Melihat ke dalam Palung Mariana, jurang paling mematikan di lautan
Palung Mariana juga menjadi salah satu tempat paling berbahaya di Bumi
Seberapa dalamnya lautan? Untuk menjawab pertanyaan ini, kita bisa melihat Palung Mariana. Palung Mariana adalah jurang yang terletak di dasar laut, tepatnya di timur Pulau Mariana barat Samudera Pasifik dan dekat Pulau Guam.
Palung Mariana dikenal sebagai bagian terdalam lautan di Bumi. Berdasarkan pemetaan laut dari Universitas New Hampshire di tahun 2014, kedalaman Palung Mariana mencapai 10.984 meter. Namun beberapa penelitian lain menyatakan bila kedalaman Palung Mariana lebih dari itu.
-
Siapa ilmuwan terbaik di Universitas Gadjah Mada berdasarkan AD Scientific Index 2024? Universitas Gadjah Mada Jumlah ilmuwan dalam indeks : 497Ilmuwan terbaik dalam institusi : Abdul Rohman
-
Di mana daftar ilmuwan paling berpengaruh di dunia ini diumumkan? Peringkat tersebut didasarkan pada analisis dampak sitasi di berbagai disiplin ilmu yang diambil dari database Scopus. Setiap tahun, lembaga ini memilih 100.000 ilmuwan dari seluruh dunia yang aktif di berbagai institusi akademik.
-
Bagaimana AD Scientific Index menentukan peringkat universitas terbaik di Indonesia? AD Scientific Index menggunakan sistem pemeringkatan yang unik dengan menganalisis sebaran ilmuwan dalam suatu institusi menurut persentil 3, 10, 20, 30, 40, 50, 60, 70, 80, dan 90.
-
Universitas terbaik apa yang menempati peringkat pertama di Indonesia versi AD Scientific Index 2024? Dalam daftar University Rankings 2024 AD Scientific Index yang mencakup 2.227 kampus, UGM, UTI (Universitas Teknokrat Indonesia), dan Undip berhasil menempati peringkat tertinggi sebagai universitas terbaik di Indonesia.
-
Mengapa penelitian ini penting? Selain membantu memahami lebih lanjut tentang sistem cuaca unik di planet es, temuan ini juga dapat membantu menjelaskan mengapa medan magnet Neptunus dan Uranus berbeda dengan medan simetris yang dimiliki Bumi.
Ya, kedalaman Palung Mariana lebih tinggi dari pada puncak tertinggi di muka Bumi, gunung Everest yang menjulang hingga 8.848 meter dari permukaan air laut. Oleh sebab itu, di tahun 2009, Presiden Amerika George W. Bush menjadikan Palung Mariana sebagai Monumen Nasional Amerika Serikat.
Bagaimana Palung Mariana terbentuk?
Palung Mariana ada akibat tubrukan hebat antara lempeng tektonik Pasifik dan lempeng Filipina. Nah di titik tubrukan itu, lapisan tanahnya jatuh ke dalam lapisan mantel Bumi. Palung Mariana sendiri diperkirakan terbentuk sekitar 180 juta tahun lalu.
Menariknya, meskipun jadi yang terdalam di lautan, Palung Mariana bukanlah titik terdekat dengan inti Bumi. Mengingat Palung Mariana terletak di khatulistiwa, dan Bumi makin menggelembung mendekati kawasan khatulistiwa, palung ini kalah dekat dengan inti Bumi ketimbang jurang laut di Samudra Atlantik.
Jadi salah satu tempat paling berbahaya di Bumi
Seperti yang sudah banyak diketahui, semakin dalam laut, maka tekanan airnya semakin kuat. Imbasnya, tekanan air di lantai Palung Mariana mencapai 703 kilogram per meter persegi.
Tekanan air ini sekitar 1000 kali lebih kuat dari tekanan air dasar lautan lain. Agar mudah membayangkan, berenang di dasar Palung Mariana akan terasa seperti tubuh Anda ditindihi 50 pesawat jet jumbo. Pastinya tidak terasa enak.
Selain itu, di sekitar Palung Mariana terdapat menara-menara yang menyemburkan zat kimia seperti sulfur dan metan. Kedua zat tadi dikenal sangat beracun bagi manusia.
Kehidupan di dalam Palung Mariana
Berdasarkan hasil ekspedisi di tahun 2012, ilmuwan menemukan tanda kehidupan di Palung Mariana. Setidaknya ditemukan tiga jenis makhluk hidup di sana, yakni amuba raksasa (xenophyophores), udang tak bercangkang (Amphipoda), dan teripang kerdil (holothurian).Â
Di penelitian terbaru di awal tahun 2016 lalu, NOAA menemukan spesies ubur-ubur kecil di Palung Mariana. Ubur-ubur ini memiliki bagian kepala yang bisa bersinar.
Karena nyaris tidak terdapat makanan di bawah sana, makhluk hidup tadi mengandalkan zat kimia seperti metan dan sulfur untuk membuat makanan.
Penuh sampah
Sama seperti bagian lain Samudra Pasifik, Palung Mariana ternyata tidak lepas dari polusi. Hal ini disampaikan oleh tim peneliti dari Universitas Aberdeen beberapa waktu lalu.
Zat polutan terbanyak di Palung Mariana adalah PBC (polychlorinated biphenyls). PBC adalah zat kimia buatan manusia yang banyak digunakan dalam alat-alat listrik, tinta, cat, hingga lem.Â
Ironisnya, PBC yang sudah dilarang penggunaannya sejak tahun 1970an ini kini ikut meracuni makhluk hidup di Palung Mariana.
Sumber: Live Science, NOAA
(mdk/bbo)