NASA ingin 'cetak' pizza lewat printer
NASA pun telah menggelontorkan dana sekitar Rp 1,2 miliar untuk mewujudkannya.
Salah satu yang menghambat pelaksanaan misi ke antariksa dalam jangka panjang adalah ketersediaan pangan. Oleh karenanya, NASA pun menjajaki upaya singkat dan mudah untuk menanggulanginya, yaitu dengan cara di-print.
Seperti yang dilansir oleh Stuff (23/5), hal ini mungkin saja terjadi karena adanya teknologi printer 3D. Dengan alat ini, semua benda bisa dicetak secara nyata sesuai dengan bentuk aslinya.
-
Siapa yang menuntut NASA? Keluarga Alejandro Otero menuntut lebih dari 80.000 dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp1,3 miliar kepada NASA setelah sampah antariksanya menembus atap rumah keluarga yang berada di Florida, AS tersebut.
-
Apa yang NASA uji coba? NASA sedang menguji Komunikasi Optik Luar Angkasa (DSOC) – menggunakan laser inframerah untuk mengirim pesan kembali ke Bumi.
-
Bagaimana NASA berencana menyelidiki kejadian sampah luar angkasa ini? ISS akan “melakukan penyelidikan mendetail” tentang bagaimana puing-puing itu selamat dari pembakaran, menurut NASA.
-
Apa yang NASA berhasil uji coba? NASA telah merilis rekaman yang diambil oleh tim Mars Ascent Vehicle (MAV) saat mereka melakukan uji terowongan angin di Marshall Space Flight Center yang bersejarah milik badan antariksa tersebut.
-
Apa yang NASA klaim sebagai hasil dari eksperimen kanker di luar angkasa? NASA mengklaim bahwa eksperimen di lingkungan luar angkasa tanpa gravitasi telah membawa "kemajuan luar biasa" dalam penelitian kanker.
-
Apa yang tertangkap oleh Satelit NASA? Salah satu foto yang tertangkap oleh Satelit observasi NASA dan United States Geological Survey (USGS), menangkap potret sisa banjir dari zaman es kuno yang terjadi pada 10.000 hingga 20.000 tahun lalu.
NASA sendiri kabarnya tidak main-main dengan ide ini. Mereka dilaporkan telah menggelontorkan uang senilai USD 125 ribu atau setara Rp 1,2 miliar khusus kepada bagian Riset sistem dan material untuk mengembangkan printer ini.
Adapun jenis masakan yang sedang dipersiapkan hanya satu jenis. Diperkirakan, makanan yang dipilih adalah pizza.
Hal ini dikarenakan pizza memiliki berbagai komponen pembentuk yang lengkap yang dibutuhkan oleh para astronot. Selain itu, pembuatannya juga cukup mudah dan bisa disimpan dalam jangka waktu yang lama.
Ide mengenai printer 3D khusus makanan sendiri bukanlah yang kali pertama ini disampaikan. Sebelumnya, ilmuwan asal Belanda juga mengupayakan ide serupa dengan memanfaatkan alga, dedaunan bit, dan serangga.
Printer ini bisa sangat berguna ketika wabah kelaparan atau kekeringan terjadi. Dengan begitu, manusia tidak akan kekurangan pangan.
(mdk/nvl)