkat AI, Usia Karyawan di Masa Depan Bisa Sampai 100 Tahun
- Polisi Kebut Pengusutan Dugaan Bos Perusahaan Animasi Siksa Karyawan, Tiga Saksi Diperiksa Besok
- Dua Pekerja Tewas di Lubang Pengolahan Limbah Gedung di Bekasi, Polisi Selidiki Manajemen K3 Perusahaan
Selama beberapa bulan terakhir, Balaji memang secara terbuka mengkritik OpenAI, khususnya terkait dengan pengumpulan data untuk pengembangan teknologi, AI seperti chatbot ChatGPT.
Melansir dari BBC, Selasa (17/12), pada bulan Oktober lalu, lewat wawancara dengan New York Times, Balaji memberikan tuduhan bahwa OpenAI sudah melanggar hukum hak cipta AS ketika mengembangkan ChatGPT, terutama dalam hal penggunaan data berhak cipta tanpa izin.
Menurut Balaji, OpenAI menggunakan data berhak cipta secara ilegal untuk melatih model AI-nya, yang dianggapnya merusak internet. Kemudian, openAI menanggapi tuduhan tersebut dengan menyatakan bahwa model mereka dilatih berdasarkan data yang tersedia untuk publik.
Setelah bekerja selama empat tahun di perusahaan teknologi itu, Balaji meninggalkan OpenAI pada bulan Agustus dan sejak saat itu dirinya mengerjakan proyek pribadi.
Balaji yang dibesarkan di Cupertino, California, dan merupakan lulusan ilmu komputer dari Universitas California, Berkeley, mengungkapkan ketidaksetujuannya dengan kebijakan perusahaan yang memanfaatkan data tanpa izin itu.
Sejumlah penerbit berita, termasuk New York Times, bersama dengan penulis terkenal seperti John Grisham, juga mengajukan tuntutan hukum terhadap OpenAI. Mereka mengklaim bahwa OpenAI secara ilegal menggunakan artikel berita untuk melatih model AI-nya.
OpenAI, melalui juru bicaranya, mengungkapkan rasa duka cita mendalam atas kematian Balaji, dan memberikan simpatinya kepada keluarga dan orang-orang terdekatnya di masa sulit ini.
OpenAI juga mengatakan kepada BBC pada bulan November bahwa perangkat lunaknya telah didasarkan pada penggunaan wajar dan prinsip hak cipta internasional terkait yang adil bagi pencipta dan mendukung inovasi.
Reporter magang: Nadya Nur Aulia