Matahari mulai meredup
Hal ini dikarenakan adanya siklus grand solar minimum.
Aktivitas matahari tercatat berada pada posisi terjun bebas. Disebutkan, ini merupakan masa di mana matahari sedang 'mendingin' dari kondisi biasanya.
Seperti yang dilansir oleh Washington Post (12/11), para fisikawan sendiri menganggap bahwa ini merupakan fenomena yang langka. Namun, meski begitu diperkirakan tidak akan mengganggu kehidupan di bumi seperti pada masa zaman es.
-
Apa yang diamati oleh para ilmuwan? Para ilmuwan berhasil menyaksikan dua pasang lubang hitam supermasif yang hampir bertabrakan. Dua fenomena alam itu terletak jutaan hingga miliaran tahun cahaya dari Bumi.
-
Apa yang ditemukan oleh para ilmuwan? Ilmuwan menemukan dua spesies dinosaurus baru, yang hidup 66 juta tahun lalu.
-
Mengapa penelitian ini penting? Selain membantu memahami lebih lanjut tentang sistem cuaca unik di planet es, temuan ini juga dapat membantu menjelaskan mengapa medan magnet Neptunus dan Uranus berbeda dengan medan simetris yang dimiliki Bumi.
"Aktivitas matahari saat ini sedang menurun sangat cepat, kami menghitung bahwa ini merupakan penurunan paling cepat yang pernah terjadi selama 9.300 tahun," kata peneliti dari Reading University.
Para peneliti kemudian mencoba menghubungkan fenomena ini dengan adanya grand solar minimum yang biasanya terjadi setiap empat abad. Ini merupakan siklus di mana matahari mengalami penekanan aktivitas selama 11 tahun dengan tidak adanya bintik matahari sama sekali. Akibatnya, musim panas yang terjadi di belahan bumi utara pun akan berbeda dari biasanya.
Terakhir kali siklus ini terjadi pada abad 17 lalu. Saat itu, selama 70 tahun, matahari tak menunjukkan satu pun titik matahari. Pada masa itu juga tercatat Eropa memiliki musim dingin paling parah dalam sejarah, bahkan bisa disamakan dengan zaman es kecil.
Untuk grand solar minimum yang akan terjadi saat ini sendiri diperkirakan takkan separah yang terjadi pada abad 17 lalu. Hal ini dikarenakan adanya pemanasan global yang dampaknya lebih parah.
Baca juga:
Belalang purba ini lakukan seks selama 165 juta tahun nonstop!
Awas, Global warming bisa buat manusia jadi kerdil di masa depan
Kalajengking spesies baru telah ditemukan di Turki
Ternyata predator paling super di bumi bukan Tyrannosaurus rex
Efek rumah kaca pada 2012 tertinggi dalam sejarah