Marketplace industri tekstil ini sebut punya fitur terbaru
Marketplace industri tekstil ini sebut punya fitur terbaru. 88Spares.com, perusahaan inovasi yang tengah bangkit dalam industri tekstil, akan meluncurkan fitur komersilnya dalam ajang industri terbesar di Asia Tenggara, yaitu Indo Intertex 2018.
88Spares.com, perusahaan inovasi yang tengah bangkit dalam industri tekstil, akan meluncurkan fitur komersilnya dalam ajang industri terbesar di Asia Tenggara, yaitu Indo Intertex 2018. Acara ini akan dilaksanakan di Jakarta International Expo, Kemayoran, pada tanggal 4-7 April 2018.
Sekadar catatan saja, industri tekstil mampu menyumbang USD 11,87 miliar cadangan devisa negara dan menyerap hingga 17,03 persen tenaga kerja industri manufaktur di Indonesia. Di sini, 88Spares mengklaim memposisikan diri sebagai platform online yang membawa revolusi pada operasional industri tekstil.
-
Bagaimana Hadinata Batik menggunakan platform digital untuk mengembangkan bisnisnya? Banyak bermunculan brand batik baru di tengah disrupsi digital menjadi tantangan sekaligus motivasi bagi Hadinata Batik untuk terus berkembang. Hadinata Batik pun terus beradaptasi dengan berinovasi membuat model batik yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan serta bergabung di platform digital seperti Tokopedia dan ShopTokopedia guna mempercepat laju bisnis lewat pemanfaatan platform digital.
-
Apa saja ide bisnis startup yang ditawarkan peserta Jagoan Digital? Dalam presentasi (pitching) Jagoan Digital sejumlah ide bisnis start up diangkat oleh peserta. Seperti layanan jasa servis elektronik, jasa pendidikan, kesehatan hingga pariwisata. Juga ada marketplace untuk UMKM, fashion batik lokal, pertanian hingga produk digital. Selain itu ada juga ide pengembangan usaha dan investasi yang semuanya dikembangkan lewat platform teknologi digital.
-
Di mana Agus Musin Dasaad mendirikan perusahaan tekstil Kancil Mas? Pada tahun 1941, Dasaad mengakuisisi perusahaan tekstil Kancil Mas di Bangil, Pasuruan.
-
Kapan Museum Tekstil diresmikan? Selang setahun, pada 28 Juni 1976, Ibu Tien Soeharto meresmikan bangunan tersebut sebagai Museum Tekstil.
-
Kenapa Museum Tekstil didirikan? Pakaian modern kemudian mulai dilirik dan menjadi tren baru, terutama di kalangan anak muda. Toko-toko busana kala itu mulai menjual berbagai jenis fashion seperti kemeja, kaus berkerah hingga celana cutbray. Usut punya usut, perubahan tren berpakaian ini karena masifnya kebudayaan barat yang mulai masuk di Indonesia.
-
Di mana Museum Tekstil berada? Fakta Menarik Museum Tekstil di Jakarta Barat, Dulunya Markas Tentara Rakyat
88Spares melayani pelaku bisnis tekstil dan suku cadang mesin dengan menyediakan platform modern dan transparan agar mereka dapat melakukan transaksi bisnis secara langsung, tanpa perantara. Para pelaku bisnis juga dapat dengan mudah melakukan penjualan dan pengadaan inventaris dengan konsep factory-to-factory.
Tujuannya satu, yaitu menyederhanakan rantai pasokan industri dengan memotong peran perantara yang biasanya menuntut margin laba tinggi dan menaikkan harga untuk end-buyer. Dengan mengurangi peran perantara, 88Spares menciptakan rantai pasokan kerja yang memungkinkan penjual dan pembeli untuk menjual lebih banyak dan membeli dengan harga lebih hemat.
Platform ini telah merangkul hampir 100 vendor dari seluruh dunia yang bergerak di bidang suku cadang industri tenun -- serta menampilkan ribuan produk suku cadang permesinan tekstil dan garment dalam inventarisnya. Platfrom 88Spares akan segera mencakup wilayah Asia Tenggara, sembari mempersiapkan diri untuk meraih pasar internasional.
"Pada akhirnya, kami tentu akan meluncurkan bisnis global. Namun di tahun ini, kami ingin fokus terlebih dahulu pada Indonesia," kata Rosari Soendjoto, Chief Marketing Officer & Co-Founder dari 88Spares melalui keterangan resminya, Senin (2/4).
Baru-baru ini, 88Spares secara resmi meluncurkan fitur komersialnya dalam ajang Indo Intertex 2018. Dengan fitur baru, pengguna 88Spares dapat menikmati transaksi jual-beli yang lebih mudah. Belum lama diluncurkan, fitur ini diklaim telah menuai sukses dari transaksi beberapa pabrik tenun tekstil di Solo dan Bandung, di mana mereka memiliki ratusan mesin tenun dan berpartisipasi menjadi pengguna awal pada uji coba fitur komersil 88Spares.
"Pabrik tekstil dan garmen di Indonesia kini dapat memotong biaya operasional dan pengadaan suku cadang mereka, karena mereka mendatangkannya langsung lewat 88Spares. Tujuan utama kami adalah untuk berkontribusi nyata dalam pengembangan industri tekstil dan garmen di Indonesia, dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi. Para pelaku industri bisa dengan mudah menemukan suku cadang mesin yang sesuai dengan kebutuhan mereka, membandingkan kualitas dan harga terbaik, serta membuat proses ini lebih sederhana," ungkap Hartmut Molzahn – CEO & Co-Founder dari 88Spares.
88Spares hendak mengubah lanskap industri tekstil dari nol, dengan menyediakan layanan yang membantu para vendor mengubah katalog mesin mereka menjadi bentuk digital. Hal ini merupakan sebuah keunggulan yang sangat spesifik, dan potensi pertumbuhannya masih sangat tinggi. Perusahaan ini bertujuan untuk mendorong revolusi industri baru yang dikenal dengan 'Industri 4.0', dimana para pelaku usaha merangkul proses otomatisasi dan digitalisasi rantai pasokan di semua bidang.
Akan sangat penting bagi para pelaku industri untuk menyambut era baru 'Industri 4.0'. 88Spares sendiri akan berdiri di garda terdepan untuk merevolusi praktik usaha tekstil dan garmen yang sudah ketinggalan zaman, kemudian membawanya ke era digital.
(mdk/idc)